RAVAELLE JUARA 2 LOMPAT JAUH KEJURDA DIY 2021

Minggu, 21 November 2021 Ravaele khaechar vinanto kelas X MIPA 4 berhasil meraih Juara 2 Lompat Jauh putra di ajang Kejurda DIY 2021 yang diselenggarakan oleh PENGDA PASI DIY bekerjasama dengan BPD DIY di stadion mandaka krida. Setelah vakum beberapa tahun karena pandemi akhirnya kejurda bisa di laksanakan kembali. Kategori yang di lombakan yaitu khusus usia SD, SMP, dan senior.

Dalam ajang ini Ravaelle peserta didik dari SMA N 1 Prambanan mewakili Kabupaten Sleman, Ravaelle turun di nomor Lompat jauh putra di kategori senior. Dengan lompatan sejauh 6,06 meter ravaelle berhasil menjadi juara 2, sedangkan juara 1 diraih oleh seniornya nanda dari kabupaten sleman juga dengan lompatan sejauh 6,62 meter. Prestasi tersebut sangat memuaskan karena bisa memecahkan rekor pribadinya yang semula 5,93 meter menjadi 6,06 meter. “saya sempat kawatir, karena 3 hari sebelum kejuaraan ravaelle sempat mengeluh sakit pada pahanya, tetapi saat pertandingan saya merasa lega karena semangat juangnya sangat tinggi sehingga bisa tampil cukup baik walau kondisi sedang kurang fit” ujar hernawan pelatih ravaelle. Selain itu ia juga berharap ravaelle bisa tampl maksimal di ajang invitasi pelajar se jawa pada tanggal 28 November2021.

SMA Negeri 1 Prambanan Raih Juara II Lomba Poster Tingkat Nasional

Rabu, 10 November 2021 bertepatan dengan peringatan hari Pahlawan, Dita Nur Janah dengan pembimbing  Elnang Soewena S, Pd. berhasil menghipnotis juri dalam ajang Lomba Poster Nasional 2021 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan IPS (Hima Dipsos) dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) secara online. Dita Nur Janah kelas XI MIPA 3 mengikuti lomba poster dengan tema “Permasalahan Sosial”. Poster yang dibuat oleh Dita mengusung judul CYBERBULLYING. Poster yang mengandung tema kekinian dengan banyaknya media sosial yang dimiliki remaja saat ini. Dita mampu memilih judul yang sangat menarik dengan visualisasi yang menarik, sehingga posternya mampu menggeser beberapa peserta lain dan menduduki Juara II dengan total perolehan skor 208, selisih 4 skor dari Juara I. Luar biasa, Pahlawan poster SMA Negeri 1 Prambanan!

Poster karya Dita bercerita tentang perbandingan antara istilah zaman dulu dan sekarang. Menurutnya  zaman dulu ada istilah Mulut mu harimau mu’ dan kini telah berubah menjadi Jarimu harimau mu’. Dari jari-jari mungil inilah orang-orang memposting kata-kata hinaan, ujaran kebencian, vulgar, hoax atau berita bohong yang merugikan orang lain. Di zaman sekarang kasus yang paling sering ditemukan adalah cyber bullying melalui sosial media. Cyber bullying lebih kejam dibandingkan bullying karena meninggalkan jejak digital seperti foto, video, ataupun tulisan.

Di dalam karya poster Dita, ia mengajak sang pembaca untuk bersikap bodoamat terhadap hujatan, hinaan terutama di media sosial, sehingga hujatan dan hinaan yang bersifat bullying tidak dapat mempengaruhi psikis seseorang. Poster tersebut juga mengajak kepada orang yang mempunyai karya di sosial media untuk dapat membedakan mana bullying atau kritik membangun untuk karya maupun diri sendiri. Selain itu poster tersebut mengajak pelaku bullying agar mereka sadar akan dampak negatif yang ber efek pada seseorang.

Prestasi yang sangat menakjubkan karena hanya dalam waktu bimbingan yang singkat mendapatkan peringkat II Nasional. “Saya membimbing Dita hanya dalam waktu 4 hari karena dikejar deadline pengumpulan poster dari panitia” turu Elnang Soewena. Ia sangat bangga dengan hasil yang diperoleh Dita. Selain itu ia juga berharap agar ke depan banyak penerus dari Dita dan dapat mengharumkan nama SMA Negeri 1 Prambanan sampai ke tingkat Internasional.

DI MASA PADEMI TETAP BERPRESTASI

Masa pandemi Covid 19 semua orang dipaksa mengurung diri. Bahasa kerennya isolasi. Tak boleh keluar rumah jika tak memiliki kepentingan yang sangat urgent. Selama berhari-hari bahkan mencapai hitungan bulan. Tentu rasa bosan menyelimuti diri. Tetapi bagi yang aktif dan kreatif justru waktu WFH digunakan sebaik-baiknya buat berkarya dan tetap bekerja. Tetapi tetap mengutamakan kesehatan dan mematuhi protocol Covid 19. Seperti yang dilakukan oleh salah satu guru SMAN 1 Prambanan ini. Namanya Kusmarmi. Di masa pandemi Guru bahasa Indonesia ini ditunjuk mewakili SMAN 1 Prambanan mengikuti lomba Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten 2020. Waktu untuk menyusun berkas dan portofolio hanya seminggu. Sangat singkat karena informasi masuk ke sekolah juga terlambat. Alkhamdulillah waktu singkat itu bisa digunakan sebaik-baiknya. Kerjanya Bandung Bondowoso.  Istilah untuk kerja kejar tayang.

Sambil menanti hasil pengumuman seleksi Guru Berprestasi, Guru bahasa Indonesia satu inii membimbing dan mendampingi anak-anak yang tergabung dalan Gen Movie Vigpro untuk membuat film dokumenter tentang Adiwiyata sekolah, MPLS, dan film dokumenter untuk lomba di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman. Kalau siswa sekolah lain  WFH anak-anak yang tergabung dalam Gen Movie Vigpro yang berjumlah 6 orang ini justru berkarya di sekolah. Tentu saja tetap dengan mentaati protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah. Jaga jarak, pakai masker, selalu cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas.

Pada akhirnya penantian panjang untuk pengumuman Guru Berprestasi membuahkan hasil yang baik, Kerja keras Kusmarmi, Guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Prambanan  selama seminggu siang dan malam menyusun portopolio dan best practice menghasilkan juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten. Kebahagian pun tak hanya berhenti di situ. Kerja keras selama sebulan membuat film 3 film dokumenter juga berbuah manis. Film dokumenter untuk lomba sekolah Adiwiyata juga mendapat respon yang bagus. Sedangkan untuk video MLPS juga dapat membantu pemahaman siswa baru terhadap sekolah.

Alkhamdulillah keikhlasan dan kerja keras  anak-anak juga membuahkan hasil yang sangat positif. Anak-anak tetap semangat, sehat, dan happy    membantu sekolah mewujudkan video MPLS. Dan sangat bersyukur film dokumenter yang diikutsertakan dalam lomba film dokumenter Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman meraih Juara 1 mengalahkan SMA Debrito.

SMA NEGERI 1 PRAMBANAN MENERAPKAN PEMBELAJARAN ONLINE UNTUK MENCEGAH PENYEBARAN COVID 19

Corona Virus Deases (covid 19) adalah virus yang sangat berbahaya karena penyebarannya yang sangat cepat. Virus ini telah memakan banyak korban di berbagai negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. Karena penyebarannya yang sangat cepat ini terkadang PDP  tidak menyadari bahwa dirinya terpapar virus tersebut. Hal ini yang mengakibatkan virus ini gampang tersebar kemana-mana, hanya melalui droplet (percikan) kita bisa terpapar virus tersebut. Untuk mengantisipasi agar tidak semakin banyak korban terpapar, pemerintah menerapkan social distancing.Dan Kemendiknas  menetapkan untuk pembelajaran online   di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

 

Pembelajaran Online di SMA Negeri 1 Prambanan

Senin, 23 Maret 2020, Kepala SMA Negeri 1 Prambanan  Darwito,S.Pd. menugaskan seluruh guru untuk melaksanakan pembelajaran online atau e-learning. Pelaksanaan e-learning ini diikuti seluruh siswa. Siswa mengerjakan tugas dari rumah masing-masing, sedangkan guru memandu para siswanya dari sekolah. Teknis pelaksanaannya sesuai jadwal yang ditetapkan sekolah.  Dengan pembelajaran online ini diharapkan bisa mengurangi penyebaran covid 19 di Indonesia

Seluruh siswa SMA Negeri 1 Prambanan merespon dengan baik pembelajaran seperti ini. Hal ini terbukti ketika guru mata pelajaran mulai online melalui whatsapp  dan menyapa mereka,  dengan cepat mereka meresponnya. Ini menunjukkan bahwa cara baru dalam pembelajaran online tidak mengganggu semangat mereka untuk belajar. Daftar hadir pun cepat terisi penuh meskipun ada yang terlambat karena gangguan signal handphone.

Penerapan e-learning di SMA Negeri 1 Prambanan  awalnya seluruh guru harus bekerja di sekolah, dan pada saat melakukan pembelajaran online seluruh guru masuk ke laboratorium komputer untuk memandu siswanya. Namun perkembangan penyebaran covid 19 semakin merajalela akhirnya sekolah melakukan penjadwalan piket guru. Guru piket lah yang akan melaksanakan tugasnya dari sekolah, sedangkan guru mapel yang tidak bertugas  piket bekerja dari rumah.

Badai pasti berlalu demikian ungkapan yang saat ini kita harapkan. Semoga covid 19 yang sangat mengerikan ini bisa kita lalui tanpa banyak memakan korban. Stay at home , jaga kebersihan, jaga kesehatan, selalu berdoa. Cintai keluarga kita. Salam Sehat (met)

MPLS DAN PEKAN PRAMUKA SMA NEGERI 1 PRAMBANAN


MPLS merupakan moment yang sangat penting bagi penanaman dan pembentukan karakter peserta didik baru. Selain itu, kegiatan MPLS ini sebagai upaya dan wadah  untuk menjembatani peserta didik baru mengenai berbagai ciri khusus dari jenjang sekolah yang dimasukinya. Tujuan lainnya adalah untuk mengenalkan peserta didik baru terhadap lingkungan fisik, sosial, maupun pembelajaran yang nanti akan dihadapi peserta didik baru.

Kegiatan MPLS yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Prambanan dibuka dengan kegiatan upacara pada hari Senin, 15 Juli 2019. Dalam sambutannya Drs. Darwito selaku kepala sekolah menyampaikan beberapa harapan antara lain: peserta didik baru agar lebih mengenal lingkungan sekolah, mengenal Bapak, Ibu guru, dan karyawan serta kakak-kakak tingkatnya sehingga akan terjalin kerukunan dan keharmonisan. Tak terkecuali pengenalan berbagai macam kegiatan yang ada dan rutin dilaksanakan di lingkungan sekolah. Lebih lanjut Bapak Darwito mengharapkan agar peserta didik di SMA Negeri 1 Prambanan semakin meningkatkan prestasi baik akademik maupun nonakademik. Selain kegiatan MPLS dalam sepekan peserta didik kelas XI dan kelas XII ada kegiatan Pekan Pramuka.

Kegiatan MPLS di SMA Negeri 1 Prambanan digawangi oleh Waka Kesiswaan, Waka Kurikulum, pengurus dan anggota OSIS Vigara dengan menjalin kerja sama dengan lembaga kedinasan lainnya seperti Polsek, Duta HIV DIY, maupun BPBD.  Adapun agenda MPLS hari pertama sampai hari ketiga diisi dengan berbagai kegiatan antara lain: penyampaian visi dan misi sekolah, pembinaan karakter, pengenalan lingkungan, pengenalan ekstrakurikuler, bahaya narkoba, mitigasi bencana, kenakalan remaja, penghijauan dan kebersihan lingkungan, serta literasi. Sedangkan kegiatan Pekan Pramuka diisi berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kepanduan antara lain: leadership, pioneering, penguasaan sandi morse, kedisiplinan, survival, kegiatan tali-temali dan lainnya.

Sedangkan hari keempat peserta didik baru bersama kakak kelas, Bapak, Ibu Guru beserta karyawan melakukan kegiatan jalan sehat ke Candi Banyunibo. Kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih mengenalkan dan menanamkan cinta lingkungan terhadap peserta didik serta lebih mengakrabkan antarwarga sekolah.  Hari kelima, tepatnya Jumat 19 Juli 2019 MLPS ditutup dengan kegiatan penampilan kreativitas bersama kelas X, XI, dan XII. Acara penutupan  MPLS dan Pekan Pramuka dibuka oleh Bapak Darwito selaku kepala sekolah. Beliau mengharapkan dari kegiatan MPLS  ini Peserta didik baru memiliki rasa keterikatan dengan SMA Negeri 1 Prambanan. Selain itu, diharapkan akan terjalin keakraban dan komunikasi dengan kakak kelas dan warga sekolah lainnya sehingga akan tercipta keharmonisan sekolah.

Untuk kegiatan Pekan Pramuka diharapkan peserta didik kelas XI dan XII semakin berkarakter, disiplin, dan berprestasi. Diharapkan para peserta didik semakin baik dalam menjalin silaturahmi dengan Bapak Ibu guru. Hal yang dapat dilakukan antara lain, jika bertemu atau berpapasan dengan Bapak Ibu guru selalu tersenyum dan menyapa. Senyampang akan ada peringatan hari Anak Nasional Kepala Sekolah juga mengharapkan peserta didik dapat membangun identitas dan karakter anak dalam berbangsa dan bertanah air Indonesia

Setelah menyampaikan sambutan beliau mempersembahkan 2 lagu kenangan salah satunya lagu legendaris dari Obbie Messakh yang berjudul “Kisah-Kasih di Sekolah”. Acara dilanjutnya dengan gelar potensi peserta didik dengan menampilkan berbagai seni utamanya band anak-anak Vigara serta berbagai unjuk kebolehan yang dipersembahkan oleh peserta didik kelas X, XI maupun XII. Dalam kegiatan penutupan ini terlihat antusiasme peserta didik dalam unjuk kebolehan patut diacungi jempol. Kreatif dan berkelas. Mereka tampil dengan percaya diri dalam mengeksplor bakat dan kemampuannya dalam bidang seni, utama seni suara.

Richard Wiggers, Guru dari Belanda Melakukan Penelitian di SMAN 1 Prambananan Sleman

Richard Wiggers adalah seorang guru Fisika dari Belanda yang mengajar di SMA Bonhoeffer College di Castricum. Richard mengadakan penelitian kualitatif di SMAN 1 Prambanan Sleman dengan tema meningkatkan minat dan kemandirian peserta didik di SMAN 1 Prambanan dalam pembelajaran antarmuka komputer dengan perangkat Micro Bit. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 20 peserta didik kelas X IPA dan IPS yang dipilih secara acak. Penelitian dilakukan dari tanggal 23 April 2019 sampai tanggal 3 Mei 2019 mengambil waktu dari jam 14.00 WIB – 16.00 WIB di laboratorium komputer SMAN 1 Prambanan.

Ini merupakan kunjungan Richard Wiggers ke SMAN 1 Prambanan untuk yang ketiga kalinya. Pada bulan Agustus tahun 2016 silam Richard juga pernah melakukan penelitian yang serupa, yaitu menggunakan antarmuka komputer dengan perangkat Arduino. Sedangkan pada kesempatan kali ini Richard menggunakan antarmuka komputer dengan perangkat Micro Bit. 

Micro Bit merupakan suatu perangkat keras berbentuk papan sirkuit seukuran telapak tangan yang memiliki 25 lampu LED, accelerometer, kompas, dua tombol dan disediakan konektor tambahan untuk kemampuan sensor. Perangkat ini dapat diprogram untuk menampilkan huruf, angka atau untuk keperluan lainnya. Micro Bit dilengkapi juga dengan kemampuan Bluetooth untuk mendukung konektivitas nirkabel.

Sebagai modal dasar bagi peserta didik untuk memahami cara kerja perangkat Micro Bit, terlebih dahulu mereka dikenalkan dengan game-game menarik tentang logika berpikir pemrograman sederhana melalui situs www.code.org. Melalui game-game ini mereka dituntun supaya dapat berpikir kritis dengan menggunakan alur logika pemrograman sederhana untuk mencari solusi terhadap masalah-masalah yang disajikan.

Projek-projek Micro Bit sederhana yang sudah berhasil diselesaikan oleh peserta didik yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain:

  1. crashy-bird       : https://makecode.microbit.org/projects/crashy-bird
  2. infection           : https://makecode.microbit.org/projects/infection
  3. step-counter     : https://makecode.microbit.org/projects/step-counter
  4. tele-potato        : https://makecode.microbit.org/projects/tele-potato
  5. fire-flies             https://makecode.microbit.org/projects/fireflies
  6. reaction-time     : https://makecode.microbit.org/projects/reaction-time/code
  7. love-meter         : https://makecode.microbit.org/projects/love-meter

Menurut Richard Wiggers, antusiasme dan partisipasi peserta didik yang terlibat dalam kegiatan ini sangat luar biasa. Mereka dapat dengan mudah memahami materi yang diberikan dan dapat dengan cepat menyelesaikan setiap projek yang ditargetkan.

Selama kegiatan berlangsung, Richard Wiggers didampingi oleh Ibu Rozikoh, S.Pd.T dan Riska Wulandari. Ibu Rozikoh, S.Pd.T adalah guru TIK dan Kepala Laboratorium Komputer SMAN 1 Prambanan. Sedangkan Riska Wulandari merupakan alumni SMAN 1 Prambanan angkatan 2016 yang bertugas sebagai asisten dan penerjemah bahasa Inggris bagi Richard Wiggers.

Sebenarnya masih banyak projek yang ingin disampaikan oleh Richard Wiggers secara lebih mendalam. Namun karena keterbatasan waktu maka Richard berencana akan melanjutkan projek-projek Micro Bit di SMAN 1 Prambanan pada tahun yang akan datang. Richard harus kembali ke Belanda tanggal 6 Mei 2019.

Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peserta didik dan juga bagi pembelajaran TIK di SMAN 1 Prambanan. Dengan adanya kegiatan ini kita mendapatkan pengalaman dan ilmu pengetahuan baru. Semoga kedepannya dapat diterapkan dan dikembangkan lebih lanjut di SMAN 1 Prambanan.

 

Sekolah Berwawasan Lingkungan

Sekolah berbasis lingkungan adalah sekolah yang menerapkan nilai cinta dan peduli lingkungan pada sekolahnya serta mewujudkan warga sekolah bertanggung jawab terhadap lingkungan. Sekolah menjadi tempat yang baik dan ideal, dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan menuju cita-cita pembangunan. Ada beberapa cara untuk mewujudkan sekolah bersasis lingkungan tersebut. Pertama, partisipatif  yaitu warga sekolah ikut mewujudkan sekolah ramah lingkungan. Tanpa adanya partisipatif dari seluruh warga sekolah, tujuan untuk mewujudkan sekolah ramah lingkungan tidak akan tercapai. Kedua, berkelanjutan yaitu pembangunan yang berkelanjutan untuk mewujudkan sekolah yang berbasis lingkungan. Tidak hanya pembangunan pada saat itu saja tetapi terus berlanjut untuk kedepannya.

SMA Negeri 1 Prambanan merupakan sekolah berwawasan lingkungan. Hal ini sesuai visi SMA N 1 Prambanan yaitu “Unggul dalam Mutu, Berwawasan lingkungan, Tangguh Bencana, Berkepribadian, dan Taqwa”. Hal ini didukung dengan tujuan yang telah dicanangkan yaitu membina warga sekolah agar selalu melestarikan lingkungan hidup, pencegahan pencemaran lingkungan, dan pencegahan kerusakan lingkungan hidup; terciptanya lingkungan sekolah yang dapat menunjang proses pembelajaran; dan terjalin kerja sama antar warga sekolah serta masyarakat demi terwujudnya lingkungan yang “ bersinar terang “ (bersih, indah, asri, rindang, tertib, aman, nyaman, dan tenang).

Sesuai tujuan yang telah dicanangkan, SMA N 1 Prambanan telah melakukan pembenahan terhadap lingkungan sekolah. Beberapa upaya yang telah dilakukan yaitu melakukan aktivitas dengan bergeser pada ramah lingkungan. Kerja sama dilakukan pihak sekolah dengan koperasi dan kantin sekolah untuk meminimalisir plastik. Hal ini dilakukan dengan cara beralih menggunakan daun atau kertas untuk tempat makan berat, bahkan untuk tempat snak menggunakan tempat makan. Minuman yang dijualpun tidak lagi minuman kemasan plastik tetapi minuman buatan sendiri dengan menggunakan gelas. Selain itu setiap kelas disediakan air minum menggunakan galon kran, hal ini bertujuan untuk menghemat listrik. Upaya yang dilakukan tersebut juga mendapat dukungan dari peserta didik dan wali murid.

SMA N 1 Prambanan juga berusaha menjaga kebersihan lingkungan. Hal ini didukung dengan adanya piket dan penyediaan tempat sampah di setiap kelas. selain itu kegiatan yang diselenggarakan adalah Jumat bersih dengan melibatkan semua warga sekolah. Hal ini dilakukan di halaman kelas masing-masing serta lingkungan sekolah. Perlu diketahui bahwa kawasan SMA N 1 Prambanan terdapat sungai yang membentang membelah kawasan sekolah. Hal ini mendapat keuntungan yang lebih karena air sungai yang ada dapat digunakan sebagai pengairan. Namun yang menjadi masalah ketika sungai terdapat beberapa sampah yang terhenti di kawasan sungai sekolah. Akhirnya masalah ini perlu mendapat perhatian yang khusus. Tindakan yang dilakukan warga sekolah adalah membersihkan sampah yang berada di sungai.

Untuk mendukung lingkungan sekolah yang asri juga indah, SMA N 1 Prambanan melakukan kegiatan penghijauan yang bertujuan untuk menciptakan udara bersih yang dapat menunjang proses pembelajaran. Ada sekitar 2000 bibit tanaman di tanam di kawasan sekolah. Tanaman ini diperoleh dari sekolah bahkan dengan kesadaran peserta didik membawa dari rumah. Halaman kelas juga diperindah dengan taman sesuai kreasi masing-masing kelas. Ditambah lagi ketika HUT VIGARA, sekolah mengadakan kegiatan menanam pohon yang dilakukan oleh ketua komite, Kapolres, dan Kepala Desa Madurejo. SMA Negeri  Prambanan juga menyediakan media mural, dengan tujuan menghindari vandalisme. Dengan media ini peserta didik dapat menyalurkan kreativitasnya.

Pembelajaran yang dilaksanakan di SMA N 1 Prambanan juga berupaya berwawasan lingkungan. Contoh sebagian yang terlihat adalah PKWU, kimia, biologi, dan fisika. Hal ini berupaya menggunakan media yang ramah lingkungan seperti materi elektrolit dan non elektrolit menggunakan baterai bekas dan botol bekas untuk tabung. Ditambah lagi untuk menekan limbah larutan kimia, larutan yang digunakan menggunakan larutan alami contoh air jeruk (asam). Tidak kalah penting pembelajaran fisika juga ditekan untuk menghemat air dan listrik, mematikan setelah tidak digunakan. Lebih menarik lagi pembelajaran PKWU, peserta didik berkreasi membuat karya dengan memanfaatkan daur ulang sampah.

Sekarang mari kita berfikir sejenak, mau melestarikan lingkungan atau sebaliknya? SMA N 1 Prambanan telah berupaya berbenah secara bertahap untuk menekan permasalahan lingkungan. Ayo ubahlah nasib bumi kita untuk kedepannya. Jangan hanya diam meratapi derita, kita harus bergerak dengan melestarian dan pemberdayaan lingkungan. Seperti yang telah di lakukan SMA N 1 Prambanan, meski hanya melakukan perubahan di lingkungan sekolah tetapi sangat bermanfaat bagi lingkungan.

Jihan Cindy Rachmawati dan Zian Fitri Rahmalia/ XI IPA 3

MAU DIKEMANAKAN BOTOL-BOTOL KITA?

“Kita adalah manusia-manusia microplastik yang lebih suka mimik air kemasan daripada bawa mimik dari rumah pakai botolnya mama”, ungkap Bu Dwi di depan siswa-siswi saat sedang istirahat. Angka pembelian minuman kemasan botol di kantin dan kopsis SMAN 1 Prambanan memang cukup tinggi. Anak-anak cenderung akan membeli minuman kemasan botol, terutama air mineral, untuk mencukupi kebutuhan cairannya. Memang ada sebagian besar siswa yang membawa minuman dari rumah, namun dengan alasan air minum yang mereka bawa dari rumah tidak cukup menghapus dahaganya sampai sore, maka mereka membeli minuman kemasan.

Beberapa tahun terakhir muncul penelitian yang menunjukkan bahwa dalam air minum kemasan terdapat kandungan microplastik. Apa itu microplastik? Menurut Prabang Setyono, ahli lingkungan hidup UNS, sebagaimana dikutip dari kompas.com menjelaskan bahwa microplastik adalah plastik dengan ukuran mikrokopis. Apabila terakulumulasi dalam jumlah tertentu, microplastik berpotensi mengganggu metabolisme tubuh manusia. Jumlah microplastik yang mencermari lingkungan, baik tanah maupun lautan, sudah cukup tinggi. Di dalam air, microplastik terlihat seperti plankton sehingga ikan-ikan dan binatang laut lain akan memakannya.

Selain masalah microplastik, air minum kemasan juga menimbulkan persoalan lain, yaitu keberadaan botol bekas kemasan. Botol bekas kemasan air minum tersebut sebagian besar terdapat simbol PETE (segitiga dengan kode 1 ditengahnya), yang berarti hanya bisa digunakan sekali sebab jika diisi ulang kembali akan berbahaya. Botol ini bisa memunculkan racus DEHA yang menyebabkan gangguan hati, hormonal, dan bisa memicu kaker. Jika botol tersebut tidak bisa digunakan kembali, sedangkan angka konsumsi minuman botol cukup tinggi, bagaimana kita mengatasi masalah sampah-sampah botol tersebut?

Beberapa tahun yang lalu, dikelas-kelas SMAN 1 Prambanan terdapat gerakan mengumpulkan botol kemasan bekas minuman. Botol-botol tersebut ditata di jendela-jendela, setelah terkumpul cukup banyak, botol tersebut akan dijual dan uangnya masuk ke kas kelas. Namun gerakan itu tidak lagi terlihat dua tahun ini. Lalu kemana botol-botol itu menghilang?

Botol-botol bekas sisa kemasan minuman itu tidak lagi berjajar di jendela-jendela kelas. Siswa juga tidak lagi menjual botol-botol itu untuk menambah pundi-pundi kas kelas. Botol-botol bekas tersebut disulap menjadi bermacam barang yang menarik dan bisa digunakan kembali. Beberapa botol bekas dicat dan dibentuk menjadi pot-pot yang digunakan untuk menghias taman di lingkungan kelas. Ada juga yang disulap menjadi vas bunga dan tempat pensil. Bahkan saat acara HUT SMAN 1 Prambanan ke-33, 21 November 2018, panitia menggunakan botol bekas untuk dekorasi lapangan.

Kreativitas siswa-siswi SMAN1 Prambanan ternyata mampu mengurasi jumlah sampah botol bekas minuman. Bahkan botol-botol tersebut menjadi lebih menanfaat dan indah dipandang mata. Ini adalah tidakan untuk mencintai lingkungan dan menyelamatkan bumi. Dari hal terkecil yang ada dilingkungan kita, dari yang tidak berguna menjadi berguna, dari yang dibuang menjadi dicintai dan diinginkan banyak orang.

Setelah munculnya gerakan mendaur ulang botol plastik ini berjalan, siswa-siswi SMAN 1 Prambanan saat ini sedang menjalankan gerakan mengurangi konsumsi minuman botol. Kenapa ini dilakukan? Sebab mendaur ulang sampah namun kita terus menghasilkan sampah tersebut maka kegiatan itu tidak akan efisien. Oleh sebab itu, kita harus mengurangi jumlah konsumsi air minum kemasan. Demi lingkungan dan juga diri kita.

HUT POLWAN KE-70, INI PESAN KOMPOL RINI ANGGRAINI KEPADA SISWA SISWI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN

Momen upacara bendera hari Senin, tanggal 20 Agustus 2018 kemarin dimanfaatkan Polisi Wanita (Polwan) Polsek Prambanan untuk memberikan sosialisasi kepada warga SMAN 1 Prambanan tentang bahaya narkoba. Dalam kesempatan ini, Kapolsek Prambanan, Kompol Rini Anggraini, S.s; S.Ik. bertindak sebagai pembina upacara.

“Angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin hari semakin tinggi, khususnya di kalangan pelajar.”, Ungkap Kompol Rini Anggraini saat mengawali amanatnya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh BNN dan Puslitkes UI tahun 2017, 24% dari total penyalahgunaan narkoba di Indonesia dilakukan oleh kalangan pelajar. Artinya, sekitar 800.000 pelajar di Indonesia terkait dalam penyalahgunaan narkoba.

Penyalahgunaan narkoba menjadi salah satu ancaman besar bagi generasi  muda bangsa Ini. Masih dari penelitian yang sama, diperoleh data bahwa penyalahgunaan narkoba terbagi dalam kategori berikut; 64% adalah kelompok coba pakai, 26% kelompok teratur pakai, 8% kelompok penyalahguna non suntik, dan 1% kelompok pecandu sunti. Kelompok yang harus menjadi perhatian kita semua adalah kelompok penyalahguna terbesar, yaitu kelompok coba pakai. Kelompok coba pakai adalah gerbang awal seorang pengguna menjadi pecandu. Kelompok ini banyak ditempati oleh kalangan pelajar yang mempunyai antusiasme tinggi untuk mencoba hal baru.

Pelajar yang bebas narkoba akan memiliki pemikiran yang cerdas, mampu mengembangkan potensi yang dimiliki, kreatif, inovatif, memiliki semangat juang, sikap welas asih, dan tenggang rasa. Sebalikn, penyalahguna narkoba bisa menyebabkan menggunanya melakukan hal-hal yang melanggar moral dan norma dalam masyarakat. Sebab, narkoba adalah zat-zat adiktif yang jika disalahgunakan bisa menyerang saraf-saraf dalam tubuh dan menghilangkan kesadaran penggunanya. Oleh sebab itu, POLRI dan komunitas sekolah memiliki tugas besar untuk saling bersinergi dalam upaya mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.

Dalam akhir amanatnya, Kompol Rini memberikan pesan kepada siswa-siswi SMAN 1 Prambanan untuk  menjadi relawan Stop Bahaya Narkoba dengan menjaga diri dan tidak terjerumus pada hal-hal buruk yang melanggar norma, moral, dan regulasi. Hindari memberikan stigma negatif terhadap pengguna narkoba dan bantu mereka untuk pulih agar memiliki masa depan yang lebih baik serta dapat bermanfaat bagi diri, keluarga, dan masyarakat.

SMA N 1 Prambanan Borong Medali Yogya Champhionship 2018

Dalam rangka mencetak atlet pencak silat, ekstrakurikuler pencak silat SMA N 1 Prambanan mengirimkan kontingen lomba pencak silat tingkat nasional dalam ajang YKTC (Yogyakarta Camphionship 2018), di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Peserta yang mengikuti YKTC 2018 dari berbagai tingkat, mulai dari SD, SMP, SMA, sampai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Antusias para atlet silat dibuktikan dengan jumlah peserta yang mengikuti lomba YKTC kurang lebih 2000 peserta dari sekolah maupun perguruan pencak silat tingkat SD sampai Perguruan Tinggi.

SMA N 1 Prambanan berhasil membawa 4 perunggu. Mereka berhasil menduduki juara 3 atas nama Larasati Indah Swasti kelas XI IPA 4, Ongki Prabowo, Razan Nuhad Dzulfaqor kelas XI IPA 3, dan Aldree Firdaus ( Juara Harapan 1 ). “Kami bersyukur telah membawa medali, namun awal prestasi yang masih belum memuaskan ini menjadikan kami lebih semangat kami untuk tetap berlatih”, ujar Aldree. Keluarga besar SMA 1 Prambanan mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih, semoga lebih sukses dan dapat memotivasi peserta didik untuk terus menggali dan mengembangkan potensinya baik di bidang atletik maupun cabang lomba lain.