Bulan Bahasa sebagai Sarana Merekatkan Kebinekaan Di SMAN 1 Prambanan

Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa, Kepala Perpustakaan SMA Negeri 1 Prambanan pada hari Sabtu, 28 Oktober 2017 mengadakan lomba yang meliputi tiga bahasa yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa. Tema yang diangkat pada tahun ini, yaitu “Meningkatkan Kemampuan Berbahasa dengan Merekatkan Kebinekaan di Era Global”.

Kegiatan yang baru pertama kali diadakan ini cukup berjalan dengan lancar dan meriah. Pesertanya merupakan siswa-siswi SMAN 1 Prambanan dari kelas X, XI, dan juga XII. Para siswa begitu antusias terhadap kegiatan tersebut. Kegiatan ini diharapkan dapat menunjang minat para siswa dalam dunia kebahasaan, baik dalam keterampilan menulis maupun keterampilan lisan.

Acara dimulai dengan upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda bertempatkan di lingkungan SMA N 1 Prambanan. Bapak Wasi Suharsono, S.Pd selaku pembina upacara menyampaikan pidato yang penuh makna kebininekaan. Bersamaan dengan upacara tersebut juga dilaksanakan pelantikan pengurus OSIS Vigara periode 2017/2018. Setelah upacara selesai kegiatan lomba pun dimulai, diantaranya lomba pidato, membaca puisi, menulis puisi, membaca cerita pendek, menulis cerita pendek, membuat mading bahasa Indonesia, story telling, English Song, membuat mading bahasa Inggris, maos geguritan, nyerat geguritan, maos cerkak dan nyerat cerkak.

Sumpah Pemuda mengingatkan kita bahwa kita dibangun diatas suatu pondasi yang bernama “perbedaan”, baik perbedaan agama, ras, suku, kebudayaan, kepulauan, maupun latar belakang kehidupan kita. Sumpah pemuda adalah suatu komitmen yang menjadi suatu pencerahan untuk menuju kemerdekaan Indonesia. Sebagai tonggak nasionalisme pemuda-pemudi Indonesia dalam merebut kemerdekaan dan menjadikan Indonesia menjadi negara yang berdaulat.

Pada akhirnya, ungkapan Soekarno “Berikan aku sepuluh pemuda, maka akan aku guncangkan dunia”, adalah sebentuk apresiasi masa lalu, masa kini dan masa depan yang akan selalu menggema. Sejauh peran pemuda diapresiasi dengan baik, daya cipta diberikan ruang gerak yang luas, menjadikan diri mereka sebagai subjek, maka sejauh itu pula pemuda akan selalu menjadi bagian penting dari sejarah kebangkitan bangsa ini.