SMA N 1 Prambanan Ikuti Sekolah Cagar Budaya di Candi Ijo

Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY menyelenggarakan Sekolah Cagar Budaya  (11/2018). SMA N 1 Prambanan terlibat dalam kegiatan yang dilaksanakan BPCB dan Saka Widya Budaya Bakti dengan mengirimkan 60 peserta didik dari OSIS, Dewan Ambalan, dan perwakilan kelas. Tujuan pembentukan Saka Widya Budaya Bakti adalah memberi wadah pendidikan dan pembinaan bagi pramuka penegak dan pandega untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, kemampuan, dan pengalaman dalam bidang pengetahuan dan teknologi serta keterampilan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan yang dapat menjadi bekal untuk mengabdi pada masyarakat.

SMA N 1 Prambanan mengikuti Sekolah Cagar Budaya di Cando Ijo yang berada di Groyokan, Sambirejo, Prambanan. Candi Ijo yang terletak tidak jauh dari SMA N 1 Prambanan merupakan bangunan peninggalan dari masa Klasik Jawa Tengah atau zaman berkembangnya kebudayaan yang dipengaruhi perkembangan agama Hindu-Budha di wilayah Jawa. Candi yang letaknya dengan ketinggian 375 meter di atas permukaan laut, cagar budaya ini sudah terbayang keindahan panoramanya. Candi ini dibangun sekitar abad ke-10 dibangun di sebuah bukit yang dikenal dengan Bukit Hijau atau Gumuk Hijau. Peserta juga harus tahu tentang warisan ini, yang terdiri dari beberapa kelompok candi induk, candi pengapit, dan perwara.

Peserta dari SMA N 1 Prambanan menunjukkan kecintaannya terhadap budaya dengan melakukan berbagai kegiatan terkait pelestarian cagar budaya yang dibimbing oleh pemandu dari BPCB DIY. Kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari empat pos yaitu penggalian candi, penggambaran, penataan/susun coba dan fotografi. Peserta didik SMA N 1 Prambanan terlihat antusias terhadap kegiatan yang diselenggarakan BPCB ini. “Kegiatan ini bagus dan bermanfaat, peserta tidak hanya diajarkan teori tentang pelestarian cagar budaya tetapi juga dapat berperan aktif,  mendukung, serta menyebarluaskan informasi mengenai pendidikan dan kebudayaan, apalagi semua peserta mendapatkan kaos gratis jadi tambah senang”, tutur Alfian (DA SMA N Prambanan). Wakil Kepala Bagian Kesiswaan SMA N 1 Prambanan, bapak Wasi Suharsana, S.Pd menyampaikan empati dengan kegiatan ini, apalagi lokasi sekolah berada dekat dengan situs cagar budaya. “Dengan mengikuti kegiatan ini, anak-anak dapat berpartisipasi dalam melestarikan budaya,” ujarnya.

SMA N 1 Prambanan Gelar Upacara HUT PGRI Ke-73

Prambanan- Senin, SMA Negeri 1 Prambanan menggelar peringatan Hari Guru Nasional dengan mengadakan upacara bendera di SMA N 1 Prambanan dan sebagian di Lapangan Bokoharjo (26/11/2018). Inspektur upacara bendera yaitu bapak Darwito, S,Pd. Beliau menyampaikan tema peringatan hari guru tahun 2018 yaitu “Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan Abad ke-21”.

“Revolusi industri 4.0 membuat tantangan bagi dunia pendidikan termasuk guru semakin berat sehingga dibutuhkan mental serta komitmen guru untuk meningkatkan profesionalismenya terutama untuk meningkatkan kualitasnya sesuai perkembangan zaman dalam hal pemanfaatan teknologi dan informasi untuk dunia pendidikan,” jelasnya saat menyampaikan amanat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. “Profesi guru lekat dengan integritas dan kepribadian dalam rangka menanamkan pengembangan karakter peserta didik dalam kehidupannya, termasuk memberi arahan yang bijak dalam pemanfaatkan teknologi serta inspirator bagi peserta didik dalam hal tersebut,” tegasnya. Oleh karena itu beliau menambahkan dan meminta kepada bapak ibu guru di SMA N 1 Prambanan untuk bersemangat dan mempersiapkan diri menghadapi penetrasi revolusi industri 4.0 yang masuk ke dunia pendidikan.

Selamat Hari Guru!

“Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah.” (Ki Hajar Dewantoro)

Putri Dwi Riyanti, SMA N 1 Prambanan Raih Prestadi Bidang MTQ

Putri Dwi Riyanti adalah seorang pelajar dari SMA Negeri 1 Prambanan. Saat ini ia menempuh pendidikan dibangku kelas X IPS 2. Ia merupakan salah satu contoh bagi kita semua dalam meraih prestasi. Beberapa lomba telah diraihnya, terutama dalam bidang agama. Memang ia sejak lahir ia dididik dan diajarkan tentang pendidikan agama. Kejuaraan yang pernah diraih adalah juara 3 MTG Provinsi tahun 2013; juara 1, medali emas tingkat nasional tahun 2017 di Lampung; juara 1 tingkat Kecamatan tahun 2018, juara 1 tingkat Kabupaten, juara 2 tingkat Provinsi tahun 2018.

Dengan bimbingan ibu Fatimah, S.Ag belum lama lagi ia juga meraih kejuaraan lomba MTG tingkat Kabupaten Sleman dengan piala kejuaraan 1. Selanjutnya ia kembali meraih juara 2 MTQ tingkat Provinsi. Begitu luar biasanya prestasi Putri. Hal ini tidak terlepas dari doa dan usaha. Semua mempunyai peluang mendapatkan meraih prestasi tinggal bagaimana kita berusaha untuk mengolah dan mengembangkannya. Tentunya semua prestasi yang telah diraih teman kita Putri semoga dapat menginspirasi peserta didik lainnya.

Aksi Vigara Menghijaukan Lingkungan

      Vigara adalah sekolah yang berwawasan lingkungan. Warga sekolah diharapkan dapat menjaga kelestarian lingkungan sekolah. Walaupun sekolah sudah terdapat pohon yang tumbuh rindang, SMA N 1 Prambanan berupaya memanfaatkan lahan yang masih luas. Maka sekolah mengupayakan dengan melaksanakan aksi penghijauan. Upaya penghijauan dilakukan dengan menanam pohon dan tanaman hias di lingkungan sekolah. Perlu kita ketahui bahwa pohon merupakan pendamping hidup kita. Dalam pohon terdapat oksigen yang melimpah dan dapat menjaga air. Oksigen dan air merupakan kebutuhan manusia. Fungsi pohon menyerap gas CO2 maupun gas beracun.

   ‎   Upaya menghijaukan sekolah tidak hanya dilakukan peserta didik tetapi semua warga sekolah antusias dan mendukung aksi ini. Keterlibatan penanaman tanaman di kawasan sekolah membentuk empati yang tinggi kepada peserta didik dan warga sekolah. SMA N 1 Prambanan ingin mengajarkan peserta didik mencintai lingkungan dan menjadi sekolah nyaman dan asri. Sekolah memberikan bibit 20 untuk perkelas. Bahkan pihak sekolah telah menyiapkan sekitar 2000 tanaman untuk ditanam di kawasan sekolah. Tidak hanya itu, kesadaran peserta didik sangat tinggi. Mereka juga menyumbangkan tanaman untuk sekolah sehingga tanaman yang ada disekolah beragam. Ada tanaman buah, sayur, dan hias.

Peserta didik di SMA N 1 Prambanan juga berupaya memperindah halaman kelas dengan membuat taman. Beragam bentuk penataan taman dikelas mempercantik suasana SMA N 1 Prambanan. Taman hias yang dibuat tak hanya berisikan tanaman hias tetapi banyak juga tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari ataupun untuk pengobatan. Kreativitas siswa sangat terlihat jelas. Mulai dari memanfaatkan barang bekas maupun menggunakan batu hias yang tidak masuk kriteria jual sehingga didapat secara gratis dari  pengusaha batu hias untuk mempercantik taman. Panasnya suasana di siang hari tertolong oleh rindangnya lingkungan sekolah. Pohon-pohon yang tumbuh dan beberapa tanaman hias membuat suasana disekolah menjadi sejuk. Aksi menghijaukan sekolah membuat SMA N 1 Prambanan menjadi  indah dipandang dan asri untuk dinikmati.

Salsabila/ X IPS 3

Sekolah Berwawasan Lingkungan

Sekolah berbasis lingkungan adalah sekolah yang menerapkan nilai cinta dan peduli lingkungan pada sekolahnya serta mewujudkan warga sekolah bertanggung jawab terhadap lingkungan. Sekolah menjadi tempat yang baik dan ideal, dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan menuju cita-cita pembangunan. Ada beberapa cara untuk mewujudkan sekolah bersasis lingkungan tersebut. Pertama, partisipatif  yaitu warga sekolah ikut mewujudkan sekolah ramah lingkungan. Tanpa adanya partisipatif dari seluruh warga sekolah, tujuan untuk mewujudkan sekolah ramah lingkungan tidak akan tercapai. Kedua, berkelanjutan yaitu pembangunan yang berkelanjutan untuk mewujudkan sekolah yang berbasis lingkungan. Tidak hanya pembangunan pada saat itu saja tetapi terus berlanjut untuk kedepannya.

SMA Negeri 1 Prambanan merupakan sekolah berwawasan lingkungan. Hal ini sesuai visi SMA N 1 Prambanan yaitu “Unggul dalam Mutu, Berwawasan lingkungan, Tangguh Bencana, Berkepribadian, dan Taqwa”. Hal ini didukung dengan tujuan yang telah dicanangkan yaitu membina warga sekolah agar selalu melestarikan lingkungan hidup, pencegahan pencemaran lingkungan, dan pencegahan kerusakan lingkungan hidup; terciptanya lingkungan sekolah yang dapat menunjang proses pembelajaran; dan terjalin kerja sama antar warga sekolah serta masyarakat demi terwujudnya lingkungan yang “ bersinar terang “ (bersih, indah, asri, rindang, tertib, aman, nyaman, dan tenang).

Sesuai tujuan yang telah dicanangkan, SMA N 1 Prambanan telah melakukan pembenahan terhadap lingkungan sekolah. Beberapa upaya yang telah dilakukan yaitu melakukan aktivitas dengan bergeser pada ramah lingkungan. Kerja sama dilakukan pihak sekolah dengan koperasi dan kantin sekolah untuk meminimalisir plastik. Hal ini dilakukan dengan cara beralih menggunakan daun atau kertas untuk tempat makan berat, bahkan untuk tempat snak menggunakan tempat makan. Minuman yang dijualpun tidak lagi minuman kemasan plastik tetapi minuman buatan sendiri dengan menggunakan gelas. Selain itu setiap kelas disediakan air minum menggunakan galon kran, hal ini bertujuan untuk menghemat listrik. Upaya yang dilakukan tersebut juga mendapat dukungan dari peserta didik dan wali murid.

SMA N 1 Prambanan juga berusaha menjaga kebersihan lingkungan. Hal ini didukung dengan adanya piket dan penyediaan tempat sampah di setiap kelas. selain itu kegiatan yang diselenggarakan adalah Jumat bersih dengan melibatkan semua warga sekolah. Hal ini dilakukan di halaman kelas masing-masing serta lingkungan sekolah. Perlu diketahui bahwa kawasan SMA N 1 Prambanan terdapat sungai yang membentang membelah kawasan sekolah. Hal ini mendapat keuntungan yang lebih karena air sungai yang ada dapat digunakan sebagai pengairan. Namun yang menjadi masalah ketika sungai terdapat beberapa sampah yang terhenti di kawasan sungai sekolah. Akhirnya masalah ini perlu mendapat perhatian yang khusus. Tindakan yang dilakukan warga sekolah adalah membersihkan sampah yang berada di sungai.

Untuk mendukung lingkungan sekolah yang asri juga indah, SMA N 1 Prambanan melakukan kegiatan penghijauan yang bertujuan untuk menciptakan udara bersih yang dapat menunjang proses pembelajaran. Ada sekitar 2000 bibit tanaman di tanam di kawasan sekolah. Tanaman ini diperoleh dari sekolah bahkan dengan kesadaran peserta didik membawa dari rumah. Halaman kelas juga diperindah dengan taman sesuai kreasi masing-masing kelas. Ditambah lagi ketika HUT VIGARA, sekolah mengadakan kegiatan menanam pohon yang dilakukan oleh ketua komite, Kapolres, dan Kepala Desa Madurejo. SMA Negeri  Prambanan juga menyediakan media mural, dengan tujuan menghindari vandalisme. Dengan media ini peserta didik dapat menyalurkan kreativitasnya.

Pembelajaran yang dilaksanakan di SMA N 1 Prambanan juga berupaya berwawasan lingkungan. Contoh sebagian yang terlihat adalah PKWU, kimia, biologi, dan fisika. Hal ini berupaya menggunakan media yang ramah lingkungan seperti materi elektrolit dan non elektrolit menggunakan baterai bekas dan botol bekas untuk tabung. Ditambah lagi untuk menekan limbah larutan kimia, larutan yang digunakan menggunakan larutan alami contoh air jeruk (asam). Tidak kalah penting pembelajaran fisika juga ditekan untuk menghemat air dan listrik, mematikan setelah tidak digunakan. Lebih menarik lagi pembelajaran PKWU, peserta didik berkreasi membuat karya dengan memanfaatkan daur ulang sampah.

Sekarang mari kita berfikir sejenak, mau melestarikan lingkungan atau sebaliknya? SMA N 1 Prambanan telah berupaya berbenah secara bertahap untuk menekan permasalahan lingkungan. Ayo ubahlah nasib bumi kita untuk kedepannya. Jangan hanya diam meratapi derita, kita harus bergerak dengan melestarian dan pemberdayaan lingkungan. Seperti yang telah di lakukan SMA N 1 Prambanan, meski hanya melakukan perubahan di lingkungan sekolah tetapi sangat bermanfaat bagi lingkungan.

Jihan Cindy Rachmawati dan Zian Fitri Rahmalia/ XI IPA 3

Pembelajaran PKWU Berbasis Lingkungan di SMA N 1 Prambanan Tahun 2018

Prambanan– Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di SMA N 1 Prambanan terasa menyenangkan dan berbeda. Ibu Luluk Linawati, S.Pd dan Ibu Rizky Paramita, S.Pd selaku guru prakarya di SMA N 1 Prambanan menyampaikan bahwa salah satu pembelajaran berbasis lingkungan mengangkat konsep pemanfaatan limbah sampah menjadi benda bernilai seni dan ekonomis. Tujuan pembelajaran ini diharapkan peserta didik berani dan mampu memecahkan masalah lingkungan tentang keberadaan sampah  dalam kehidupan, sebagai contoh memanfaatkan kemasan minyak goreng, botol plastik, kemasan plastik, dan kardus.

Tidak asing lagi bahwa sampah plastik merupakan penyumbang besar terhadap masalah lingkungan. Salah satu yang dapat kita lakukan untuk mengurangi volume sampah plastik adalah memanfaatkan bekas bungkus minyak goreng untuk polybag/ pot tanaman. Hal ini dilakukan peserta didik kelas X IPA 2 dengan menanam kacang tanah dengan memanfaatkan bungkus minyak goreng. Lahan depan laboratorium biologi termasuk luas, maka tanaman dengan bungkus minyak goreng mereka letakkan di depan laboratorium biologi.

Beberapa kemasan makanan dan minuman dari plastik juga hadir di sekitar kita. Hal ini menimbulkan masalah jika kemasan ini tetap dibiarkan saja. Peserta didik SMA N 1 Prambanan menyulap kemasan plastik ini menjadi beberapa kerajinan. Pemanfaatan bungkus kopi disulap menjadi kerajinan tas. Langkah yang dilakukan peserta didik yaitu menyiapkan bungkus kopi, mencuci bersih, memotong menjadi dua bagian (2cm), lipat 1 cm ke dalam pada ujung atas dan bawah hingga lebarnya 2 cm, anyam keempat lipatan membentuk baling-baling, gabungkan baling-baling yang sudah terbentuk satu persatu dan buat sudut vertikal agar bisa dianyam ke arah atas, siapkan tali tas dan jahit. Kerajinan tas ini dapat dilihat di etalase kerajinan daur ulang di hall SMA N 1 Prambanan. Selain itu beberapa siswa juga memanfaatkan kardus bekas untuk dibuat kerajinan tempat lampu. Hal ini bisa dilakukan sesuai kreasi, salah satu kerajinan yang telah dibuat dengan memotong kardus 2 cm sejumlah 10, bentuk persegi, tata, pasang lampu dan kabel. Sebelum VIGARA berbenah, minuman kemasan plastik masih dikonsumsi oleh peserta didik. Namun dengan niat dan kerja sama yang kuat untuk memecahkan masalah sampah, SMA N 1 Prambanan mampu berbenah menuju sekolah berwawasan lingkungan dengan mengupayakan beberapa botol yang masih ada digunakan sebagai media tanam, hal ini terlihat di beberapa depan kelas. Pembelajaran PKWU yang telah dilakukan tersebut membuktikan bahwa pembelajaran yang dilakukan di SMA N 1 Prambanan tidak hanya belajar pada teori saja, tetapi peserta didik mampu mengimplementasikan di kehidupan dengan menghasilkan karya yang bernilai jual serta mencetak peserta didik yang peduli lingkungan serta berjiwa kewirausahaan.

Dahsyatnya VIGARA Creative Action dalam Acara HUT SMA N 1 Prambanan ke-33

SMA Negeri 1 Prambanan Sleman merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-33. Kegiatan ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan OSIS SMA Negeri 1 Prambanan. Acara ulang tahun mengangkat tema “Creative”.  Acara dilaksanakan selama dua hari yakni tanggal 21-22 November 2018. Peserta yang hadir dalam acara hari jadi VIGARA yaitu Kapolsek Prambanan beserta jajarannya, Danramil, Kepala UPT Dinas Pendidikan, Kepala Desa, Camat Prambanan, pengurus komite, seluruh warga SMA N1 Prambanan,  dan tamu undangan.

Rabu, senam pagi mengawali rangkaian acara. Seluruh warga sekolah melakukan senam bersama di lapangan SMAN 1 Prambanan (21/11/2018). Acara dilanjutkan dengan jalan santai. Dengan kreatifitas masing-masing kelas, setiap kelas membawa ciri khas dan maskot yang berbeda. Bahkan beberapa kelas mengampanyekan peduli lingkungan menuju sekolah adiwiyata dengan menuliskan slogan di propertinya. Kegiatan ini berlangsung semarak karena diikuti oleh seluruh warga sekolah. Panitia HUT VIGARA menyiapkan beberapa acara yang menyenangkan, mendidik dan berkarakter. Salah satu acaranya yaitu outbound (balap kelereng, estafet karet, cahaya harapan) yang dipandu panitia dan diikuti oleh seluruh peserta didik. Hal ini bertujuan mempererat kerja sama dan solidaritas antar peserta didik. Acara selanjutnya penampilan band Fire Under Water. Panitia juga menyuguhkan acara colour jump dengan diiringi oleh DJ. Seluruh siswa-siswi bebas berekspresi selama masih dalam lingkup yang positif dan dapat dipertanggungjawabkan.

Memasuki hari kedua HUT VIGARA, seluruh keluarga SMA N 1 Prambanan melaksanakan upacara dengan mengenakan jas almamater. Dalam even ini dibacakan selayang pandang sejarah lahirnya sekolah, pergantian kepemimpinan, hingga perkembangan sekolah. Dalam rangkaian ini juga dilaksanakan prosesi pemotongan tumpeng oleh kepala sekolah yang diserahkan kepada Muhammad Dody, selaku ketua panitia HUT VIGARA, selanjutnya diikuti pelepasan 3 pasang burung merpati yang dilakukan oleh kepala sekolah, ketua OSIS dan ketua panitia. Hal ini sebagai simbol dan harapan semoga prestasi VIGARA terus mengangkasa sampai nasional bahkan internasional. Bapak Darwito, S.Pd selaku kepala sekolah menyampaikan ucapan selamat ulang tahun yang ke-33 dan berharap agar sekolah ini tetap jaya. Hal ini senada dengan bapak Sukarjo, S.Pd selaku Kepala Desa Madurejo yang menyampaikan kepada seluruh peserta didik untuk selalu menjaga almamater tercinta dan menjadi peserta didik yang berprestasi membawa nama baik sampai nasional dan internasional. Muhammad Dody, sebagai ketua panitia juga menyampaikan rasa syukur dengan hari jadi VIGARA yang ke-33, ia berharap VIGARA dapat menjadi kampus yang hebat dan sukses mencetak generasi yang berprestasi dan berkarakter. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada donatur dan sponsor. “Tanpa mereka, kami belum tentu membuat even ini, harapannya dukungan mereka akan terus berlanjut”, tuturnya. Panitia HUT VIGARA juga membagikan kebahagiaan kepada masyarakat sekitar sekolah dengan memberikan sembako dalam acara bakti sosial. Pemberian sembako dilakukan secara simbolis oleh bapak Darwito, S.Pd selaku kepala sekolah kepada masyarakat.

Acara lebih menarik dan bermakna lagi ketika HUT VIGARA bertepatan dengan Hari Pohon Sedunia. Panitia menyuguhkan acara yang lebih berkesan dan berkarakter dengan penanaman pohon di lingkungan sekolah. Acara penanaman pohon dimulai oleh Kepala Desa Madurejo, Kapolda, dan Komite. Hal ini dilakukan dengan tujuan memberikan teladan bagi seluruh peserta didik untuk selalu peduli terhadap lingkungan. Selain itu, panitia juga menyediakan tempat untuk menyalurkan bakat melukis dalam acara mural. Hal ini bertujuan untuk menghindari vandalisme. Lomba mural mengangkat tema “Menuju Adiwiyata, Selamatkan Bumi!” Lomba ini dilakukan dengan berkelompok yang dilaksanakan di pagar dinding sepanjang tempat parkir siswa. Peserta didik terlihat antusias mengikuti kegiatan ini, terlihat beberapa kelompok asyik mendiskusikan warna, beberapa menuang cat dan menorehkan kuas membentuk karya lukisan, seperti yang dilakukan Andy dan timnya kelas XII IPS 3. “Apalagi masa SMA, masa yang menggebu-gebu mengekspresikan diri dan mural ini adalah tempat yang lebih tepat juga terarah”, tutur Andy XII IPS 3.

Acara Creative Action dibuka oleh pembaca acara Monica (XII IPS 2), Twisy dan Braha Dela (XII IPS 1). Mereka berhasil menggetarkan panggung Creative dengan menebarkan semangat dan menumbuhkan keakraban antara keluarga VIGARA. Memasuki pentas seni, tari Wiwitan mengawali acara creative action. Tari ini menceritakan ritual adat persembahan menjelang panen padi. Hal ini bertujuan melestarikan budaya sebagai rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen. Tari Wiwitan karya  Kumara Ningsih dibawakan oleh Yahsa (X IPS 2), Riska (X IPS 2), Dani (XI IPA 3), Galang (XII IPA 1), dan Erlangga (XI IPA 1) berhasil menghipnotis tamu undangan dan seluruh warga SMA N 1 Prambanan. Penampilan selanjutnya dari berbagai band baik dari anak VIGARA maupun alumni menambah meriah acara. Beberapa band yang tampil yaitu Last Day, Mbok Band, Good 4 people dari alumni, Essensial Band, Mentari Senja (Kelas X), Jomblo Yo Band, Never End. Beberapa ekstrakurikuler juga menampilkan aksinya mulai dari Jet Kundo, dance, tari, musik. Kemeriahan terus berlanjut dengan hadirnya Guyon Waton dan Topik Sudirman sebagai bintang tamu.

Acara HUT VIGARA berjalan lancar. Kesuksesan acara ini tidak terlepas dari kerja keras kesiswaan dan kekompakan OSIS serta panitia HUT VIGARA. Hal ini tampak dari awal persiapan, pelaksanaan, hingga berakhirnya terlihat semangat dan konsisten dengan tugas masing-masing. Meskipun baru terbentuk namun mereka membuktikan bahwa mereka mampu mengemban tanggung jawab sebagai OSIS SMA N 1 Prambanan. Keluarga SMA N 1 Prambanan juga mengucapkan terima kasih kepada semua pahlawan VIGARA yang telah gigih berjuang mulai dari cikal bakal terbentuknya SMA N 1 Prambanan sampai almamater tercinta ini menjadi hebat. Semoga amal baik diterima Tuhan Yang Maha Esa.

Selamat Hari Ulang Tahun VIGARA!

VIGARA Jaya, SMAN 1 Prambanan hebat!

Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) OSIS SMA N 1 Prambanan Tahun 2018/ 2019

SMA Negeri 1 Prambanan mengadakan Latihan Dasar Kepemimpinan OSIS (LDK) tahun 2018/ 2019. Latihan ini dilaksanakan selama dua hari, pada tanggal 16-17 November 2018 di SMA Negeri 1 Prambanan. Peserta kegiatan berjumlah 48 orang, diantaranya adalah pengurus OSIS dan Purna OSIS. Pelatihan ini dilakukan rutin setiap tahun ketika pergantian pengurus OSIS. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kepemimpinan, meningkatkan solidaritas, melatih tanggung jawab, dan menumbuhkan kedisiplinan.

Kegiatan yang diberikan dalam Latihan Dasar Kepemimpinan mencakup kegiatan indoor dan outdoor. Materi indoor yaitu kepemimpinan, pembentukan pengurus OSIS, penyusunan anggaran, pembuatan proposal, dan penyusunan program kerja (16/11/2018). Kegiatan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan outdoor yaitu olah raga, kerja bakti, outbound dan berbagai game yang melibatkan intelegensi, fisik maupun mental sehingga dapat melatih jiwa kepemimpinan (17/11/2018). Bahkan dalam kegiatan outdoor peserta LDK menunjukkan jiwa peduli lingkungan dengan melaksanakan tindakan patroli sampah di kawasan SMA, terutama di sepanjang sungai Mekong SMAN 1 Prambanan.

Bapak Darwito, S.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Prambanan menyampaikan visi misi SMA N 1 Prambanan yaitu “Unggul dalam Mutu, Berwawasan Lingkungan, Tangguh Bencana, Berkepribadian, dan Taqwa.” Hal ini bertujuan supaya program kerja yang dicanangkan OSIS senada dengan visi misi SMA N 1 Prambanan. Beliau juga berharap supaya OSIS memiliki gaya kepemimpinan demokratis yang ideal.  Hafidh Nur Ozi Alfianto, selaku Ketua OSIS Tahun 2017/ 2018 menambahkan dan berpesan kepada peserta LDK untuk selalu membawa nama baik almamater dan berusaha semaksimal untuk bekerja dengan ikhlas demi kemajuan SMA tercinta.

Hastuti, selaku sekretaris OSIS menyatakan bahwa Latihan Dasar Kepemimpinan ini sangat bermanfaat dalam melatih kepemimpinan. Ia juga menambahkan bahwa peserta LDK sangat antusias sampai kegiatan akhir, semua peserta diajarkan menjalin komunikasi yang baik, kerja sama, merajut kekompakan dan kedisiplinan.

Dengan dilaksanakan Latihan Dasar Kepemimpinan, semoga dapat menjadi bekal dalam berorganisasi melaksanakan program kerja OSIS dengan penuh semangat dan tanggung jawab. Selain itu, anggota OSIS SMA Negeri 1 Prambanan diharapkan dapat menjadi penggerak yang kreatif, inovatif dan berakhlak mulia menjadi teladan yang baik bagi peserta didik SMA N 1 Prambanan.

MAU DIKEMANAKAN BOTOL-BOTOL KITA?

“Kita adalah manusia-manusia microplastik yang lebih suka mimik air kemasan daripada bawa mimik dari rumah pakai botolnya mama”, ungkap Bu Dwi di depan siswa-siswi saat sedang istirahat. Angka pembelian minuman kemasan botol di kantin dan kopsis SMAN 1 Prambanan memang cukup tinggi. Anak-anak cenderung akan membeli minuman kemasan botol, terutama air mineral, untuk mencukupi kebutuhan cairannya. Memang ada sebagian besar siswa yang membawa minuman dari rumah, namun dengan alasan air minum yang mereka bawa dari rumah tidak cukup menghapus dahaganya sampai sore, maka mereka membeli minuman kemasan.

Beberapa tahun terakhir muncul penelitian yang menunjukkan bahwa dalam air minum kemasan terdapat kandungan microplastik. Apa itu microplastik? Menurut Prabang Setyono, ahli lingkungan hidup UNS, sebagaimana dikutip dari kompas.com menjelaskan bahwa microplastik adalah plastik dengan ukuran mikrokopis. Apabila terakulumulasi dalam jumlah tertentu, microplastik berpotensi mengganggu metabolisme tubuh manusia. Jumlah microplastik yang mencermari lingkungan, baik tanah maupun lautan, sudah cukup tinggi. Di dalam air, microplastik terlihat seperti plankton sehingga ikan-ikan dan binatang laut lain akan memakannya.

Selain masalah microplastik, air minum kemasan juga menimbulkan persoalan lain, yaitu keberadaan botol bekas kemasan. Botol bekas kemasan air minum tersebut sebagian besar terdapat simbol PETE (segitiga dengan kode 1 ditengahnya), yang berarti hanya bisa digunakan sekali sebab jika diisi ulang kembali akan berbahaya. Botol ini bisa memunculkan racus DEHA yang menyebabkan gangguan hati, hormonal, dan bisa memicu kaker. Jika botol tersebut tidak bisa digunakan kembali, sedangkan angka konsumsi minuman botol cukup tinggi, bagaimana kita mengatasi masalah sampah-sampah botol tersebut?

Beberapa tahun yang lalu, dikelas-kelas SMAN 1 Prambanan terdapat gerakan mengumpulkan botol kemasan bekas minuman. Botol-botol tersebut ditata di jendela-jendela, setelah terkumpul cukup banyak, botol tersebut akan dijual dan uangnya masuk ke kas kelas. Namun gerakan itu tidak lagi terlihat dua tahun ini. Lalu kemana botol-botol itu menghilang?

Botol-botol bekas sisa kemasan minuman itu tidak lagi berjajar di jendela-jendela kelas. Siswa juga tidak lagi menjual botol-botol itu untuk menambah pundi-pundi kas kelas. Botol-botol bekas tersebut disulap menjadi bermacam barang yang menarik dan bisa digunakan kembali. Beberapa botol bekas dicat dan dibentuk menjadi pot-pot yang digunakan untuk menghias taman di lingkungan kelas. Ada juga yang disulap menjadi vas bunga dan tempat pensil. Bahkan saat acara HUT SMAN 1 Prambanan ke-33, 21 November 2018, panitia menggunakan botol bekas untuk dekorasi lapangan.

Kreativitas siswa-siswi SMAN1 Prambanan ternyata mampu mengurasi jumlah sampah botol bekas minuman. Bahkan botol-botol tersebut menjadi lebih menanfaat dan indah dipandang mata. Ini adalah tidakan untuk mencintai lingkungan dan menyelamatkan bumi. Dari hal terkecil yang ada dilingkungan kita, dari yang tidak berguna menjadi berguna, dari yang dibuang menjadi dicintai dan diinginkan banyak orang.

Setelah munculnya gerakan mendaur ulang botol plastik ini berjalan, siswa-siswi SMAN 1 Prambanan saat ini sedang menjalankan gerakan mengurangi konsumsi minuman botol. Kenapa ini dilakukan? Sebab mendaur ulang sampah namun kita terus menghasilkan sampah tersebut maka kegiatan itu tidak akan efisien. Oleh sebab itu, kita harus mengurangi jumlah konsumsi air minum kemasan. Demi lingkungan dan juga diri kita.

KALINE RESIK, SEKOLAHE APIK

SMAN 1 Prambanan adalah salah satu sekolah dengan lingkungan yang unik sebab dibelah oleh sebuah sungai yang dikenal dengan nama Mekong. Sungai Mekong membelah SMAN 1 Prambanan dan memisahkan antara bagian barat sekolah dengan timur sekolah. Sungai ini merupakan saluran irigasi yang digunakan oleh para petani untuk mengairi sawah-sawah di sekitar SMAN 1 Prambanan. Sungai Mekong tidak pernah kering. Sungai itu terus mengalir baik pada musim hujan maupun kemarau, bahkan tidak pernah banjir juga pada saat curah hujan tinggi.

Tepi sungai mekonng menjadi spot menyenangkan bagi warga sekolah untuk melewatkan waktu istirahat dan juga melakukan pembelajaran di luar kelas. Tempatnya yang sejuk, teduk, asri menjadi lokasi alternatif untuk belajar, khususnya pada siang hari, saat ruang kelas terasa begitu panas. Sekolah membangun gasebo-gasebo di tepian Sungai Mekong dengan kanopi-kanopi di atasnya sehingga menambah kenyamanan. Kawasan ini dikenal dikalangan warga vigara sebagai kawasan “gasebo”. Kiri-kanan gasebo terdapat banyak pohon sehingga saat siang udara disana begitu sejuk. Selain itu, terdapat juga pohon mangga yang jika tiba musimnya berbuah dengan rimbun.

Memiliki sungai yang mengalir di lingkungan sekolah menjadi pekerajaan rumah tersendiri bagi SMAN 1 Prambanan. Sebab, apabila sungai tidak dijaga dengan baik maka akan mengganggu kenyamanan warga sekolah. Sepesrti yang sudah dijabarkan tadi, Mekong bukan hanya sekedar sekolah tetapi sungai untuk irigasi para petani. Kadang air di sungai berwarna keruh, kadang berbau amis, namun tidak jarang juga dia jernih dan sangat bersih.

Salah satu cara sekolah untuk menjaga kebersihan Mekong adalah memasang jaring-jaring untuk menyortir sampah dari luar sekolah yang terbawa arus air. Dengan teknik ini diharapkan air Sungai Mekong yang mengalir terbebas dari sampah sehingga alirannya lancar tanpa hambatan. Cara yang kedua adalah secara rutin membersihkan sampah-sampah yang masuk ke mekong. Walaupun sudah ada jaring-jaring di pintu masuk mekonng bagian utara, namun aliran sungai ini masih sering tercemar oleh guguran daun-daun dari pohon perindang yang ada di kiri-kanan mekong.

Beberapa waktu yang lalu, siswa-siswi SMAN 1 Prambanan melakukan kegiatan bhakti lingkungan sekitar kelas. Salah satu area yang menjadi target bhakti lingkungan adalah lahan DAS mekong. Beberapa siswa menyiasi pohon-pohon di kanan-kiri sungai, ada juga yang menyaring sampah, dan mengangkat sampah-sampah daun yang menumpuk di pintu keluar aliran mekong. Sungai Mekong adalah bagian dari lingkungan sekolah yang harus kita jaga kebersihannya. Sebab jika sungainya bersih kita yang menikmatinya, namun jika sungainya kotor kita juga yang merasakan dampaknya. Kaline resik, lingkungane apik.