SMAN 1 Prambanan Gelar Upacara Hari Jadi Sleman Ke-102

Menurut Perda No.12 Tahun 1998 tertanggal 9 Oktober 1998, menetapkan tanggal 15 Mei 1916 adalah hari jadi Sleman. Keberadaan hari jadi Kabupaten Sleman memiliki arti penting bagi masyarakat untuk memantapkan jati diri sebagai landasan gerak langkah ke masa depan. Dalam perhitungan Almanak, hari jadi Kabupaten Sleman jatuh pada hari Senin Kliwon, 12 Rejeb tahun Je 1846 Wuku Wayang. Atas dasar perhitungan tersebut ditentukan surya sengkala (perhitungan tahun Masehi) Rasa Manunggal Hanggatra Negara yang memiliki arti Rasa= 6, manunggal= 1, Hanggatra= 9, Negara= 1, sehingga terbaca tahun 1916. Sementara menurut perhitungan Jawa (Candra Sengkala) hari jadi Sleman adalah Anggana Catur Salira Tunggal yang berarti Anggana=6, Catur=4, Salira=8, Tunggal=1, sehingga terbaca tahun 1846. Kepastian keberadaan hari jadi Sleman juga didasarkan pada Rijksblad No.11 tertanggal 15 Mei 1916. Hal ini dilakukan melalui penelaahan berbagai materi dari berbagai sumber dan fakta sejarah.

Semarak hari jadi Kabupaten Sleman yang ke-102 sudah tercium sebelum hari perayaan. Dinas Kabupaten Sleman telah menyelenggarakan berbagai agenda untuk memeriahkan hari jadi Sleman. SMA Negeri 1 Prambanan Sleman, sebagai salah satu sekolah di daerah Sleman ikut memperingati hari jadi Sleman ke-102. SMA Negeri 1 Prambanan Sleman menyelenggarakan upacara, Selasa (15/5/2018). Upacara kali ini berbeda dari biasanya. Peserta upacara mengenakan pakaian tradisional gagrak Jawa, yaitu surjan bagi laki-laki dan kebaya bagi perempuan. Tidak hanya itu, tata laksana upacara menggunakan bahasa Jawa. Hal ini terdengar unik bagi seluruh peserta. “Siyaga yitna, gya!”, seru Andi selaku pemimpin upacara, menyiapkan seluruh peserta.

Bapak Slamet Riyadi, S.Pd sebagai pembina upacara menyampaikan pidato dari bapak Bupati Sleman, dengan tema “DENGAN HARI JADI KE-102 KABUPATEN SLEMAN KITA WUJUDKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG MANDIRI DAN BERBUDAYA UNTUK MENDUKUNG SLEMAN SMART REGENCY”. Dalam pidato tersebut, beliau berharap bahwa semua perangkat daerah dapat memberikan inovasi untuk meningkatkan pelayanan publik. Selain itu beliau berharap semua dapat memberikan sumbangsih demi terwujudnya masyarakat Sleman yang sejahtera, mandiri, dan berbudaya. Sebagai pelajar diharapkan menjadi generasi yang berilmu, berkarakter, dan berbudaya. Di akhir upacara, beberapa peserta didik sebagai civitas Sleman telah menunjukkan prestasinya. Hal ini terbukti telah menambahkan daftar kejuaraan yaitu meraih medali perak pada lomba lompat jauh PORKAB Sleman 2018 dan menyabet perunggu pada lari 100 meter atas nama Yoga Ardika. Selain itu Muhammad Akbar Januar juga meraih medali perak dalam beladiri tarung derajat dalam PORKAB. Ditambah lagi tim juara film pendek “Golden Wallet” dengan director film Dion Elliot berhasil meraih 2nd runner up dalam kompetisi film pendek tingkat SMA Se-Jawa yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma.

Partisipasi SMA N 1 Prambanan terkait hari jadi Sleman tidak hanya menyelenggarakan upacara, ketika pembelajaran peserta didik, guru, dan karyawan menggunakan bahasa pengantar bahasa Jawa sampai akhir pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa bangga dengan bahasa daerah serta melestarikan budaya. Dengan hari jadi Sleman yang ke-102 semoga semua civitas dapat mengevaluasi dan memperbaiki diri menuju Sleman yang sejahtera, mandiri, dan berbudaya serta terintegrasi sistem E-government menuju Smart Regency tahun 2021.

MEMAKNAI KETULUSAN MELALUI FILM GOLDEN WALLET

“Golden Wallet” adalah film pendek karya siswa-siswi SMAN 1 Prambanan. Dalam film ini, Braha Dela berperan sebagai Braha, Valentina Monica Sabela memerankan ibu dari Braha, David Christianto sebagai anak yang kehilangan dompet, Alfira Fanny sebagai ibu David, Putri Azzahra sebagai teman David sekaligus translator, kameramen dan editor oleh Radikus David dan Lutfi Aditama, sedangkan director film ini adalah Dion Elliot.

Film ini bercerita tentang Braha, seorang anak laki-laki dari keluarga kurang mampu. Suatu hari dia menemukan sebuah dompet dengan isi yang cukup banyak. Awalnya, dia bingung, satu sisi keluarganya membutuhkan uang, apalagi saat itu ibunya sedang sakit. Namun Braha sadar bahwa mengambil sesuatu yang bukan miliknya bertentangan dengan hati kecilnya.

Golden Wallet berhasil meraih 2nd runner up dalam kompetisi film pendek tingkat SMA Se-Jawa yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma.

“Anak-anak banyak berusaha sendiri dalam pembuatan film ini, saya hanya sebagai sponsor saja”, ungkap Bu Dian, selaku pembimbing pembuatan film pendek ini.

Lomba film pendek ini diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma. Lomba ini adalah bagian dari rangkaian festival English Action Days 2018. Film pendek yang dilombakan mengangkat tema Show Your Integrity. Film yang diikutkan dalam lomba harus film asli, belum pernah dilombakan, dan berdurasi antara lima sampai 10 menit.

Semoga hasil karya siswa-siswi SMAN 1 Prambanan yang berhasil mengharumkan nama sekolah ini mampu menjadi pemacu siswa lain untuk menunjukkan karya-karya mereka.

“Honest Doesnt make you get rich quick, but God always keep honest people” 

                                                                                             –Golden Wallet–

Film pendek ini dapat disaksiskan melalui link berikut :

https://www.youtube.com/watch?v=L5rdxdpyhJA&t=241s

 

Jangan lupa like dan subscribe. (sidhu)

LAGI-LAGI VIGARA MEMBERI KEJUTAN DI PORKAB SLEMAN 2018

Siswa SMAN 1 Prambanan kembali menorehkan prestasi dalam dunia olahraga. Prestasi kali ini datang dari cabang olahraga beladiri kategori tarung derajat. Masih dalam gelaran Pekan Olahraga Kabupaten (PORKAB) Sleman 2018, Muhammad Akbar Yanuar berhasil membawa pulang medali perak dari pertandingan yang dilangsungkan pada Minggu, 12 Mei yang lalu.

Akbar mewakili kokam Kaliajir mengikuti pertandingan tarung derajat untuk kelas 55-58,5kg. Dalam kompetensi kali ini, kelas 55-58,5kg diikuti oleh enam petarung yang siap memperebutkan medali sekaligus sebagai ajang seleksi atlet untuk mewakili Kabupaten Sleman dalam Pekan Olahraga Daerah (PORDA) 2019 mendatang.

Pada babak penyisihan, Akbar mendapat lawan dari Kokam Godean. Jika dilihat dari usia, lawannya kali ini jauh lebih dewasa. Namun Akbar tidak gentar. Siswa kelas XI MIPA1 tersebut berhasil mengalahkan lawannya dengan skor 3:0.

Menurut Akbar, jam terbang sangat mempengaruhi performa seorang petarung dalam menghadapi sebuah pertandingan. Semakin tinggi jam terbang, maka rasa grogi saat bertanding akan semakin berkurang sehingga petarung bisa mennghadapi laga dengan lebih santai.

Dalam lanjutan babak penyisihan, Akbar menghadapi lawan dari Kokam STTA. Akbar berhasil menang KO setelah menjatuhkan lawannya di ronde ketiga. Kemenangan ini mengantarkan Akbar masuk ke babak final.

Pada pertandingan final, Akbar harus mengakui keunggulan lawannya dengan skor tipis 2:1. Menurut wasit, secara perhitungan di atas kertas, Akbar sebenarnya lebih unggul dari lawannya. Sayangnya, dalam pertandingan tersebut, Akbar melakukan pelanggaran sehingga skornya harus dikurangi.

“Sebenarnya pertandingan kemarin bukan sebuah pertandingan yang berat. Saya cukup relaks saat bertarung. Hanya saja saya agak susah mengontrol diri sehingga saya melakukan dua pelanggaran”, ungkap Akbar saat ditemui team website sekolah disela-sela istirahatnya.

Dalam beladiri yang diciptakan oleh Achmad Derata ini terdapat beberapa aturan yang jika dilakukan maka dianggap sebagai pelanggaran. Misalnya, tidak boleh melakukan pukulan lurus dan tidak boleh menyerang lawan yang terjatuh secara tidak sengaja. Jika melakukan pelanggaran itu maka akan mendapat peringatan dari wasit dan jika dilakukan berulang akan mendapat pengurangan nilai bahkan bisa didiskualifikasi atau dinyatakan kalah.

Dalam ajang Porkab kali ini, Akbar berhasil membawa pulang medali perak. Akbar menunjukkan pada kita bahwa dengan usaha giat dan latihan yang keras, sebuah prestasi bukanlah hal yang mustahil untuk diraih. Usaha memang tidak pernah mengkhianati hasil. (sdu)

Yoga Memberi Kejutan dalam PORKAB Sleman 2018

Yoga Ardika kembali menorehkan prestasinya dalam cabang atletik. Siswa yang mewakili DIY dalam O2SN tingkat nasional tahun 2017 ini, berhasil membawa pulang medali pada Pekan Olahraga Kabupaten (PORKAB) Sleman yang berlangsung pada hari Minggu, tanggal 13 Mei 2018 lalu.

Dalam kompetisi yang dilangsungkan di Stadion Tridadi Sleman ini, Yoga mengikuti dua cabang olahraga sekaligus, yaitu lari 100 meter putra dan lompat jauh putra.

Cabang yang terlebih dahulu diikuti oleh siswa kelas XI Mipa3 SMAN 1 Prambanan ini adalah lari 100meter putra. Pada cabor ini, Yoga berhasil mencacatkan waktu 11, 98 detik. Catatan waktu tersebut mampu mengantarkan Yoga naik ke podium tiga.

“Hari ini Yoga memberi kejutan dari cabang lari 100 meter putra” ucap Pak Hernawan, guru olahraga sekaligus pelatih ektrakulikuler atletik di SMAN 1 Prambanan. Masih menurut Pak Hernawan, tidak ada yang memprediksi bahwa Yoga akan mendapat medali dalam cabor ini, sebab selama ini siswa yang dia didik sejak kelas X itu, fokus dalam cabor lompat jauh. Keikut sertaan Yoga dalam cabor lari jarak pendek tersebut awalnya sebatas meramaikan saja.

Setelah menorehkan prestasi mengejutkan dalam cabor lari, Yoga kembali menunjukkan kemampuannya dalam cabor yang selama ini dia geluti, yaitu lompat jauh. Kali ini, Yoga mampu mencetak jarak lompatan sejauh 5,74 meter. Capain tersebut membawa Yoga berada di posisi runner-up dengan selisih jarak 0,26 meter dari kompetitornya.

Dalam acara tahunan yang diselengarakan atas kerjasama antara KONI dengan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kabupaten Sleman ini, Yoga berhasil kembali menambah jumlah medalinya. Kali ini Yoga berhasil membawa pulang satu medali perak dan satu medali perunggu.

Wisuda Purnasiswa SMAN 1 Prambanan Tahun Pelajaran 2017/ 2018

Prambanan– Kamis, SMA Negeri 1 Prambanan Sleman menggelar pelepasan peserta didik kelas XII (3/5/2018). Acara ini dilaksanakan di GOR Sasana Vigara, dengan pembawa acara Natasya dan Arya. Wisuda ini merupakan tanda pengukuhan atas kelulusan yang diraih. Pelepasan peserta didik dihadiri oleh Kapolsek Prambanan, Danramil, Kepala UPT Dinas Pendidikan, Kepala Desa, Camat Prambanan, pengurus komite, guru karyawan SMA Prambanan, wali murid,  peserta didik kelas XII, OSIS, dan tamu undangan.

Nuansa dan setting yang berbeda, peserta didik mengenakan kebaya dan jas didampingi orang tua memasuki GOR sebagai saksi proses pelepasan purnasiswa. Prosesi wisuda diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars VIGARA. Semua hadirin disuguhi penampilan tari Pendet dari  Zian Fitri R, Dani Nurlitasari, dan Avrilliani Anggara. Selanjutnya Bapak H. Darwito, S.Pd, selaku Kepala Sekolah dalam sambutannya menyampaikan bahwa UNBK 2017/ 2018 yang telah dilaksanakan kelas XII dengan jumlah 192 terdiri dari 112 jurusan IPA dan 80 jurusan IPS dinyatakan lulus. “Keberhasilan ini harus kita syukuri dan semuanya tidak terlepas dari usaha berbagai pihak, maka kami menyampaikan terima kasih kepada Muspika Prambanan, bapak ibu guru, komite, orang tua wali yang bersama-sama ikut berperan dan ikut menyukseskan ujian nasional”, tutur beliau. Beliau berpesan kepada peserta didik bahwa kelulusan ini hanya sebagian keberhasilan, ada tugas baru yang lebih menunggu yaitu berjuang untuk memperoleh kursi di perguruan tinggi negeri dan faforit.

Bapak Djoko Purwanto, selaku ketua komite menyampaikan terima kasih dan permintaan maaf kepada bapak ibu guru yang telah membimbing dan mendidik anak-anak. Beliau menambahkan kelulusan ini adalah titik awal kesuksesan, semua harus berusaha melanjutkan perjalanan sukses dan meraihnya. Senada dengan itu, Bapak Eko Suhargono, S.IP, selaku Camat Prambanan juga  memberikan motivasi kepada wisudawan dan wisudawati untuk lebih giat meraih cita-cita terutama bagi wisudawan yang kelak akan menjadi kepala rumah tangga seyogyanya sukses dalam menembus dunia kerja. Selain itu beliau juga memberikan beberapa gambaran perguruan tinggi ikatan dinas supaya semua termotivasi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan meraih kesuksesan.

Maulana Kangko, sebagai perwakilan peserta didik kelas XII menyampaikan ucapan terima kasih dan permintaan maaf kepada keluarga besar SMA Negeri 1 Prambanan serta mengharap doa restu dari Bapak/ Ibu guru agar diberi kemudahan dalam meraih kesuksesan. Selain itu, ia menyampaikan pesan kepada teman-teman untuk menjalin silaturahmi dengan bapak ibu guru.

Puncak acara adalah pengukuhan kelulusan yang diawali oleh siswa berprestasi dengan pemberian samir dan hasil kelulusan oleh bapak Darwito  dilanjutkan bapak Abdul Kasri, S.Pd, bapak Rochmat Yuwono, S.Pd, bapak Wasi Suharsana, S.Pd dan dilanjut wisuda tiap kelas oleh wali kelas. Pengukuhan terlihat khidmad, satu persatu wisudawan dipanggil untuk melaksanakan prosesi sakral ini. Tiga tahun menuntut ilmu, kini saatnya melepas untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dan menebarkan manfaat atas ilmu yang didapat.

Prestasi terbaik Jurusan IPA

  1. Anik Suhartanti                       Kelas XII MIPA 2,    Jumlah Nilai 332,5
  2. Agsa Ardelia Musnamar         Kelas XII MIPA 4,    Jumlah Nilai 318,5
  3. Intan Sari Alamsah                 Kelas XII MIPA 4,    Jumlah Nilai 307,5

Jurusan IPS

  1. Nabila Salsabila                     Kelas XII IPS 3,    Jumlah Nilai 315,5
  2. Maria Imaculata Asri              Kelas XII IPS 1,    Jumlah Nilai 312,0
  3. Nurwanto Iskandar                 Kelas XII IPS 2,    Jumlah Nilai 309,5

Peserta didik yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri jalur SNMPTN

  1. Al Fanni Herawati Setyaningsih, Kelas XII IPA 2, UGM Jurusan Akuakultur
  2. Chici Cahyaningsih, kelas IPA 1, UNY, PGSD PENJAS
  3. Rizky Nur Rahmawati, kelas IPA 4, UNY, Biologi

Seiring doa yang dipimpin bapak Anshori, keluarga besar SMA Negeri 1 Prambanan mengucapkan “Selamat atas kelulusan  kelas XII, semoga sukses meraih cita-cita”.

 

Memaknai Momentum Hari Pendidikan Nasional, SMAN 1 Prambanan Gelar Upacara

Prambanan– Rabu. SMA Negeri 1 Prambanan Sleman menggelar upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional (2/5/2018). Bertindak sebagai pembina upacara adalah bapak Darwito, S.Pd selaku Kepala Sekolah. Sebagaimana telah diketahui bahwa Hari pendidikan Nasional ditetapkan pada tanggal 2 Mei. Tanggal tersebut bertepatan dengan kelahiran Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, seorang tokoh pendidikan Indonesia yang dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara.

Bapak Darwito, S.Pd dalam amanatnya menyampaikan pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy bahwa tema Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2018 yaitu ”Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”. Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, BAB I Pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa pendidikan nasional kita adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sedangkan kebudayaan merupakan akar pendidikan nasional. Jika pendidikan kuat maka kebudayaan juga akan maju. Sebagaimana diakui Asisten Direktur Jenderal UNESCO, Fransesco Bandarin mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara adidaya (super power) kebudayaan. Indonesia terus menggali kekayaan budaya, melestarikan, dan mengembangkan demi terwujudnya negara yang benar-benar adikuasa, sesuai UU Nomor 5 Tahun 2017.

Bapak Darwito, S.Pd juga menyampaikan pesan Mendikbud bahwa kita berusaha bergandeng tangan memberikan kebutuhan peserta didik dalam menanamkan tiga komponen yaitu kualitas karakter, kemampuan literasi, dan kompetensi. Karakter moral diantaranya nilai Pancasila, keimanan, ketaqwaan, kejujuran, empati, rasa welas asih, sopan santun. Karakter kinerja yaitu kerja keras, ulet, tangguh, gigih, kemampuan beradaptasi, dan kepemimpinan. Untuk menghadapi tantangan zaman juga harus membudayakan literasi sains, teknologi, finansial, dan budaya. Ditambah kompetensi kreativitas, berpikir kritis, memecahkan masalah, dan komunikasi.

Upaya memajukan pendidikan dan kebudayaan tersebut memerlukan kerja sama satuan pendidikan yang disebut tripusat pendidikan yaitu sekolah, keluarga, masyarakat. Guru, orang tua, dan masyarakat harus menjadi sumber kekuatan untuk memperbaiki kinerja pendidikan dan kebudayaan dalam menumbuhkembangkan karakter dan literasi peserta didik. SMAN 1 Prambanan telah mengimplementasikan literasi, mengembangkan kompetensi kognitif dan keterampilan serta Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang mengamanahkan gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab dan kerja sama antara satuan pendidikan sebagai persemaian nilai religius, tanggung jawab, kejujuran, gotong-royong dan sebagainya. Upaya penguatan karakter juga ditekankan sebelum pengumuman UN kelas XII yaitu dengan menghimbau peserta didik untuk menghindari vandalisme dan konvoi. Kemajuan pendidikan juga dirasakan di SMAN 1 Prambanan, terbukti di akhir upacara diumumkan beberapa peserta didik yang berhasil mengukir prestasi, diantaranya juara 1 O2SN Lompat jauh tingkat Kabupaten dan juara 2 tingkat Provinsi, juara pencak silat, juara lompat jauh putri, dan dua peserta didik berhasil lolos anggota Paskibraka tingkat Kabupaten, selanjutnya satu siswa maju seleksi tingkat nasional. Maka di momentum Hari Pendidikan Nasional ini diharapkan semua satuan pendidikan dengan tulus bersama membangkitkan semangat mengabdi dengan ikhlas, bergerak untuk pendidikan demi menghasilkan generasi yang berkepribadian. Selamat Hari Pendidikan Nasional! VIGARA Jaya!