SMAN 1 Prambanan Gelar Upacara Hari Jadi Sleman Ke-102

Menurut Perda No.12 Tahun 1998 tertanggal 9 Oktober 1998, menetapkan tanggal 15 Mei 1916 adalah hari jadi Sleman. Keberadaan hari jadi Kabupaten Sleman memiliki arti penting bagi masyarakat untuk memantapkan jati diri sebagai landasan gerak langkah ke masa depan. Dalam perhitungan Almanak, hari jadi Kabupaten Sleman jatuh pada hari Senin Kliwon, 12 Rejeb tahun Je 1846 Wuku Wayang. Atas dasar perhitungan tersebut ditentukan surya sengkala (perhitungan tahun Masehi) Rasa Manunggal Hanggatra Negara yang memiliki arti Rasa= 6, manunggal= 1, Hanggatra= 9, Negara= 1, sehingga terbaca tahun 1916. Sementara menurut perhitungan Jawa (Candra Sengkala) hari jadi Sleman adalah Anggana Catur Salira Tunggal yang berarti Anggana=6, Catur=4, Salira=8, Tunggal=1, sehingga terbaca tahun 1846. Kepastian keberadaan hari jadi Sleman juga didasarkan pada Rijksblad No.11 tertanggal 15 Mei 1916. Hal ini dilakukan melalui penelaahan berbagai materi dari berbagai sumber dan fakta sejarah.

Semarak hari jadi Kabupaten Sleman yang ke-102 sudah tercium sebelum hari perayaan. Dinas Kabupaten Sleman telah menyelenggarakan berbagai agenda untuk memeriahkan hari jadi Sleman. SMA Negeri 1 Prambanan Sleman, sebagai salah satu sekolah di daerah Sleman ikut memperingati hari jadi Sleman ke-102. SMA Negeri 1 Prambanan Sleman menyelenggarakan upacara, Selasa (15/5/2018). Upacara kali ini berbeda dari biasanya. Peserta upacara mengenakan pakaian tradisional gagrak Jawa, yaitu surjan bagi laki-laki dan kebaya bagi perempuan. Tidak hanya itu, tata laksana upacara menggunakan bahasa Jawa. Hal ini terdengar unik bagi seluruh peserta. “Siyaga yitna, gya!”, seru Andi selaku pemimpin upacara, menyiapkan seluruh peserta.

Bapak Slamet Riyadi, S.Pd sebagai pembina upacara menyampaikan pidato dari bapak Bupati Sleman, dengan tema “DENGAN HARI JADI KE-102 KABUPATEN SLEMAN KITA WUJUDKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG MANDIRI DAN BERBUDAYA UNTUK MENDUKUNG SLEMAN SMART REGENCY”. Dalam pidato tersebut, beliau berharap bahwa semua perangkat daerah dapat memberikan inovasi untuk meningkatkan pelayanan publik. Selain itu beliau berharap semua dapat memberikan sumbangsih demi terwujudnya masyarakat Sleman yang sejahtera, mandiri, dan berbudaya. Sebagai pelajar diharapkan menjadi generasi yang berilmu, berkarakter, dan berbudaya. Di akhir upacara, beberapa peserta didik sebagai civitas Sleman telah menunjukkan prestasinya. Hal ini terbukti telah menambahkan daftar kejuaraan yaitu meraih medali perak pada lomba lompat jauh PORKAB Sleman 2018 dan menyabet perunggu pada lari 100 meter atas nama Yoga Ardika. Selain itu Muhammad Akbar Januar juga meraih medali perak dalam beladiri tarung derajat dalam PORKAB. Ditambah lagi tim juara film pendek “Golden Wallet” dengan director film Dion Elliot berhasil meraih 2nd runner up dalam kompetisi film pendek tingkat SMA Se-Jawa yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma.

Partisipasi SMA N 1 Prambanan terkait hari jadi Sleman tidak hanya menyelenggarakan upacara, ketika pembelajaran peserta didik, guru, dan karyawan menggunakan bahasa pengantar bahasa Jawa sampai akhir pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa bangga dengan bahasa daerah serta melestarikan budaya. Dengan hari jadi Sleman yang ke-102 semoga semua civitas dapat mengevaluasi dan memperbaiki diri menuju Sleman yang sejahtera, mandiri, dan berbudaya serta terintegrasi sistem E-government menuju Smart Regency tahun 2021.

MEMAKNAI KETULUSAN MELALUI FILM GOLDEN WALLET

“Golden Wallet” adalah film pendek karya siswa-siswi SMAN 1 Prambanan. Dalam film ini, Braha Dela berperan sebagai Braha, Valentina Monica Sabela memerankan ibu dari Braha, David Christianto sebagai anak yang kehilangan dompet, Alfira Fanny sebagai ibu David, Putri Azzahra sebagai teman David sekaligus translator, kameramen dan editor oleh Radikus David dan Lutfi Aditama, sedangkan director film ini adalah Dion Elliot.

Film ini bercerita tentang Braha, seorang anak laki-laki dari keluarga kurang mampu. Suatu hari dia menemukan sebuah dompet dengan isi yang cukup banyak. Awalnya, dia bingung, satu sisi keluarganya membutuhkan uang, apalagi saat itu ibunya sedang sakit. Namun Braha sadar bahwa mengambil sesuatu yang bukan miliknya bertentangan dengan hati kecilnya.

Golden Wallet berhasil meraih 2nd runner up dalam kompetisi film pendek tingkat SMA Se-Jawa yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma.

“Anak-anak banyak berusaha sendiri dalam pembuatan film ini, saya hanya sebagai sponsor saja”, ungkap Bu Dian, selaku pembimbing pembuatan film pendek ini.

Lomba film pendek ini diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma. Lomba ini adalah bagian dari rangkaian festival English Action Days 2018. Film pendek yang dilombakan mengangkat tema Show Your Integrity. Film yang diikutkan dalam lomba harus film asli, belum pernah dilombakan, dan berdurasi antara lima sampai 10 menit.

Semoga hasil karya siswa-siswi SMAN 1 Prambanan yang berhasil mengharumkan nama sekolah ini mampu menjadi pemacu siswa lain untuk menunjukkan karya-karya mereka.

“Honest Doesnt make you get rich quick, but God always keep honest people” 

                                                                                             –Golden Wallet–

Film pendek ini dapat disaksiskan melalui link berikut :

https://www.youtube.com/watch?v=L5rdxdpyhJA&t=241s

 

Jangan lupa like dan subscribe. (sidhu)

LAGI-LAGI VIGARA MEMBERI KEJUTAN DI PORKAB SLEMAN 2018

Siswa SMAN 1 Prambanan kembali menorehkan prestasi dalam dunia olahraga. Prestasi kali ini datang dari cabang olahraga beladiri kategori tarung derajat. Masih dalam gelaran Pekan Olahraga Kabupaten (PORKAB) Sleman 2018, Muhammad Akbar Yanuar berhasil membawa pulang medali perak dari pertandingan yang dilangsungkan pada Minggu, 12 Mei yang lalu.

Akbar mewakili kokam Kaliajir mengikuti pertandingan tarung derajat untuk kelas 55-58,5kg. Dalam kompetensi kali ini, kelas 55-58,5kg diikuti oleh enam petarung yang siap memperebutkan medali sekaligus sebagai ajang seleksi atlet untuk mewakili Kabupaten Sleman dalam Pekan Olahraga Daerah (PORDA) 2019 mendatang.

Pada babak penyisihan, Akbar mendapat lawan dari Kokam Godean. Jika dilihat dari usia, lawannya kali ini jauh lebih dewasa. Namun Akbar tidak gentar. Siswa kelas XI MIPA1 tersebut berhasil mengalahkan lawannya dengan skor 3:0.

Menurut Akbar, jam terbang sangat mempengaruhi performa seorang petarung dalam menghadapi sebuah pertandingan. Semakin tinggi jam terbang, maka rasa grogi saat bertanding akan semakin berkurang sehingga petarung bisa mennghadapi laga dengan lebih santai.

Dalam lanjutan babak penyisihan, Akbar menghadapi lawan dari Kokam STTA. Akbar berhasil menang KO setelah menjatuhkan lawannya di ronde ketiga. Kemenangan ini mengantarkan Akbar masuk ke babak final.

Pada pertandingan final, Akbar harus mengakui keunggulan lawannya dengan skor tipis 2:1. Menurut wasit, secara perhitungan di atas kertas, Akbar sebenarnya lebih unggul dari lawannya. Sayangnya, dalam pertandingan tersebut, Akbar melakukan pelanggaran sehingga skornya harus dikurangi.

“Sebenarnya pertandingan kemarin bukan sebuah pertandingan yang berat. Saya cukup relaks saat bertarung. Hanya saja saya agak susah mengontrol diri sehingga saya melakukan dua pelanggaran”, ungkap Akbar saat ditemui team website sekolah disela-sela istirahatnya.

Dalam beladiri yang diciptakan oleh Achmad Derata ini terdapat beberapa aturan yang jika dilakukan maka dianggap sebagai pelanggaran. Misalnya, tidak boleh melakukan pukulan lurus dan tidak boleh menyerang lawan yang terjatuh secara tidak sengaja. Jika melakukan pelanggaran itu maka akan mendapat peringatan dari wasit dan jika dilakukan berulang akan mendapat pengurangan nilai bahkan bisa didiskualifikasi atau dinyatakan kalah.

Dalam ajang Porkab kali ini, Akbar berhasil membawa pulang medali perak. Akbar menunjukkan pada kita bahwa dengan usaha giat dan latihan yang keras, sebuah prestasi bukanlah hal yang mustahil untuk diraih. Usaha memang tidak pernah mengkhianati hasil. (sdu)

Yoga Memberi Kejutan dalam PORKAB Sleman 2018

Yoga Ardika kembali menorehkan prestasinya dalam cabang atletik. Siswa yang mewakili DIY dalam O2SN tingkat nasional tahun 2017 ini, berhasil membawa pulang medali pada Pekan Olahraga Kabupaten (PORKAB) Sleman yang berlangsung pada hari Minggu, tanggal 13 Mei 2018 lalu.

Dalam kompetisi yang dilangsungkan di Stadion Tridadi Sleman ini, Yoga mengikuti dua cabang olahraga sekaligus, yaitu lari 100 meter putra dan lompat jauh putra.

Cabang yang terlebih dahulu diikuti oleh siswa kelas XI Mipa3 SMAN 1 Prambanan ini adalah lari 100meter putra. Pada cabor ini, Yoga berhasil mencacatkan waktu 11, 98 detik. Catatan waktu tersebut mampu mengantarkan Yoga naik ke podium tiga.

“Hari ini Yoga memberi kejutan dari cabang lari 100 meter putra” ucap Pak Hernawan, guru olahraga sekaligus pelatih ektrakulikuler atletik di SMAN 1 Prambanan. Masih menurut Pak Hernawan, tidak ada yang memprediksi bahwa Yoga akan mendapat medali dalam cabor ini, sebab selama ini siswa yang dia didik sejak kelas X itu, fokus dalam cabor lompat jauh. Keikut sertaan Yoga dalam cabor lari jarak pendek tersebut awalnya sebatas meramaikan saja.

Setelah menorehkan prestasi mengejutkan dalam cabor lari, Yoga kembali menunjukkan kemampuannya dalam cabor yang selama ini dia geluti, yaitu lompat jauh. Kali ini, Yoga mampu mencetak jarak lompatan sejauh 5,74 meter. Capain tersebut membawa Yoga berada di posisi runner-up dengan selisih jarak 0,26 meter dari kompetitornya.

Dalam acara tahunan yang diselengarakan atas kerjasama antara KONI dengan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kabupaten Sleman ini, Yoga berhasil kembali menambah jumlah medalinya. Kali ini Yoga berhasil membawa pulang satu medali perak dan satu medali perunggu.

Wisuda Purnasiswa SMAN 1 Prambanan Tahun Pelajaran 2017/ 2018

Prambanan– Kamis, SMA Negeri 1 Prambanan Sleman menggelar pelepasan peserta didik kelas XII (3/5/2018). Acara ini dilaksanakan di GOR Sasana Vigara, dengan pembawa acara Natasya dan Arya. Wisuda ini merupakan tanda pengukuhan atas kelulusan yang diraih. Pelepasan peserta didik dihadiri oleh Kapolsek Prambanan, Danramil, Kepala UPT Dinas Pendidikan, Kepala Desa, Camat Prambanan, pengurus komite, guru karyawan SMA Prambanan, wali murid,  peserta didik kelas XII, OSIS, dan tamu undangan.

Nuansa dan setting yang berbeda, peserta didik mengenakan kebaya dan jas didampingi orang tua memasuki GOR sebagai saksi proses pelepasan purnasiswa. Prosesi wisuda diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars VIGARA. Semua hadirin disuguhi penampilan tari Pendet dari  Zian Fitri R, Dani Nurlitasari, dan Avrilliani Anggara. Selanjutnya Bapak H. Darwito, S.Pd, selaku Kepala Sekolah dalam sambutannya menyampaikan bahwa UNBK 2017/ 2018 yang telah dilaksanakan kelas XII dengan jumlah 192 terdiri dari 112 jurusan IPA dan 80 jurusan IPS dinyatakan lulus. “Keberhasilan ini harus kita syukuri dan semuanya tidak terlepas dari usaha berbagai pihak, maka kami menyampaikan terima kasih kepada Muspika Prambanan, bapak ibu guru, komite, orang tua wali yang bersama-sama ikut berperan dan ikut menyukseskan ujian nasional”, tutur beliau. Beliau berpesan kepada peserta didik bahwa kelulusan ini hanya sebagian keberhasilan, ada tugas baru yang lebih menunggu yaitu berjuang untuk memperoleh kursi di perguruan tinggi negeri dan faforit.

Bapak Djoko Purwanto, selaku ketua komite menyampaikan terima kasih dan permintaan maaf kepada bapak ibu guru yang telah membimbing dan mendidik anak-anak. Beliau menambahkan kelulusan ini adalah titik awal kesuksesan, semua harus berusaha melanjutkan perjalanan sukses dan meraihnya. Senada dengan itu, Bapak Eko Suhargono, S.IP, selaku Camat Prambanan juga  memberikan motivasi kepada wisudawan dan wisudawati untuk lebih giat meraih cita-cita terutama bagi wisudawan yang kelak akan menjadi kepala rumah tangga seyogyanya sukses dalam menembus dunia kerja. Selain itu beliau juga memberikan beberapa gambaran perguruan tinggi ikatan dinas supaya semua termotivasi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan meraih kesuksesan.

Maulana Kangko, sebagai perwakilan peserta didik kelas XII menyampaikan ucapan terima kasih dan permintaan maaf kepada keluarga besar SMA Negeri 1 Prambanan serta mengharap doa restu dari Bapak/ Ibu guru agar diberi kemudahan dalam meraih kesuksesan. Selain itu, ia menyampaikan pesan kepada teman-teman untuk menjalin silaturahmi dengan bapak ibu guru.

Puncak acara adalah pengukuhan kelulusan yang diawali oleh siswa berprestasi dengan pemberian samir dan hasil kelulusan oleh bapak Darwito  dilanjutkan bapak Abdul Kasri, S.Pd, bapak Rochmat Yuwono, S.Pd, bapak Wasi Suharsana, S.Pd dan dilanjut wisuda tiap kelas oleh wali kelas. Pengukuhan terlihat khidmad, satu persatu wisudawan dipanggil untuk melaksanakan prosesi sakral ini. Tiga tahun menuntut ilmu, kini saatnya melepas untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dan menebarkan manfaat atas ilmu yang didapat.

Prestasi terbaik Jurusan IPA

  1. Anik Suhartanti                       Kelas XII MIPA 2,    Jumlah Nilai 332,5
  2. Agsa Ardelia Musnamar         Kelas XII MIPA 4,    Jumlah Nilai 318,5
  3. Intan Sari Alamsah                 Kelas XII MIPA 4,    Jumlah Nilai 307,5

Jurusan IPS

  1. Nabila Salsabila                     Kelas XII IPS 3,    Jumlah Nilai 315,5
  2. Maria Imaculata Asri              Kelas XII IPS 1,    Jumlah Nilai 312,0
  3. Nurwanto Iskandar                 Kelas XII IPS 2,    Jumlah Nilai 309,5

Peserta didik yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri jalur SNMPTN

  1. Al Fanni Herawati Setyaningsih, Kelas XII IPA 2, UGM Jurusan Akuakultur
  2. Chici Cahyaningsih, kelas IPA 1, UNY, PGSD PENJAS
  3. Rizky Nur Rahmawati, kelas IPA 4, UNY, Biologi

Seiring doa yang dipimpin bapak Anshori, keluarga besar SMA Negeri 1 Prambanan mengucapkan “Selamat atas kelulusan  kelas XII, semoga sukses meraih cita-cita”.

 

Memaknai Momentum Hari Pendidikan Nasional, SMAN 1 Prambanan Gelar Upacara

Prambanan– Rabu. SMA Negeri 1 Prambanan Sleman menggelar upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional (2/5/2018). Bertindak sebagai pembina upacara adalah bapak Darwito, S.Pd selaku Kepala Sekolah. Sebagaimana telah diketahui bahwa Hari pendidikan Nasional ditetapkan pada tanggal 2 Mei. Tanggal tersebut bertepatan dengan kelahiran Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, seorang tokoh pendidikan Indonesia yang dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara.

Bapak Darwito, S.Pd dalam amanatnya menyampaikan pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy bahwa tema Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2018 yaitu ”Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”. Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, BAB I Pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa pendidikan nasional kita adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sedangkan kebudayaan merupakan akar pendidikan nasional. Jika pendidikan kuat maka kebudayaan juga akan maju. Sebagaimana diakui Asisten Direktur Jenderal UNESCO, Fransesco Bandarin mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara adidaya (super power) kebudayaan. Indonesia terus menggali kekayaan budaya, melestarikan, dan mengembangkan demi terwujudnya negara yang benar-benar adikuasa, sesuai UU Nomor 5 Tahun 2017.

Bapak Darwito, S.Pd juga menyampaikan pesan Mendikbud bahwa kita berusaha bergandeng tangan memberikan kebutuhan peserta didik dalam menanamkan tiga komponen yaitu kualitas karakter, kemampuan literasi, dan kompetensi. Karakter moral diantaranya nilai Pancasila, keimanan, ketaqwaan, kejujuran, empati, rasa welas asih, sopan santun. Karakter kinerja yaitu kerja keras, ulet, tangguh, gigih, kemampuan beradaptasi, dan kepemimpinan. Untuk menghadapi tantangan zaman juga harus membudayakan literasi sains, teknologi, finansial, dan budaya. Ditambah kompetensi kreativitas, berpikir kritis, memecahkan masalah, dan komunikasi.

Upaya memajukan pendidikan dan kebudayaan tersebut memerlukan kerja sama satuan pendidikan yang disebut tripusat pendidikan yaitu sekolah, keluarga, masyarakat. Guru, orang tua, dan masyarakat harus menjadi sumber kekuatan untuk memperbaiki kinerja pendidikan dan kebudayaan dalam menumbuhkembangkan karakter dan literasi peserta didik. SMAN 1 Prambanan telah mengimplementasikan literasi, mengembangkan kompetensi kognitif dan keterampilan serta Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang mengamanahkan gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab dan kerja sama antara satuan pendidikan sebagai persemaian nilai religius, tanggung jawab, kejujuran, gotong-royong dan sebagainya. Upaya penguatan karakter juga ditekankan sebelum pengumuman UN kelas XII yaitu dengan menghimbau peserta didik untuk menghindari vandalisme dan konvoi. Kemajuan pendidikan juga dirasakan di SMAN 1 Prambanan, terbukti di akhir upacara diumumkan beberapa peserta didik yang berhasil mengukir prestasi, diantaranya juara 1 O2SN Lompat jauh tingkat Kabupaten dan juara 2 tingkat Provinsi, juara pencak silat, juara lompat jauh putri, dan dua peserta didik berhasil lolos anggota Paskibraka tingkat Kabupaten, selanjutnya satu siswa maju seleksi tingkat nasional. Maka di momentum Hari Pendidikan Nasional ini diharapkan semua satuan pendidikan dengan tulus bersama membangkitkan semangat mengabdi dengan ikhlas, bergerak untuk pendidikan demi menghasilkan generasi yang berkepribadian. Selamat Hari Pendidikan Nasional! VIGARA Jaya!

Siswa-siswi SMAN 1 Prambanan belajar di Pantai Gunungkidul

Proses pembelajaran sesungguhnya tidak hanya dilakukan di sekolah. Banyak sekali ilmu dan pengetahuan yang justru dapat ditemukan di lingkungan sekitar selain di sekolah. Oleh sebab itu, dalam dunia pendidikan saat ini, lingkungan pembelajaran tidak hanya terbatas dalam kelas saja, tetapi juga di lingkungan sekitar.
Pembelajaran di luar sekolah dirasakan betul manfaatnya, khususnya berkaitan dengan penanaman nilai-nilai kehidupan. Pembelajaran di tempat terbuka memaksa siswa-siswi untuk lebih aktif dan bisa berinteraksi langsung dengan obyek pembelajaran. Mengajak siswa-siswi belajar di luar kelas sama dengan mengajak mereka mengaplikasikan ilmu yang didapat di sekolah untuk kehidupan sehari-hari. Kegiatan seperti ini umumnya memberi kesan tersendiri sehingga pengetahuan yang mereka dapat akan bertahan lebih lama dalam ingatan.
Pada hari Jumat (27/4) seluruh siswa-siswi kelas X SMAN 1 Prambanan melakukan pembelajaran di Gunungkidul. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menambah wawasan serta mengenal pengetahuan siswa tentang pembelajaran Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Geografi, dan Sosiologi secara nyata di lapangan. Selama melakukan pembelajaran di luar sekolah, siswa-siswi diminta untuk melakukan penelitian sederhana, baik dengan observasi maupun wawancara, sesuai dengan lembar kerja yang telah dibagikan.
“Pembelajaran luar sekolah itu pembelajaran langsung ke lapangan. Untuk pembelajaran di lapangan, ternyata materi pembelajaran di dalam kelas selama ini terpakai semua. Selain itu, kita juga dituntut untuk aktif, karena kalau kita pasif maka kita tidak bisa mengerjakan LKs” ungkap Diana, siswi kelas X IPS 2 saat diwawancarai oleh team web.
Lokasi yang pertamakali dikunjungi dalam kegiatan ini adalah Pantai Baron. Rombongan tiba di Pantai Baron pukul 09.00 Wib. Di pantai siswa-siswi belajar tentang debit ombak, morfologi pantai, dan juga kondisi masyarakat di sekitar pantai. Pantai Baron termasuk pantai yang cukup ramai diantara deretan pantai-pantai di bagian selatan Kabupaten Gunungkidul, baik sebagai obyek wisata maupun sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat sekitar. Di Pantai ini, peserta didik dituntut untuk mampu berinteraksi dengan masyarakat yang berada di pantai tersebut.
Lokasi kunjungan kedua adalah pantai sepanjang. Lokasi pantai berada di sebelah timur Pantai Baron. Jika ditempuh menggunakan bus hanya memerlukan waktu sekitar 10menit dari Pantai Baron. Pantai Sepanjang tidak seramai Pantai Baron. Namun pantai ini menawarkan hamparan pantai pasir putih dengan ombak yang tidak terlalu besar. Di pantai ini siswa-siswi dapat mengamati ekosistem pantai dengan mudah karena terdapat hamparan karang yang sangat luas. Pemilihan pantai sebagai lokasi pembelajaran luar sekolah selain menyajikan pembelajaran yang menyenangkan sekaligus mengajak siswa untuk peduli terhadap alam.

SMA N I Prambanan Peduli Cagar Budaya, Ikuti Perayaan Haritage Day di Candi Prambanan

Prambanan- Hari Warisan Dunia (Hari Internasional untuk Monumen dan Situs) ditetapkan pada tanggal 18 April. Pertama diusulkan oleh ICOMOS (International Council for Monuments and Situs) tahun 1982 dan selanjutnya ditetapkan oleh UNESCO pada sidang umumnya ke-22 tahun 1983. Indonesia merupakan anggota UNESCO dan telah menjadi bagian dari masyarakat warisan dunia karena telah meratifikasi konvensi UNESCO tentang Hari Warisan Dunia sudah selayaknya memperingati. Hari Warisan Dunia tahun 2018 mengambil tema “Heritage for Generations“. Warisan budaya milik kita semua untuk diwariskan kepada generasi bangsa. Maka dalam rangka perayaan Hari Warisan Dunia (Haritage Day) tahun 2018, Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah dan PT Taman Candi Prambanan, Borobudur dan Boko menyelenggarakan bakti lingkungan Cagar Budaya bagi anggota gerakan pramuka penegak, Rabu (25/4/2018).

Kegiatan bakti lingkungan diselenggarakan mulai pukul 08.00-12.00 di kawasan Candi Prambanan. Peserta kegiatan ini diikuti oleh 3 sekolah yaitu SMA N I Prambanan, SMA N I Kalasan, dan SMK N I Kalasan. SMA N I Prambanan mengirimkan 192 peserta dari kelas X dan pendamping. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kepedulian pelajar pramuka terhadap pelestarian budaya bangsa; meningkatkan harkat dan martabat bangsa melalui cagar budaya; dan memperkuat kepribadian serta jatidiri bangsa.

SMA N I Prambanan secara sadar telah menjadi anggota komunitas global yang mengikuti perayaan Hari Warisan Dunia dengan mengikuti serangkaian kegiatan ini. Kegiatan diawali dengan upacara pembukaan di lapangan Garuda. Ibu Diana Sulistyowati selaku perwakilan dari UNESCO mengucapkan selamat Hari Warisan Dunia! “Sebagai generasi bangsa, kita tetap bertanggung jawab  terhadap warisan budaya, karena melestarikan warisan budaya adalah tanggung jawab semua, bukan pemerintah saja”, tuturnya. Selanjutnya dari BPCB menambahkan, sebagai generasi seharusnya dapat mengambil nilai-nilai dan teladan, karena candi ini dibangun dengan kerja keras dan kedisiplinan.

Seluruh peserta diharapkan menumbuhkan jiwa peduli terhadap warisan budaya, maka peserta dililibatkan langsung cara merawat candi yang di pimpin oleh tim. SMA N I Prambanan dipandu oleh bapak Yosman selaku staf BPCB DIY. Peserta didik antusias terhadap kegiatan ini terbukti kerja sama yang dilakukan di berbagai tempat mulai dari menyapu, mencabut rumput, menanam bunga, bahkan ikut serta dalam memahat dengan pendampingan pemandu. Tidak hanya itu, di Studio Pemugaran peserta mendapat transfer pengetahuan langsung dengan Ibu Yesi, Pak Putu, dan Pak Deni tentang berdirinya Candi Prambanan, sejarah candi, struktur, dan proses pemugaran disertai dengan video dokumenter pemugaran.

Partisipasi dalam pelestarian warisan budaya ini merupakan salah satu prioritas dalam pemanfaatan cagar budaya yang berwawasan pelestarian. Upaya pelestarian harus berdampak pada meningkatnya kesadaran bagi semua akan pentingnya keberadaan bangunan cagar budaya. Maka dengan mengikuti kegiatan ini peserta didik, terutama SMA N I Prambanan diharapkan memiliki rasa bangga dan mempunyai kesadaran tentang pelestarian warisan budaya dunia serta memberikan kontribusi solutif di masa mendatang.

Yoga Ardika Tama Sabet Medali Perak dalam Ajang OOSN Tingkat Provinsi

SMA Negeri 1 Prambanan Sleman berhasil meraih prestasi gemilang dalam kejuaraan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (OOSN) cabang olahraga lompat jauh di tingkat provinsi. Yoga Ardika Tama kelas XI IPA 3 berhasil menyabet medali perak. Kompetisi tersebut berlangsung pada hari Sabtu, 21 April 2018 di UNY.

 

Pada awalnya Yoga yang telah sukses mencatatkan posisi paling atas pada tingkat Kabupaten berhasil mewakili Sleman dengan lompatan sejauh 5,90 meter. Kali ini OOSN di tingkat Provinsi berhasil mencatatkan lompatan sejauh 6,29 meter. Pencapaian lompatan yang meningkat dan luar biasa. Akan tetapi lompatan itu terpaut 10 cm dengan lompatan siswa dari Bantul yaitu 6,39. Dengan hasil lompatan 6,29 maka Yoga berhak menjadi juara 2 dan membawa pulang medali perak serta uang pembinaan sebesar 1.500.000.

 

Sebagai atlet lompat jauh, ia selalu rajin berlatih. Hal ini terbukti jadwal latihan yang ia jalani pada hari Selasa, Kamis, Jumat, dan Minggu bersama pelatih bapak Hernawan, selaku guru olah raga dan ekstrakurikuler. Mereka berlatih pukul 06.00 WIB dan pukul 16.00 WIB. Tidak mengenal lelah, pada hari Minggu pun, mereka tetap bersemangat untuk latihan. “Saya percaya pada proses, selalu berlatih dengan enjoy. Apabila teman-teman ingin menggeluti bakat mari kita bersama berusaha, berdoa, untuk hasil pikir belakang. Tenang saja proses yang keras dan hasil itu tidak pernah mengkhianati”, tutur Yoga.

 

Sosok yoga sudah senang dan menggeluti olah raga sejak SD terutama sepak bola. Kejuaraan di bidang sepak bola telah ia raih sejak SD. Akan tetapi sebagai atlet lompat jauh, ia mengaku baru menggeluti dan mendapatkan kejuaraan di bidang lompat jauh sebanyak 4 medali ketika duduk di bangku SMA. “Saya bersyukur dan bahagia mendapatkan prestasi ini. Cita-cita yang paling dalam adalah dapat membanggakan orang tua, sekolah, dan Indonesia tercinta. Dari beberapa prestasi itu bagi saya, Pak Hernawan itu segalanya, beliau yang telah menemukan bakat saya sehingga saya dapat mengembangkan kemampuan dan prestasi di cabang lompat jauh di SMA N 1 Prambanan. Saya sangat berterima kasih kepada Pak Hernawan, sebagai pelatih yang selalu bersemangat melatih, memberi kepercayaan dan kesempatan untuk mengembangkan dan mengukir prestasi”, tambahnya.

 

Bapak Hernawan sebagai pelatih juga merasa bangga. “Walaupun hanya di peringkat 2 setidaknya dia dapat memecahkan rekor pribadi”, tuturnya. Seluruh keluarga besar SMA N 1 Prambanan merasa bersyukur dan bangga, salah satu peserta didik berhasil meraih prestasi yang membanggakan serta mengharumkan almamater. Semoga ke depan dapat mencatatkan beberapa prestasi serta dapat memotivasi peserta didik yang lain baik di cabang atletik maupun cabang lomba yang lain.

MEMBANTU MENGHADAPI UNBK SMP, OSIS VIGARA MENGGELAR VICTRO#2

Osis Vigara bekerjasama dengan team UNBK SMAN 1 Prambanan mengadakan tryout untuk siswa-siswi kelas IX SMP. Acara bertajuk “Vigara CBT Tryout Hastag Dua” (Victro#2) diselenggarakan pada hari Minggu, 15 April 2018.

“Kegiatan ini bertujuan untuk membantu adik-adik kelas IX dalam mempersiapkan diri menghadapi UNBK yang akan berlangsung sebentar lagi”, ungkap Pulung Tegar selaku ketua panitia Victro#2.

Ujian Nasional tingkat SMP akan dilaksanakan menggunakan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mulai Senin (23/4) dampai dengan Kamis (26/4) mendatang. Selain dapat mengukur kemampuan belajar, tryout ini sekaligus membantu siswa-siswi kelas IX SMP agar lebih siap menghadapi UNBK. Soal yang diujikan dalam tryout selama 120 menit ini mencakup mata pelajaran yang akan di-UN-kan, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA.

Victro#2 yang diikuti oleh 96 peserta ini menggunakan aplikasi CBT Browser. CBT Browser adalah aplikasi yang dikembangkan oleh team IT SMAN 1 Prambanan sejak dua tahun lalu. Aplikasi computer based test (CBT) ini telah disesuaikan dengan sistem CBT milik BSNP yang digunakan dalam pelaksanaan UNBK.Aplikasi ini digunakan untuk mempersiapkan siswa-siswi SMAN 1 Prambanan dalam menghadapi UNBK di kelas XII nanti.

Beberapa guru SMAN 1 Prambanan sudah menggunakan aplikasi ini untuk melaksanakan penilaian harian. Pemanfaatan komputer sebagai media untuk mengukur kemampuan siswa terbukti mampu mengurangi angka kecurangan dan mengakrabkan siswa dengan TIK. Dengan demikian, siswa akan terbiasa mengerjakan soal menggunakan komputer sehingga lebih siap saat menghadapi UNBK.

Hasil tryout langsung diumumkan pada hari yang sama. Peringkat satu, dua, dan tiga masing-masing diduduki oleh Siti Mutmainah dari SMPN 4 Depok dengan nilai 95, Alvito Ahadiyanto P dari SMPN 1 Piyungan dengan nilai 95, dan Fauziyyah Hasna Najmul Afina dari SMPN 1 Piyungan dengan nilai 92,5. Masing-masing siswa mendapat uang pembinaan dan sertifikat dari Panitia sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian mereka.

Acara Victro#2 selain sebagai ajang untuk membantu siswa-siswi kelas IX mempersiapkan UNBK juga dijadikan sebagai wadah menampilkan kreatifitas siswa-siswi SMAN 1 Prambanan. Pada acara itu ditampilkan beberapa hiburan seperti display ekstrakulikuler, dance, dan juga band dengan tatanan panggung dan dekorasi yang meriah.