KEGIATAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS PESERTA DIDIK KELAS X SMAN 1 PRAMBANAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Dalam rangka mewujudkan tujuan kurikulum secara ideal terutama pelajaran Ekonomi, Fisika, Geografi, Kimia, dan Biologi, salah satu program SMA Negeri 1 Prambanan adalah mengadakan kegiatan pembelajaran di luar kelas. Kegiatan ini dilaksanakan untuk peserta didik kelas X SMAN 1 Prambanan tahun pelajaran 2016/2017 pada hari Sabtu, tanggal 15 Oktober 2016 diikuti oleh sebanyak 193 anak. Adapun objek pembelajaran yang dikunjungi yaitu Pantai Baron, Kukup, dan Sepanjang di Gunung Kidul.

Proses   belajar   mengajar   yang   dicanangkan   oleh   pemerintah   dan   tertuang   dalam kurikulum   tentunya   tidak   diartikan   secara   tekstual   belaka,   yaitu   hanya   dalam   bentuk penyampaian dari nara sumber dalam hal ini guru sebagai pengajar kepada peserta didik sebagai subjek yang diajar dengan menggunakan berbagai sumber belajar. Namun, proses belajar juga meliputi proses pengamatan langsung kepada objek-objek yang berkaitan dengan bahan pengajaran yang dapat   dilihat   atau   ditemui   hal-hal   yang   bersumber   dari   lingkungan   sekitar   yang diformulasikan menjadi teori dan bidang-bidang ilmu.

Dalam upaya untuk mencapai pengalaman belajar yang mengesankan, tentunya peserta didik juga diajak untuk melihat dan berinteraksi langsung dengan objek-objek yang menjadi salah satu bagian   bahan   ajar   yang   mereka   pelajari   di   sekolah,   tidak   melulu   hanya   melihat   buku pelajaran.   Dalam   hal   ini,   sesekali   peserta   didik   diajak   bepergian   untuk   meneliti   dan mengamati sesuatu sesuai dengan pelajaran yang dipelajari sambil berwisata.

Kegiatan pembelajaran di luar kelas ini memiliki beberapa maksud dan tujuan. Tujuan diadakan pembelajaran di wilayah pantai antara lain; 1) memperkenalkan kepada peserta didik kelas X alam sekitar, 2) memperkenalkan kepada peserta didik kelas X tentang biota di pantai selatan, 3) mempelajari letak geografi, arah angin dan kecepatan angin, ketinggian pantai permukaan laut, 4) mengamati benda-benda/zat disekitar pantai, 5) mengamati dan mempelajari kandungan air dan pasir pantai laut selatan.

Guru dan peserta didik melaksanakan berbagai kegiatan  dengan tertib dan disiplin. Setiap kelas bertanggung jawab dengan anggota masing-masing dalam melakukan presensi kehadiran. Setelah mendapat pengarahan dari Bapak Darwito, S.Pd selaku kepala sekolah dan berdoa bersama, empat buah bis berangkat beriringan menuju objek wisata. Selama perjalanan guru pendamping selalu mengontrol keadaan pesarta didik. Sesampainya di objek pembelajaran peserta didik secara berkelompok melakukan penelitian dari tugas yang telah diberikan oleh guru masing-masing matapelajaran sebagai laporan tugas individu.

Kegiatan ini sangat berguna bagi peserta didik karena dapat dijadikan ajang belajar sambil bermain dan itu lebih menarik dari pada siswa-siswi yang terus menerus belajar dikelas yang mau tidak mau harus menguasai materi yang di ajarkan tanpa tahu bentuk pengaplikasian nyatanya seperti apa. Banyak sekali informasi dan wawasan ilmu pengetahuan yang didapatkan dari program pembelajaran di luar ini.

Lanjutkan Perjuangan Sebagai Generasi Penerus Bangsa

Karya: Mutia Husnun Nursihha / XII  MIPA 1

            Di tahun 2016, pada tanggal 17 Agustus Indonesia telah menghirup udara kemerdekaan selama 71 tahun. Kemerdekaan yang dahulu diperjuangakan oleh para pahlawan disertai dengan pertumpahan darah demi kemajuan bangsa Indonesia dimasa yang akan datang. Berjuang demi kehidupan yang nyaman, tentram serta layak bagi generasi penerus pembangun bangsa. Menjadikan sebuah kata “Kemerdekaan” sebagai hadiah dari panjangnya perjuangan melawan penjajah, dan sebagai titipan agar selalu dijaga dan dipertahankan. 

            Bangsa Indonesia sudah selayaknya bersyukur atas kemerdekaan Negara Republik Indonesia (NKRI) yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Masa depan Bangsa Indonesia berada ditangan generasi muda Bangsa ini. Indonesia memiliki cita-cita luhur yang harus selalu diperjuangakan, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan keejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Dalam upaya mewujudkan cita-cita dan mempertahankan kedaulatan bangsa tentu akan menghadapi banyak rintangan dan hambatan. Semangat kepahlawanan harus senantiasa berada di dalam hati para pemuda Indoneisa. Semangat juang yang menggelora, berjiwa nasionalisme dan patriotisme, keberanian, rela berkorban, pantang menyerah, cinta tanah air, dan bergotong-royong harus dijunung tinggi di manapun kita berada.

 Sudah menjadi tugas kita sebagai generasi penerus bangsa, untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan. Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk melanjutkan perjuangan mereka yang telah gugur mendahului kita.

Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk meneruskan perjuangan para pahlawan adalah sebagai berikut:

      1. Mengisi kemerdekaan Indoneisa dengan hal-hal yang positif

Kita harus mengisi kemerdekan dengan hal-hal yang positif, bukan dengan tawuran atau berpesta dimalam kemerdekaan dengan menggunakan obat-obatan terlarang. Justru hal itu malah merusak persatuan dan kesatuan bangsa, bukan menjaga persatuan dan kesatuan. Masih banyak hal positif yang dapat kita lakukan seperti lomba-lomba sebagai bentuk rasa perjuangan demi meraih kemenangan, dll.

       2. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus belajar dengan tekun

Sebagai pelajar memang sudah semestinya belajar dengan tekun, agar cita-cita kita dapat tercapai dan dapat menharumkan nama bangsa Indonesia. Untuk membawa Indonesia ke kemerdekaan yang sesungguhnya, pendidikan menjadi nomor satu.

       3. Saling menghargai dan toleransi dalam setiap perbedaan untuk menjaga persatuan dan kesatuan

Seperti semboyan kita “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Persebaran budaya yang berbeda-beda namun tetap indah dengan ciri khasnya masing-masing. Perbedaan agama, suku, dan ras di Indonesia namun tetap saling toleransi menjadi sebuah pemandangan yang membedakan bangsa ini dengan negara-negara lain. Banyak orang luar negri yang datang ke Indonesia hanya untuk belajar toleransi. Maka dari itu, kita harus bangga menjadi bagian dari bangsa yang memilik ribuan pulau ini.

4. Mengamalkan isi dari sila-sila Pancasila

Banyak hal yang positif dalam kandungan Pancasila yang berfungsi untuk menciptakan keamanan dan ketertiban ngara. salah satu contohnya adalah menghargai hak setiap warga negara untuk bermusyawarah mufakat yang dilakukan tanpa adanya tekanan, paksaan ataupun intervensi. Ini adalah pengamalan yang terkandung dalam sila ke empat.

5. Menghindari pergaulan bebas yang menjurus ke hal-hal negatif

Ini adalah point penting yang harus dipegang teguh oleh para generasi muda. Sekarang banyak sekali geng-geng motor yang anarkis yang beranggotakan para pelajar, dan yang lebih parah lagi adalah  banyaknya pemuda yang terjerumus kecanduan mengkonsumsi narkoba dan minuman keras. Jika generasi muda rusak, siapa lagi yang bisa meneruskan perjuangan para pahlawan?.

            Masih banyak hal-hal yang dari kecil hingga besar untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan. Mengheningkan cipta setidaknya kita lakukan walupun hanya pada saat mengikuti upacara bendera untuk mengenang jasa para pahlawan kita. Beberapa point diatas adalah sedikit bagian dari seluruh hal yang dapat kita lakukan untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan.

Semoga dengan membaca artikel ini dapat menumbuhkan semangat juang demi mempertahan kemerdakan RI. Terimakasih Indonesia, masih mampu merdeka diumurmu yang ke-71. Semoga kami bukan hanya generasi penerus bangsa yang hanya sekedar hormat kepada benderamu saja. Namun hormat pula kepada sesama warganya. Dirgahayu Republik Indonesia. Merdeka!.

 

Sumber referensi:

http://kelompok8rear.blogspot.co.id/?m=1

http://holicthehellboy.blogspot.co.id/p/melanjutkan-cita-cita-para-pahlawan.html/?m=1

http://alfarizi.mywapblog.com

Buku Paket Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas XII Kurikulum 2013, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2013.

MELAWAN PENJAJAH DI ERA GLOBALISASI

   Karya: Nanda Cindy Hendaliani/MIPA 2

        Indonesia bisa mencapai kemerdekaan berkat perjuangan para pahlawan yang telah gugur di medan perang. Perjuangan Pahlawan Indonesia selama beratus–ratus tahun melawan penjajah sangat berjasa bagi bangsa Indonesia. Sudah tujuh puluh satu tahun sudah Bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan. Tapi, apakah kita yakin bahwa bangsa Indonesia benar-benar bebas dari penjajahan?

Selama ini bangsa Indonesia tidak menyadarinya bahwa Indonesia masih dijajah oleh bangsa lain. Bukan negara, bukan tanah air yang mereka jajah, namun hal–hal kecil lain yang tidak begitu diperhatikan . seperti bahasa, budaya, teknologi, makanan, minuman, hingga pakaian yang setiap hari kita kenakan.

Untuk apa perjuangan para pahlawan yang telah memerdekakan Indonesia kalau kita sebagai bangsa Indonesia tidak bisa menjaga negara kita sendiri dari penjajahan–penjajahan produk–produk asing? Kitra sebagai generasi muda harus dapat menjaga apa yang telah diperjuangkan para pahlawan kita dimasa lampau.

Zaman semakin maju, informasi mudah berkembang, generasi muda semakin cerdas. Namun masih belum bisa memilah–milah budaya yang masuk di Indonesia. Bukan dengan berperang atau tidakan yang heroik lainnya, namun kita dapat memulainya melalui hal–hal kecil yang dapat kita lakukan.

Contohnya seperti menggunakan bahasa daerah setempat kita tinggal agar bahasa daerah kita tidak punah. Banyak generasi muda sekarang ini yang malu menggunakan bahasa daerah. Mereka menganggap menggunakan bahasa daerah merupakan hal yang memalukan. Justru lebih memalukan kalau tidak bisa berbahasa daerah namun lancar menggunakan bahasa asing.

Mengkonsumsi lagu–lagu dan film Indonesia. Anak muda zaman sekarang lebih suka mengkonsumsi lagu–lagu dan film dari luar Indonesia karena mereka menganggap lagu dan film dari negara luar lebih berkualitas daripada lagu dan film Indonesia. Itualah tugas dari generasi muda zaman sekarang untuk menciptakan lagu-lagu dan film–film yang dapat dikonsumsi dan disenangi oleh masyarakat Indonesia.

Berpakaian dengan sopan. Selain untuk melindungi tubuh kita dari panas matahari, berpakaian dengan sopan juga dapat meningkatkan derajat kita.

Menggunakan produk–produk Indonesia. Selain untuk mengurangi penjajahan produk negara asing, menggunakan produk Indonesia juga dapat mendambah devisa negara dan memperkenalkan produk Indonesia ke Dunia.

Mengembangkan dan melestarikan makanan dan minuman asli Indonesia. Sebagai kebutuhan pokok kita, makanan juga bida dijajah, contohnya banyak rumah makan cepat saji yang menyediakan makanan dari negara eropa daripada warung makanan yang menjajakan makanan asli Indonesia. Salahsatu faktor yang menyebabkan makanan cepat saji lebih diminati daripada makanan Indonesia adalah penyajiannya yang kurang menarik. Itulah mengapa kita harus mengembangkan makanan–makanan tersebut sehingga dapat menjadi makanan yang diminati oleh masyarakat Indonesia.

Tidak hanya memperjuangkan bahasa, budaya, makanan, dan produk – produk Indonesia, namun kita juga harus memperjuangkan anak–anak Indonesia. Masih banyak anak – anak Indonesia yang belum mendapatkan hak – haknya sebagaimana mestinya. Apabila kita tidak memperjuangkan anak–anak Indonesia, bagaimana generasi penerus kita selanjutnya? Apakah bangsa Indonesia akan diisi dengan anak – anak yang tidak mendapat pendidikan sebagaimana mestinya? Atau anak – anak yang candu akan narkotika dan obat–obatan terlarang? Untuk itu kita harus memperjuangkan anak– anak Indoesia agar mereka mendapat pendidikan yang layak agar anak–anak Indonesia menjadi anak–anak yang cerdas yang dapat memerdekakan Indonesia dari budaya–budaya yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia.

Untuk itu kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus menjadi generasi muda yang cerdas untuk melawan penjajahan–penjajahan yang mulai menggerogoti budaya–budaya Indonesia. Tidak harus melawan dengan hal yang menggebrak, namun kita dapat memulainya melalui hal–hal kecil yang dapat kita lakukan sehari–hari.

SISWA SMAN 1 PRAMBANAN MERAIH JUARA III ATLETIK CABANG LARI 100M PUTRA PADA KEJURKAB SLEMAN 2016

Aji Pangestu, siswa SMAN 1 Prambanan kelas XII MIPA 2, berhasil meraih Juara III atletik cabang lari 100m putra pada kejuaraan kabupaten (kejurkab) Sleman 2016. KegiataninidiselenggarakanolehPersatuanAtletikSeluruh Indonesia (PASI) Kabupaten Sleman pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 3 dan 4 September 2016 di Stadion Tridadi Sleman.

Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY XIV akan diselenggarakan tahun depan di Kabupaten Bantul. Demi mempertahankan ambisi trofi juara umum Porda DIY XIV, pengurus PASI Sleman telah menggelar rakercab pada pekan lalu. Sejumlah keputusan penting diputuskan dalam raker tersebut. Salah satu poin penting yang diambil dalam raker tersebut adalah kewajiban dan tugas pengurus PASI Sleman untuk menggelar seleksi atlet untuk Porda DIY XIV tahun 2017 mendatang.

Pengurus PASI Sleman kemudian menggelar ajang Kejurkab Atletik yang diikuti atlet-atlet dari berbagai nomor atletik. Setelah Kejurkab, maka akan terjaring potensi-potensi terbaik di cabang atletik yang akan dipersiapkan terjun di Porda DIY XIV. Atletik merupakan cabang olahraga (cabor) yang memperebutkan medali terbanyak. Paling tidak, ada 40 set medali yang dapat diperebutkan dari cabang ini.

Cabang atletik yang diperlombakan mulai dari tingkat SD sederajat, SLTP sederajat, SLTA sederajat, mahasiswa dan umum. SMAN 1 Prambanan mengirimkan lima atlet untuk mengikuti Kejurkab tersebut dan satu atlet dari guru olahraga mengikuti cabang lompat jauh putra untuk kategori umum, yaitu Bapak Hernawan Setyabudi, S.Pd.Jas. Lima atlet yang mengikuti Kejurkab tersebut adalah :

  1. Ilham Muhammad Ridho kelas XI MIPA 2, cabang lari 800m putra
  2. Rizka Sukma A kelas XI MIPA 1, cabang lari 100m putri
  3. Diaz Nur Arkan kelas XII MIPA 1, cabang lompat jauh putra
  4. Aji Pangestu kelas XII MIPA 2, cabang lari 100m putra
  5. Santika Lintang kelas XII MIPA 2, cabang lompat jauh putri

Aji Pangestu behasil meraih juara III atletik cabang 100m putra. Sedangkan Bapak Hernawan Setyabudi, S.Pd.Jas berhasil meraih juara I cabang lompat jauh putra kategori umum.

Sekolah memberi apresiasi yang setinggi-tingginya. Semoga mereka berdua bisa mewakili kabupaten Sleman untuk mengikuti Porda DIY XIVtahun depan. 

 

Ignatius Arya Jalu Harmadika dan Rosa Virginia Ratih Krisnani Juara Ke-2 Pemilihan Duta Remaja Sehat Tahun 2016

Dalam rangka mendukung kegiatan Hari Kesehatan Nasional di Kabupaten Sleman ke-52 Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman mengadakan acara “Kampanye Kesehatan remaja” di SMA N 2 Sleman, Brayut, Pandawaharja, Sleman. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 31 Agustus 2016. Kampanye Gaya Hidup Sehat remaja diikuti 300 peserta terdiri dari unsur terkait, siswa dan guru yang ditunjuk serta sekolah sekitar.

Ignatius Arya Jalu Harmadika dan Rosa Virginia Ratih Krisnani meraih juara ke-2 Orasi Bahasa Jawa Anti Buly dalam pemilihan Duta Remaja Sehat. Rosa dan Arya adalah 2 perserta siswa SMA N 1 Prambanan yang mengikuti kegiatan ini. Keduanya menjadi juara ke-2 putera dan puteri orasi bahasa Jawa. Arya dan Rosa merupakan siswa yang aktif dalam berorganisasi baik di sekolah ataupun di luar sekolah. Pemilihan Duta Remaja Sehat hanya satu dari sekian banyak jadwal kegiatan Kampanye Hidup Sehat Remaja.

Kesehatan reproduksi merupakan bagian penting dari program kesehatan dan merupakan titik pusat pembangunan sumber daya manusia mengingat pengaruhnya mengenai setiap orang yang mencakup banyak aspek kehidupan sejak dalam kandungan sampai kematian. Hasil survey Depkes (1996-1997) terhadap 10.981 pengunjung klinik KB di Yogyakarta, terdapat 19,3 % yang datang dengan kehamilan yang tidak diinginkan dan telah melakukan tindak pengguguran secara disengaja sendiri secara tidak aman. Sekitar 2% diantaranya berada di bawah usia 22 tahun. Faktor ketidaktahuan terhadap informasi mengenai kesehatan reproduksi antara lain mengakibatkan banyak permasalahan yang dihadapi oleh para remaja. Banyak kasus HIV – AIDS, NAPZA, pergaulan bebas, kehamilan tidak diinginkan, dan aborsi seringkali dilakukan oleh remaja baik yang berada di perkotaan maupun pedesaan.

Selama ini KIE yang dilakukan pada remaja sudah cukup sering dan banyak, tapi masih menggunakan metode yang konvensional. KIE yang melibatkan remaja dan dalam rangkaian acara yang menarik diharapkan remaja mempunyai insight untuk mau mengakses informasi tentang gaya hidup sehat remaja, serta mau dan mampu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Komik Karya Siswa SMA N 1 Prambanan Terpilih dalam Workshop dan Lomba Komik se-DIY

Dinas Kebudayaan DIY bekerja sama dengan Media Komik dan Visual Art “Mulkarya” mengadakan Workshop dan lomba pemeranan komik. “KUKURUYUK#2 Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya!” Adalah tema workshop, lomba dan pemeranaan komik ini. Workshop dan lomba pemeranan komik telah dilaksanakan pada tanggal 3-4 Agustus 2016, bertempat di Omah Petruk Karang Kletak. Acara yang melibatkan 100 remaja usia SMA/SMK se-Daerah Istimewa Yogyakarta ini bertujuan untuk memupuk kreatifitas, kemampuan bertutur dan bercerita lewat bahasa gambar (komik).

Pada perkembangannya, komik bukan hanya sekedar bacaan anak dan dewasa, tetapi juga merupakan produ budaya dan industri yang mecerminkan karakter suatu bangsa. Cerita komik yang dibuat dengan melibatkan karakter-karakter lokal suatu daerah/bangsa seperti kondisi geografis, sejarah dan kultur suatu masyarakat, menkadi pintu masuk untuk mengenal karakter bangsa tersebut. Ada trasfer pengetahuan dalam proses tersebut. Mulkarya dalam acara ini mencoba memberi semangat dan dorongan untuk anak-anak muda yang menyukai komik untuk tampil dan dan bercerita dengan karakter mereka sendiri.

Dhimas Lingga Haryo Pamungkas dan Ilham Muhammad Ridho adalah dua siswa  yang karyanya dimuat dalam buku katalog hasil workshop dan lomba KOMIK se-DIY tahun 2016. Mereka adalah siswa kelas XI MIPA 2 yang mewakili SMA N 1 Prambanan dalam acara tersebut. Hasil karya dari dua siswa ini telah berhasil terpilih dalam 30 karya komik terbaik hasil workshop dan lomba lukis komik. Kemudian siswa dengan karya tebaik yang terpilih untuk dimuat dalam buku katalog akan mendapatkan uang pembinaan.

Kekuatan suatu bangsa ada pada generasi muda saat ini. Semoga setelah mengikuti workshop dan lomba pemeranan komik ini menjadi langkah awal munculnya komik-komik Indonesia yang disukai dan menjadi raja di negeri sendiri.

Beri Warna Sejati Bagi Sang Saka Merah Putih

Karya Nevada Indriawati / X IPS 1

 

                Republik Indonesia terbentang kehidupan dari sabang sampai merauke. Beribu-ribu pulau yang tersebar namun bersatu, menghiasi layaknya kelopak bunga mawar bermekaran dalam satu tangkai yang kuat dengan duri sebagai perisai tanda ketanguhan dan kejayaan bangsa. Jangan hiraukan usikan penjajah,tetap bersatu dan lawan tanpa gemetar dalam jiwa, selalu cermati dan patuhi kehendak Tuhan Yang Maha Esa adalah kunci pertahanan.

               Nusantara adalah negara berkembang yang akan selalu berkembang hingga menemukan kemajuan yang sesungguhnya. Segala limpahan anugrah dari Sang Maha Kuasa yang meracik negeri ini menjadi alam yang sempurna. Bentangan pegunungan,hutan ,lautan dan angkasa menjadi kekayaan yang nyata dan tersyukuri. Segala jenis kehidupan pernah terjadi dan menanam sejarah yang sangat besar akan tanah kaya ini.

               Bangsa Indonesia, bangsa tak terpecahkan “BHINNEKA TUNGGAL IKA” berbeda-beda tetapi tetap satu,walau beragam perbedaan didalamnya, bahkan menjadi pemersatu sejak para terdahulu masih hidup dalam ketidakpastian ditangan penjajah. Bukan rahasia tetapi memang ini fakta, tuntunan jalan dari Tuhan untuk kekuatan yang tidak terelakkan dengan kuatnya jemari yang mengakar untuk menopang derasnya dentuman dan butiran darah pejuang waktu itu.

               Tertulis berjuta kisah abadi yang terukir sejak darah anak manusia dengan jati diri Indonesia lahir mengupas kisah pertama dengan awal kehidupan yang berpangku pada kesederhaan dan tradisi yang kental. Berdiri kerajaan dengan kuasa raja belum bisa ciptakan kesatuan. Terjatuh butiran darah hasil perselisihan kerajaan yang beropini berbeda untuk menguasai tanah air.

               Masa yang terus berlalu belum memberi kecerahan bagi Indonesia. Pribumi yang tanguh tanpa bekal dipundak bekerja keras dan bersatu untuk kemajuan bangsa. Segala komponen masih memaksimalkan kekayaan alam yang luas dan terjaga. Hidup atau mati adalah rahasia Tuhan, selama kita masih percaya dan berusaha pasti tidak ada yang mustahil.

              Tekad yang terus membara, tidak mudah dipadamkan. Membuat tiada celah tersisa bagi para perusak dan penghianat yang berdalang dibalik topeng polos tanpa kenal akhlak dan pikiran baik setelah berkuasa. Tetapi yang sebenarnya terjadi adalah manusia asing datang untuk menguji Indonesia dengan berkendara kapal yang menerjang dan mengores lautan, berlagak seperti pengagum yang menjanjikan kekayaan dari mulut seorang pecundang.

              Mereka datang untuk berbagi ilmu dan ajaran agama, dengan tujuan utama berdagang dan mencari rempah-rempah nusantara yang telah lama dikagumi. Segala cara dilakukan untuk mencapai tujuan utama. Jauh dari dugaan, dibalik semua itu pikiran mereka telah tergerak karna penglihatan yang senyatanya akan memperkaya  diri sekaligus menjatuhkan kita.

              Sejak saat itulah Indonesia sedikit demi sedikit terperangkap. Bukan waktu yang singkat tanah air terinjak dan tercabuk sebagai pelayan yang terus dihabisi tanpa kenal belas kasihan. Nurani mereka sudah tidak terkendali, sangat kejam dan memprihatinkan. Tidak sebodoh itu, pribumi segera sadar dari bius penjajah. Segala lapisan rakyat hingga pemimpin turun tangan melawan dan memusnahkan mereka para parasit untuk segera meninggalkan Indonesia.

             Tak henti-hentinya nusantara terbasuh oleh darah para pahlawan bangsa yang berjuang tanpa pamrih. Sabang sampai merauke adalah harta dan kesatuan bangsa Indonesia yang harus tetap utuh, jiwa pribumi tidak akan melemah oleh karna goresan dan tembakan serdadu mereka. Dengan semangat tinggi sangatlah mudah menyingkirkan mereka.

             Indonesia adalah bangsa yang hebat dan berdaulat, hingga puluhan taun lamanya, pribumi rindu dengan Indonesia yang aman dan sejahtera. Kerinduan itu segera terhapuskan setelah Tuhan mendengar dan melihat bahwa Indonesia bukanlah bangsa yang lemah dan pantang menyerah. Semua itu bukanlah sebuah kado para penjajah, seluruh mahluk hidup telah menjadi saksi kebenaran yang sesungguhnya. “MERDEKA!” seruan itu adalah bukti nyata kuasa Tuhan dan bayaran atas apa yang sudah diperjuangkan mati-matian.

              Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia tepat di hari Jumat, 17 Agustus 1945 pukul 10.00,bertempat di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti Melik.. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.

            Hingga saat ini 17 Agustus adalah hari sejarah terbesar di Indonesia yang tidak bisa diragukan lagi. Di tahun 2016  saat ini Indonesia telah berumur 71 tahun, sudah cukup tua dalam tingkatan manusia. Lalu jika Indonesia diumpamakan sebagai seorang manusia, apakah yang akan kita perbuat?

          Seperti layaknya manusia yang sudah tua, tidak mudah untuk menjalani hidup seperti ketika masih muda. Sadarlah bahwa hingga diumur ke 71 tahun ini tanah air tercinta belum sukses. Indonesia masih terombang-ambing dalam persaingan dunia.

            Maka dari itu ayo, bangkit! Tunjukan bahwa Indonesia adalah negara yang benar-benar sudah Merdeka. Terus semangat! Junjung nilai Pancasila sebagai pijakan kita untuk melangkah. Sang Saka Merah Putih butuh warna nyata, warna merah darah yang berani dan gemilang serta warna putih tulang yang kuat dan suci untuk hidup, jangan sia-siakan waktumu, buktikan bahwa perjuangan para pahlawan yang luar biasa akan kita teruskan bersama! Jangan cepat puas dengan apa yang sudah kita raih bersama, tetap syukuri dan terus bekerja keras. Ayo Kerja Nyata!