“
Kemah budaya adalah agenda rutin yang diadakan setiap tahun oleh SAKA (Satuan Karya) Widya Budaya Bakti atas anjuran Kementrian Kebudayaan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26-28 Agustus 2017bertempat di lapangan Macanan, Madurejo, Prambanan. Kemah ini diikuti seluruh peserta cabang kwartir Sleman, dari 20 sekolah, berjumlah 250 peserta. SMA N 1 Prambanan mengirimkan satu sangga laki-laki dan satu sangga perempuan, masing-masing sangga berjumlah 8 orang.
Kemah budaya ini mengusung tema “LESTARI BUDAYAKU PRAMUKA BERBUDAYA”. Kegiatan ini bertujuan supaya generasi pemuda dapat melestarikan budaya di daerahnya. Pembagian kelompok kemah ini tidak seperti kemah lainnya, kemah ini setiap sangga akan dibagi kelompok tidur lagi yang terdiri dari berbagai sekolah, jadi setiap satu sangga terditi 8 orang perwakilan sekolah yang berbeda. Fungsi pembagian kelompok ini supaya saling mengenal dengan sekolah lain.
Kegiatan kemah budaya banyak memperkenalkan budaya khas Indonesia. Hal ini terlihat ketika upacara pembukaan wajib menggunakan pakaian adat. Selain itu digelar pertunjukan wayang oleh ki Zaki, seorang dalang muda berumur 17 tahun yang sudah mengikuti dan menjuarai lomba dalang. Kegiatan selanjutnya jelajah Heritage Tetenger Serangan Serut dan Candi Banyunibo oleh BPCB DIY diikuti seluruh peserta. Materi yang tidak kalah penting yaitu cara berbusana Mataram Gaya Yogyakarta oleh Faizal Nur Singgih, membuat iringan alat musik Jawa yang disampaikan oleh bapak Eko Ferianto S.Sn, Sudarno S.Sn, dan bapak Karyadi S.Sn. Acara selanjutnya pemutaran film sejarah bertema kebudayaan.
Pada acara seni pertunjukan, SMA N 1 Prambanan menampilkan kreatifitasnya. Hal ini merupakan kebanggaan karena dari 20 sekolah, hanya 5 sekolah yang menampilkan. SMA N 1 Prambanan menunjukkan kehebohannya dengan dialog lelucon yang berjudul “Telurku”, yang diperankan oleh Ilham Firdaus, Ade Nanda, dan Hanung. walau tanpa persiapan penampilan ini menimbulkan gelak tawa dan terbukti tepuk tangan yang meriah dari penonton.
Kegiatan kemah budaya ini memberikan arti yang luar biasa, seperti yang diungkapkan oleh Arvel kelas X IPS 3. “Saya bersyukur mendapat kesempatan mengikuti kemah budaya, karena banyak pelajaran yang berharga dari kegiatan tersebut, terutama mencintai budaya”, ungkap Arvel. Kemah budaya yang telah dilaksanakan diharapkan dapat memperkenalkan budaya Indonesia supaya generasi dapat menjaga dan melestarikannya. Memang pramuka sebagai wadah mendidik tingkah laku menjadi lebih baik dan berbudaya.