Bebas Berekspresi di HUT SMAN 1 Prambanan Ke-32

SMA Negeri 1 Prambanan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-32. Kegiatan ini merupakan program tahunan yang diselenggarakan oleh OSIS SMA Negeri 1 Prambanan. Di ulang tahunnya yang ke-32 ini,  OSIS mengangkat tema “Vigara Expression”. Acara ini dilaksanakan selama dua hari yakni tanggal 21 dan 22 November 2016,dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh warga sekolah.

Pada hari pertama, kegiatan yang telah berlangsung yakni sepeda santai, permainan tradisional, mural, dan colour jump dengan diiringi oleh DJRizky. Para siswa bebas berekspresi dalam berbagai kegiatan selama masih dalam lingkup yang positif dan dapat dipertanggungjawabkan. Para siswa merayakan hari pertama dengan penuh antusias.Diawali dengan sepeda hias, para siswa dapat berkarya dan berekspresi sebebas mungkin. Lalu dilanjutkan dengan permainan tradisional yaitu, gobag sodor dan estafet tongkat dengan perwakilan di setiap jurusan IPA melawan IPS dan tak lupa acara hiburan dari ADiTV yang diisi oleh Jack Sparrow dengan sulap-sulapnya yang memukau. Saat acara inti yaitu colour jump diiringi DJ semua peserta meloncat-loncat dan saling menghamburkan bubuk warna-warni sehingga kemeriahan tak terelakkan lagi, bahkan beberapa guru pun ikut berpartisipasi. Hari pertama berlangsung sukses dan panitia pun berhasil mengundang tawa dan kebahagiaan warga SMA N 1 PRAMBANAN.

Upacara apel pagi mengawali kegiatan di hari ke dua perayaan HUT SMA N 1 Prambanan. Untuk mengingatkan kembali sejarah sekolah maka dibacakanlah selayang pandang sejarah lahir, pergantian kepala sekolah, hingga perkembangan infrastruktur sekolah. Kepala balai Dikmen Bapak Sukarja selaku pembina upacara menyampaikan ucapan selamat ulang tahun yang ke-32 untuk SMA N 1 Prambanan. Beliau juga berharap agar sekolah ini bisa lebih berkembang dan semakin banyak menerima peserta didik di setiap tahun ajaran baru. Upacara apel pagi ditutup dengan pemotongan tumpeng.

Kebahagiaan juga dibagikan kepada masyarakat sekitar sekolah dengan diadakannya bakti sosial.Pemberian sembako dilakukan secara simbolis oleh bapak Darwito, S.Pd selaku kepala sekolah kepada masyarat. Selanjutnya para siswa melakukan pentas seni dengan keahliannya masing-masing. Tidak hanya itu masing-masing ekstrakurikuler juga menunjukan ketrampilannya, mulai dari Jet Kundo, dance, tari, musik, dan lain-lain. Kemeriahan terus berlanjut dengan hadirnya guest star Bravesboy, Xena Xenita, dan OM WAWES.

Kesuksesan acara ini tidak lepas dari kekompakkan OSIS SMA N 1 Prambanan. Hal ini tampak dari awal persiapan, pelaksanaan, hingga berakhirnya tampak semangat dan konsisten. Meskipun baru terbentuk namun mereka membuktikan bahwa mereka mampun mengemban tanggung jawab sebagai OSIS SMA N 1 Prambanan.

Akhirnya, kami mengucapkan “Selamat Ulang Tahun SMAN 1 Prambanan yang ke-32, semoga Allah SWT selalu mengaruniakan yang terbaik untuk kita semua”.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SMA Negeri 1 Prambanan Berhasil Raih Perak dan Perunggu

Peserta didik SMA Negeri 1 Prambanan Sleman berhasil mendapat kejuaraan nasional Aliansi Kungfu Tradisional (AKTI) Jet Kun Do. Riski Nurwijayanti berhasil meraih perak dan sertifikat sebagai juara 2, sedangkan Safitri Ariyadi Putri Pamungkas berhasil meraih perunggu dan sertifikat sebagai juara 3. Kedua peserta lomba ini sebelumnya mengikuti seleksi pada hari Jumat, 17 November 2017 dan Teknikal Meeting pada hari Minggu 19 November 2017. Pertandingan Jet Kun Do Championship 2017 ini dilaksanakan pada hari Jumat- Minggu, 24-26 November 2017 di GOR Ciracas Jakarta Timur. Pada hari Jumat mereka sudah sampai di Jakarta untuk mengikuti pembukaan kejuaraan nasional dan perayaan HUT Jet Kun Do Shaolin Kungfu Indonesia ke-30 tahun. Pada hari Sabtu mereka mulai bertanding dan hari Minggu mereka masuk final.

 

Mereka berdua mulai suka olah raga sejak kecil. Menurut Riski, olah raga mempunyai manfaat yang baik bagi kesehatan. “Apalagi Jet Kun Do, kita sebagai perempuan dapat melindungi diri dari hal yang tidak diinginkan,” tutur Safitri. Safitri sendiri menurut ayahnya sudah suka olah raga sejak umur 2 tahun, ia suka melihat IPMAN dengan pendampingan orang tua. Sejak SD, SMP ia menginginkan masuk dalam wadah Jet Kun Do, namun di sekolah belum ada ekstrakurikuler. Nah ia sangat bersyukur dapat menempuh di SMA N 1 Prambanan karena di SMA ini ada ekstrakurikuler Jet Kun Do yang menjadi wadah menyalurkan bakat terpendam yang sudah lama ia inginkan sehingga dapat belajar dan berlatih mengembangkan bakatnya.

 

Safitri dan Rizki berlatih dengan bapak Aljabar sebagai suhu Jet Kun Do sekaligus guru olah raga di SMA Negeri 1 Prambanan. Menurut Safitri, bapak Aljabar selain pelatih juga motivator yang pernah meraih perak dalam ajang Jet Kun Do dan berhasil menempuh pendidikan di UNY. Mereka selalu ingat pesan beliau “ Jadi atlet itu jangan malas, kalau pingin malas ya tidur saja”. Dari motivasi itu mereka lebih semangat, sehingga Safitri pernah mencatatkan juara 2 dalam ajang pencak silat O2SN di Youth Center dan Rizki pernah mendapat juara 2 tapak suci di ajang festival anak se-DIY. Sama halnya dengan Safitri, Rizki juga termasuk salah satu peserta didik SMA 1 Prambanan yang gigih dan mandiri, dengan sepeda kayuhnya ia selalu tetap bersyukur untuk dapat sampai ke taman belajar SMA N 1 Prambanan, hari Minggu pun mereka tetap berlatih dengan suhu Aljabar. Mereka merasa bersyukur bisa membuat senyum pelatih, keluarga dan sekolah. Mereka juga berpesan kepada teman-teman, ketika berlatih dan belajar pasti ada rasa bosan, tetapi terus berusaha mengalahkan penyakit itu, karena semua butuh proses dan semua “PASTI BISA”. SMA Negeri 1 Prambanan memberikan apresiasi atas prestasi yang di raih, semoga tunas-tunas VIGARA yang lain dapat membuka pintu prestasi dengan kunci yang mereka pegang yaitu doa, semangat, kesungguhan dan tekun belajar untuk menggapai asa. 

SMA NEGERI 1 PRAMBANAN RAIH DUA PIALA

SMA Negeri 1 Prambanan berhasil meraih dua piala dalam ajang lomba lari HOT Sprint Contes yang dilaksanakan oleh PASI Sleman pada tanggal 12 November 2017 di lapangan Stadion Tridadi Sleman. Pertandingan ini terdiri dari tiga seri. Zian Fitri Rahmania mendapat seri pertama dengan 8 blok. Dari semua atlet diambil 8 terbaik, selanjutnya masuk final untuk mendapatkan juara 1, 2, dan 3. Zian Fitri Rahmania kelas X IPA 3 berhasil meraih juara 2 lari 80 meter putri, sedangkan Rizka Sukma A’inarinda meraih juara 3 lari 100 meter. Menurut pernyataan dari Zian, sejak SD ia memang sudah suka dengan dunia olah raga dan terinspirasi dari ayahnya yang selalu rutin olah raga lari dan renang. Selanjutnya ketika duduk di SMP dan SMA ia bertemu dengan pelatih dan atlet yang memberikan motivasi yaitu bapak Hernawan sebagai guru olah raga di SMA N 1 Prambanan, mulai dari situ ia terus berlatih lebih semangat dengan bapak Hernawan. Sama halnya, Rizka Sukma A’inarinda  juga sudah menekuni olah raga dan pernah meraih juara 2 dalam ajang O2SN 2017 tingkat Kabupaten. Setelah mendapatkan prestasi mereka berharap lebih giat latihan lagi supaya dikesempatan berikutnya dapat meningkatkan prestasinya. Seluruh civitas SMA N 1 Prambanan bersyukur dan memberikan penghargaan, semoga prestasi selanjutnya menghadang dan dapat menginspirasi peserta didik yang lain.

UPACARA PERINGATAN HARI PAHLAWAN DI SMA N 1 PRAMBANAN 2017/2018

SMA Negeri 1 Prambanan mengadakan upacara peringatan Hari Pahlawan, Jumat (10/11). Peserta upacara yaitu seluruh peserta didik kelas X, XI, XII, guru dan karyawan. Tujuan peringatan ini adalah bentuk penghormatan atas jasa dan perjuangan pahlawan dan pejuang; membangun ingatan kolektif untuk menggerakkan kesadaran berbangsa dan bernegara yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari; memperkokoh nilai kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial; dan meningkatkan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.

Peringatan hari pahlawan didasarkan pada peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang merupakan pertempuran besar`setelah Indonesia merdeka antara tentara Indonesia dengan pasukan Inggris, yang menelan korban jiwa yang cukup besar. Pertempuran tersebut telah mengakibatkan sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya, 1600 prajurit Inggris tewas, hilang dan luka-luka serta puluhan alat perang rusak dan hancur. Sebuah peristiwa yang memperlihatkan betapa segenap rakyat Indonesia dari berbagai ras, suku, agama, budaya melebur menjadi satu untuk mempertahankan Indonesia. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban serta semangat yang membara ditunjukkan oleh rakyat Surabaya. Pesan dari Bung Karno yang dibacakan petugas upacara yaitu bahwa “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya”. Pesan singkat ini memiliki makna yang mendalam, tanpa pengorbanan dan perjuangan yang gigih tidak ada gagasan yang besar untuk mendirikan dan mempertahankan negara Indonesia, sehingga diharapkan kita dapat mengapresiasi jasa dan pengorbanan pahlawan juga pejuang.

Kemerdekaan yang telah diraih saat ini dapat terus kita nikmati karena pahlawan dan pejuang. Siapakah yang dapat disebut sebagai pahlawan? Menurut KBBI pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran. Bapak H. Darwito, S.Pd selaku pembina upacara menyampaikan bahwa pahlawan di masa lalu adalah orang yang rela memperjuangkan, menyerahkan nyawa, berani membela kebenaran demi NKRI. Berbeda dengan dulu, beliau juga mengartikan bahwa saat ini orang dapat dikatakan sebagai pahlawan jika menjadi orang yang memiliki kerelaan, keberanian membela kebenaran, dan dapat bermanfaat. “Saat ini siapapun dapat menjadi pahlawan tanpa membawa senjata, seseorang yang mau menolong, peduli lingkungan, berkeinginan membela dan memajukan sekolah, orang yang berprestasi membawa nama baik sekolah juga dapat dikatakan pahlawan”, tutur beliau.

Walaupun panas terik matahari pagi, seluruh peserta didik masih dalam barisan upacara. Semangat membara dirasakan juga ketika peserta didik menunggu detik-detik diumumkannya hasil kejuaraan lomba Bulan Bahasa. Semua bapak ibu guru dan juri mengapresiasi seluruh peserta didik yang memang dalam kenyataan semua terlibat lomba Bulan Bahasa. Namun ada pilihan terbaik dalam lomba dan hasil kejuaraan sebagai berikut.

  1. BAHASA INDONESIA
  1. Lomba Pidato

Juara

Kelas

Nama

Total Nilai

1

XII IPA 3

Herlinda

652

2

X IPA 2

Shindy

647

3

XII IPS 3

Ganggas

630

  1. Juara Membaca Puisi

Juara

Kelas

Nama

Total Nilai

1

XI IPS 2

Sheyla

684

2

XI IPA 4

Aura

674

3

XI IPA 1

Hermene

662

  1. Juara Membaca Cerpen

Juara

Kelas

Nama

Total Nilai

1

XI IPA 4

Refinda

735

2

XI IPS 1

Bernadin

732

3

XI IPA 3

Ajeng

721

  1. Juara Cipta Puisi

Juara

Kelas

Nama

Total Nilai

1

X11 IPS 2

Devi Agustin

676

2

XI IPS 2

Fadhila Senja

664

3

XII IPS 1

Nadila Krisma

662

  1. Juara Cipta Cerpen

Juara

Kelas

Nama

Judul

Total

1

X IPS 2

Salsabila Eka Amalia

Hidup di Kota Metropolitan

857

2

X1I

Aprilia

Seberkas Cahaya Illahi

856

3

XII

Intan

Senja di Tanah Pertiwi

849

  1. Lomba Mading

Juara

Kelas

Judul

Total Nilai

1

XII A1

Berbahasa untuk Indonesia

910

2

X11 S2

Kran Sosial Dua

810

3

X1 S1

GENERAL

795

 

      2. BAHASA INGGRIS

  1. LOMBA VIGARA SONG

Juara

Kelas

Total Nilai

1

XI S2

256

2

X S2

254

3

XI A4

253

  1. VIGARA WALL MAGAZINE

Juara

Kelas

Total Nilai

1

XI MIPA 4

1216

2

X MIPA 2

1167

3

X11 MIPA 1

1157

  1. STORY TELLING

Juara

Kelas

Nama

Total Nilai

1

XII IPS 1

Maria Imaculata

748

2

X1 IPS 1

Valentina Monica S.P

743

3

XI MIPA 4

Alfira Fanny Kuswandari

740

 

      3. BAHASA JAWA

  1. Nyerat geguritan

Juara

Kelas

Nama

Judul

1

XI IPA 3

Latifah Eksa

“Sekolahku”

2

X IPS 3

Latifah Febriani

“Elingo”

3

XI IPS 2

Nia Aprilia

“Pong-PongBolong lan Internet”

  1. Nyerat Cerkak

Juara

Kelas

Nama

Judul

1

XII AI

Luari Giri Pramelini

“Rawaten Alasku”

2

XI S2

May Dwi Rahayu

“Basa Jawa lan Basa Inggris”

3

XI A1

Deny Dwi Saputra

“Wong Jawa Ilang Jawane”

 

  1. Maos Cerkak

Juara

Kelas

Nama

1

XI IPS1

Wihelmina Twozy

2

XII IPA 4

Novikasari

3

XII IPS 3

Anugrah Lintang Pratista

  1. Maos Geguritan

Juara

Kelas

Nama

1

XII S3

Cholidatun

2

XI S2

Nadya Athifa Widyaningrum

3

XII A1

 

 

Selamat bagi juara, semoga semua peserta didik SMA N 1 Prambanan dapat mengisi perjuangan dan menjadi pahlawan bagi diri sendiri, masyarakat, sekolah dan negara.

Perbedaan Menguatkan Dalam Pelayanan

            SMAN 1 Prambanan Sleman memiliki lebih dari 6 organisasi yang berperan aktif dan eksis hingga saat ini. Dua diantaranya organisasi keagamaan yaitu Rohani Kristen (Rokris) dan Serikat Katholik (Serkat) yang belum lama ini saling bekerjasama membangun dan melaksanakan kegiatan kristiani.

            Kerjasama antara Rokris dan Serkat bukan semata-mata kehendak para siswa yang tidak mau membangun pisah kedua organisasi tersebut. Namun, kedua guru pembimbing yakni Bapak Drs. Muryono sebagai pembimbing Rokris dan Ibu Bernadeta Rinda Kusumawati sebagai pembimbing Serkat menyetujui bahwa menggabungkan Rokris dan Serkat dalam agenda kegiatan keagamaan kristiani.

            Selain memiliki tujuan yang sama yaitu mengakrabkan siswa kristiani dan membangun relasi positif dalam bidang agama, kedua organisasi ini mampu saling menyesuaikan dan mengimbangi dalam hal tata ibadah yang berbeda. Tidak lagi menjadi kendala hingga saat ini keduanya justru semakin kuat dan tidak ada masalah yang timbul akibat penggabungan Rokris dan Serkat.

            Kerjasama perdana antar keduanya dimulai sejak perayaan Paskah tahun 2017 yang diketuai oleh wakil Rokris Nevada Indriawati. Sejak saat itu dukungan dari sekolah juga tersalurkan dengan baik dan respon positif.

            Antusias panitia untuk tetap mengeksiskan organisasi yang terbilang minoritas ini terbukti dalam pencapaian mereka mencari usaha dana mulai dari berjualan di sekolah, di gereja dan mengisi pujian pada ibadah minggu. Segala usaha dimulai dari sebelum matahari terbit hingga larut, demi mematangkan persiapan retreat. Secara khusus Ibu Rian membimbing tim koor dadakan sebagai program usaha dana dengan membawakan 2 pujian di Gereja Maguwoharjo.

            Program kegiatan kedua Rokris dan Serkat mengadakan regenerasi yang dikemas dalam Retreat Rekoleksi yang berjalan selama dua hari satu malam pada Sabtu (04/11) dan Minggu (05/11) di Hotel Wijaya Kaliurang, Sleman, Yogyakarta yang dihadiri oleh Ibu Yuyun dan Ibu Rian.

            Para siswa tiba dilokasi sekitar pukul 15.00 WIB sedikit terlambat dari jadwal , akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Sleman. Panitia sempat mengubah beberapa susunan acara secara mendadak. Namun suasana dan kegiatan tetap terkoordinir dengan baik. Acara dibuka dengan ibadah yang diisi oleh dua orang mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yakni Kak Axel yang mengawalinya dengan kesaksian dan penyampaian firman oleh Kak Yudha dan ada kuis sebagai penghantar firman yang mengusung tema “Bersatu Melayani Dalam Kristus” berlandas ayat 2 Korintus 7:22 diharapkan dengan tema tersebut kedua organisasi semakin akrab.

            Hari pertama dilangsungkan acara regenerasi, walaupun memiliki tata pemilihan yang berbeda tidak menjadi kendala karena tetap dilaksanakan namun berbeda ruangan. Acara utama tersebut berjalan dengan lancer. Hasil keputusan Rokris diketuai oleh Radikus David Agusta dengan wakilnya Marlen Chrisabel. Dalam sistem ini Rokris menggunakan konsep adik kela dilibatkan sebagai wakil di setiap susunan kepengurusan begitupun dengan serkat.

            Mencapai acara malam suasana tetap baik dengan api ungun dan hiburan pensi dari pembagian kelompok yang turut memeriahkan acara tersebut. Terik mentari di hari kedua menyambut semangat peserta dengan gairah pagi kemudian dilanjutkan outbond yang tidak kalah serunya. Acara disusun dengan sangat ekspresif sebab tidak hanya sesi seru dan menyenangkan namun sesi motifatif seperti “secret letter” membuat acara tidak monoton. Kegiatan berakhir pukul 14.15 WIB.

 

PENYULUHAN WAWASAN KEBANGSAAN DAN BELA NEGARA DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN SLEMAN

Upacara pengibaran bendera hari Senin, 6 November 2017 di SMA Negeri 1 Prambanan kali ini berbeda dari biasanya. Inspektur upacara kali ini adalah bapak Sarjono dari Danramil Prambanan, Kodim 0732 Sleman. Beliau memberikan amanat dan penyuluhan tentang wawasan kebangsaan dan bela negara. Tujuan penyuluhan ini adalah membentuk sikap moral dan karakter peserta didik agar memiliki nasionalisme, kepekaan, kepedulian terhadap bangsa serta cinta tanah air. Dalam amanatnya beliau menyampaikan pengetahuan tentang rasa kebangsaan, paham kebangsaan, dan semangat kebangsaan. Setelah upacara, beliau juga menyampaikan penyuluhan kepada seluruh anggota OSIS di perpustakaan terkait wawasan kebangsaan, kedisiplinan berlalu lintas, bahaya narkoba dan kenakalan remaja serta dampaknya.

Wawasan kebangsaan merupakan cara pandang yang dilingkupi oleh rasa kebangsaan, paham kebangsaan, dan semangat kebangsaan dalam upaya mewujudkan cita-cita nasional. Substansi dari wawasan kebangsaan adalah kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa akibat kesamaan sejarah dan kepentingan masa depan dan perekat yang mempersatukan sekaligus memberi dasar kepada jati diri bangsa. Berangkat dari definisi wawasan kebangsaan, bapak Sarjono menyampaikan bahwa wawasan kebangsaan di era reformasi mengalami kemunduran dan kehilangan greget yaitu timbul paham golongan yang mengkristal, miskin nasionalisme, kehilangan daya rekat, terjadi konflik horizontal bernuansa SARA dan konflik vertikal di beberapa daerah. Mengalir dari berbagai persoalan itu, beliau berharap semua harus membangun kembali semangat kebangsaan, rela berkorban, kesadaran, persatuan dan kesatuan serta rasa cinta tanah air sehingga tumbuh kebersamaan dan tanggung jawab bersama dalam mengantisipasi setiap bentuk ancaman. Sebagai contoh apabila semua mengetahui adanya upaya pihak yang mengganggu keselamatan dan ketertiban masyarakat, maka diharapkan segera melapor kepada pihak berwenang. Hal ini membuktikan  adanya antisipasi dan sikap peduli.

Bapak Sarjono juga berharap supaya kita dapat bercermin dari pahlawan yang rela mengorbankan roh, jiwa, raganya demi keutuhan bangsa serta berpegang pada empat konsensus bangsa yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keempat konsensus ini merupakan pilihan final bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Dengan penyuluhan wawasan kebangsaan ini semoga pelajar SMA Negeri 1 Prambanan mempunyai pemahaman wawasan kebangsaan yang meningkat sehingga menjadi pelajar yang berpancasila, sehat jasmani rohani, memiliki nasionalisme serta cinta tanah air yang tinggi, memahami dan menerapkan pancasila serta UUD 1945 dalam kehidupan.

 

 

Bulan Bahasa sebagai Sarana Merekatkan Kebinekaan Di SMAN 1 Prambanan

Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa, Kepala Perpustakaan SMA Negeri 1 Prambanan pada hari Sabtu, 28 Oktober 2017 mengadakan lomba yang meliputi tiga bahasa yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa. Tema yang diangkat pada tahun ini, yaitu “Meningkatkan Kemampuan Berbahasa dengan Merekatkan Kebinekaan di Era Global”.

Kegiatan yang baru pertama kali diadakan ini cukup berjalan dengan lancar dan meriah. Pesertanya merupakan siswa-siswi SMAN 1 Prambanan dari kelas X, XI, dan juga XII. Para siswa begitu antusias terhadap kegiatan tersebut. Kegiatan ini diharapkan dapat menunjang minat para siswa dalam dunia kebahasaan, baik dalam keterampilan menulis maupun keterampilan lisan.

Acara dimulai dengan upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda bertempatkan di lingkungan SMA N 1 Prambanan. Bapak Wasi Suharsono, S.Pd selaku pembina upacara menyampaikan pidato yang penuh makna kebininekaan. Bersamaan dengan upacara tersebut juga dilaksanakan pelantikan pengurus OSIS Vigara periode 2017/2018. Setelah upacara selesai kegiatan lomba pun dimulai, diantaranya lomba pidato, membaca puisi, menulis puisi, membaca cerita pendek, menulis cerita pendek, membuat mading bahasa Indonesia, story telling, English Song, membuat mading bahasa Inggris, maos geguritan, nyerat geguritan, maos cerkak dan nyerat cerkak.

Sumpah Pemuda mengingatkan kita bahwa kita dibangun diatas suatu pondasi yang bernama “perbedaan”, baik perbedaan agama, ras, suku, kebudayaan, kepulauan, maupun latar belakang kehidupan kita. Sumpah pemuda adalah suatu komitmen yang menjadi suatu pencerahan untuk menuju kemerdekaan Indonesia. Sebagai tonggak nasionalisme pemuda-pemudi Indonesia dalam merebut kemerdekaan dan menjadikan Indonesia menjadi negara yang berdaulat.

Pada akhirnya, ungkapan Soekarno “Berikan aku sepuluh pemuda, maka akan aku guncangkan dunia”, adalah sebentuk apresiasi masa lalu, masa kini dan masa depan yang akan selalu menggema. Sejauh peran pemuda diapresiasi dengan baik, daya cipta diberikan ruang gerak yang luas, menjadikan diri mereka sebagai subjek, maka sejauh itu pula pemuda akan selalu menjadi bagian penting dari sejarah kebangkitan bangsa ini.