Di tengah-tengah terjadinya pandemi Covid-19 ini banyak orang tua siswa serta para siswa yang sangat berharap kepada pihak sekolah dan dinas terkait agar KBM tatap muka bisa segera dilaksanakan kembali. Tetapi peraturan tetaplah peraturan yang harus di taati. Selama pandemi belum berakhir, KBM tetap berlangsung secara online (daring) walaupun para guru tetap mengajar dari sekolah masing-masing. Namun demikian ada beberapa siswa SMA Negeri 1 Prambanan yang tergabung dalam tim Karya Tulis Ilmiah harus selalu datang ke sekolah untuk bimbingan dan pendampingan penelitian dalam ajang KoPSI 2020.
Tahun 2020 Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) berubah nama menjadi Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (KoPSI), digelar sebagai agenda penting Pusat Prestasi Nasional dalam rangka membangun manusia Indonesia yang berkarakter kreatif dan inovatif. KoPSI berfokus pada karakter ilmiah ditumbuhkan melalui kegiatan kompetisi dalam rangka mengembangkan kemerdekaan berpikir guru dan siswa untuk terus meneliti. Ide-ide dalam penelitian dapat digali dari berbagai gejala, peristiwa, dan potensi yang ada di lingkungan sekitar siswa. Melalui kegiatan ini, kepedulian siswa terhadap lingkungan sekitar, termasuk menggali potensi sumber daya lokal yang memiliki dampak global akan terus ditumbuhkan. Dengan demikian, KoPSI menjadi wadah bagi para siswa SMA/MA/sederajat untuk mengaktualisasikan bakat, minat, dan kemampuan dalam meneliti dan berinovasi serta menanamkan budaya meneliti di kalangan siswa.
Dari 8 proposal karya siswa SMA Negeri 1 Prambanan, yaitu 5 proposal KWU dan 3 proposal KoPSI, telah terjaring 2 proposal KoPSI. Mereka yang lolos seleksi di tingkat provinsi adalah Hanundya Kusuma Wardhani kelas XII IPA 1 dan Riza Aulia Hanifah kelas XII IPA 1 untuk bidang Ilmu Sosial Humaniora. Judul penelitian mereka adalah “Tinjauan Teori Sigmund Freud Terhadap Kemelankolisan Lagu- Lagu Didi Kempot, Sobat Ambyar di Kecamatan Prambanan”. Sedangkan Aditya Prabandaru kelas XII IPA 3 dan Hafidh Launi Ashshidqi kelas XII IPA 1 bidang Teknik Rekayasa dengan penelitian yang berjudul “Archimedes Screw Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Sungai Vigara”.
Mereka harus berkutat dari bulan Januari sampai September 2020 menentukan topik penelitian, menyusun instrumen, proposal, dan melakukan penelitian. Keempat siswa tersebut seharusnya Belajar Dari Rumah (BDR), namun untuk mewujudkan karya ilmiah tak mungkin mereka hanya berdiam di rumah. Untuk itu mereka sering ke sekolah dan ke luar rumah demi mendapatkan informasi dan bahan sesuai bidang penelitiannya. Setelah berjibaku selama 8 bulan, 2 laporan hasil penelitian itu dinyatakan masuk final tingkat nasional KoPSI Tahun 2020. Untuk menyiapkan presentasi final nasional mereka harus membuat video, flyer maupun poster secara virtual. Mereka dibantu oleh teman-teman tim Vigara Movie Production untuk membuat video.
Keempat siswa tersebut mengikuti pameran, wawancara, dan presentasi secara virtual dari tanggal 3 samapi 6 November 2020 dengan baik. Link presentasi virtual para pejuang Vigara di ajang KoPSI 2020 tingkat nasional dapat diakses di https://youtu.be/-qv2rOEDtlw dan https://youtu.be/CG0BWpDHYi0Luar biasa! laporan penelitian Aditya dan Hafidh dinyatakan sebagai juara 3 dan mendapatkan medali perunggu. Ini suatu prestasi yang sangat membanggakan di tengah-tengah kelesuan belajar di sekolah. Semoga adik-adik kelas bisa mengikuti jejak langkah meraka, sehingga Vigara makin diperhitungkan di tingkat provinsi maupun nasional. Meneliti itu seru! (knes)