Mari Semarakkan Bulan Bahasa 2017 di SMA Negeri 1 PrambananSleman!

           Indonesia memiliki keragaman etnik dan budaya. Salah satu di antaranya adalah keragaman bahasa. Keragaman bahasa di Indonesia menjadi kekayaan yang tidak ternilai harganya. Peta Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia (2008) telah mengidentifikasi 442 bahasa daerah di Indonesia. Bertolak dari keragaman itu, bangsa Indonesia menjadi lebih paham akan arti persatuan. Meskipun beragam latar bahasanya, bangsa Indonesia terhubung melalui bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Sesuai Undang-Undang nomor 24 Tahun 2009 maka seluruh peserta didik SMA N 1 Prambanan diharapkan mampu mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing.

            Maka dalam rangka menyemarakkan Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa, SMA Negeri 1 Prambanan mengadakan lomba yang meliputi tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia (pidato, membaca puisi, membaca cerpen, menulis puisi, menulis cerpen, dan mading), bahasa Jawa (membaca geguritan, membaca cerkak, menulis geguritan, dan menulis cerkak), bahasa Inggris (English Song, Story Telling, dan mading).

            Kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra bertujuan untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra serta bertekad menumbuhkan semangat persatuan . Tema yang diangkat yaitu “Meningkatkan Kemampuan Berbahasa dengan Merekatkan Kebinekaan di Era Global”. Perlombaan yang akan dilaksanakan melibatkan seluruh siswa,  kelas X, XI, dan XII. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2017, dimulai setelah upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Serangkaian kegiatan lomba yang akan dilaksanakan antara lain:

  1. Bahasa Indonesia
  1. Lomba Pidato

Ketentuan Umum Lomba Pidato

  1. Penampilan pidato hanya dilakukan dalam satu babak.
  2. Pada setiap peserta wajib mengumpulkan 2 (dua) eksemplar teks pidato untuk diberikan kepada juri.
  3. Setiap peserta  tidak diperkenankan menggunakan naskah saat lomba. (dapat menggunakan metode ekstemporan)
  4. Setiap peserta menampilkan satu pidato bahasa Indonesia sesuai dengan tema yang ditentukan oleh panitia.
  5. Waktu penampilan setiap peserta maksimal 7 menit (sudah termasuk tata teknis penampilan).
  6. Aspek-aspek penyajian meliputi pemilihan diksi, kesesuaian isi dengan tema pidato, sasaran isi pidato, kelancaran, kejelasan ujaran, keruntutan, variasi intonasi, percaya diri, ekspresi, dan santun.
  7. Peserta diwajibkan memakai baju seragam/ almamater sekolah.
  8. Tempat: Perpustakaan

 

Kriteria Penilaian

  1. Materi (materi pidato sesuai tema yang telah ditetapkan)
  2. Penyajian (Aspek-aspek penyajian meliputi pemilihan diksi, kesesuaian isi dengan tema pidato, sasaran isi pidato, kelancaran, kejelasan ujaran, keruntutan, variasi intonasi, percaya diri, ekspresi, dan santun kinestetika)
  3. Waktu (Alokasi waktu yang digunakan sesuai ketentuan)

                               

  1. Lomba Membaca Puisi

Ketentuan Umum

  1. Peserta wajib memilih dan membawakan 1 (satu) judul puisi yang disediakan panitia

Judul puisi:                 

Lagu Tanah Airkukarya Piek Ardijanto Soeprijadi

Resonansi Indonesia karya Ahmadun Yosi Herfanda

Rakyat karya Hartoyo Andang Jaya

Doa Para Pelaut yang Tabah karya Sapardi Djoko Damono

Perempuan-Perempuan Perkasa karya Hartoyo Andangjaya

 

  1. Pembacaan puisi hanya dilakukan dalam satu babak.
  2. Peserta tidak diperkenankan menggunakan alat pengiring, baik dimainkan sendiri atau dimainkan orang lain saat pembacaan puisi.
  3. Dalam penampilannya, peserta tidak diperkenankan bekerja sama dengan pihak lain, kecuali pada waktu persiapan.
  4. Peserta diperkenankan menggunakan tambahan property pentas yang pengadaannya diusahakan sendiri.
  5. Waktu yang disediakan untuk tiap peserta maksimal 7 menit,
  6. Waktu bagi tiap peserta terhitung mulai ketika peserta dipanggil oleh MC hingga berakhirnya penampilan peserta.
  7. Peserta tidak diperkenankan meminta tambahan waktu kepada panitia.
  8. Peserta membawakan puisi sesuai durasi waktu yang disediakan panitia. Jika terjadi perpanjangan waktu penampilan, kepada peserta yang bersangkutan akan dikenai  sangsi berupa pengurangan point.
  9. Peserta tidak diperkenankan meminta tambahan property apapun kepada panitia
  10. Tempat: Kelas X IPS 1

         Kriteria Penilaian

  1. Penafsiran
  2. Penghayatan
  3. Vokal
  4. Penampilan

 

  1. Lomba Membaca Cerpen

Ketentuan Umum

  1. Peserta wajib memilih dan membawakan 1 (satu) judul cerpen yang disediakan panitia
  2.  Pembacaan cerpen hanya dilakukan dalam satu babak.
  3. Dalam penampilannya, peserta tidak diperkenankan bekerja sama dengan pihak lain, kecuali pada waktu persiapan.
  4. Peserta diperkenankan menggunakan tambahan property pentas yang pengadaannya diusahakan sendiri.
  5. Waktu bagi tiap peserta terhitung mulai ketika peserta dipanggil oleh MC hingga berakhirnya penampilan peserta..
  6. Peserta tidak diperkenankan meminta tambahan property apapun kepada panitia.
  7. Tempat: X IPA 1

KriteriaPenilaian

  1. Penafsiran Naskah Cerpen
  2. Struktur Psikologi Karakter Peran
  3. Vokal
  1. Lomba Cipta Puisi

Ketentuan Umum Lomba Menulis Puisi

  1. Puisi di buat dan di tulis tangan, dengan menggunakan tinta hitam, pada lembar kertas folio bergaris.
  2. Panjang  maksimum  Karya Puisi  yang   dibuat   adalah  2 (dua)   lembar kertas folio bergaris.
  3. Karya Puisi yang dibuat disesuaikan dengan tema yang telah ditentukan.
  4.  Penulisan Karya Puisi harus menggunakan jelas dan mudah dibaca.
  5. Judul Puisi tidak harus sama dengan tema yang telah ditentukan, tetapi relevan dengan tema tersebut.
  6. Urutan  penulisan  Karya  Puisi  adalah  :  “Judul Puisi; Ciptaan  (nama penciptanya); dan Isi Puisi”.
  7. Setiap peserta maksimal membuat dua karya puisi.
  8. Durasi: 60 menit
  9. Tempat: X IPS 2

Kriteria Penilaian

  1. Kesesuaian Tema dengan Isi Puisi.
  2. Kekuatan Pesan.
  3. Diksi.
  4. Orisinalitas.
  5. Daya puitika
  6. Kesegaran ekspresi dan perspektif

 

  1. Lomba Cipta Cerita Pendek

Ketentuan Umum

  1. Judul menggunakan huruf kapital.
  2. Di bawah judul disertai nama penulis.
  3. Peserta membawa peralatan tulis sendiri.
  4. Setiap karya maksimal 5 halaman.
  5. Karya yang dibuat adalah ciptaan sendiri dan belum pernah dipublikasikan.
  6. Durasi: 120 menit
  7. Tempat: X IPA 2

 

Kriteria Penilaian

  1. Orisinalitas.
  2. keunikan ide cerita.
  3. Kerapian cerita, tata bahasa, tanda baca yang baik dan benar serta kerapian paragraf.
  4. Plot dan unsur dramatik cerita.
  5. Mengandung nilai-nilai moral.

 

Nb :  Jika terjadi perubahan dan atau penambahan dalam materi petunjuk teknis ini, maka akan disampaikan pada waktu sebelum dimulainya lomba.

  1. Membuat mading

Jumlah peserta: setiap kelas mengirimkan perwakilan 5 orang laki-laki/perempuan

Tema: “Meningkatkan Kemampuan Berbahasa dengan Merekatkan Kebinekaan di Era Global”.

Durasi:3-5 jam, tempat: GOR Sasana Vigara

Sekolah menyediakan papan triplek ukuran 1×1,2 dan plastik sampul

 

 

  1. BahasaInggris
  1. Story Telling

VIGARA STORY TELLING COMPETITION 2017

            Story Telling is one of the Competitions in “LombamerayakanBulanBahasa 2017”. This Competition is held to develop all participants’ ability in revealingtheir creativity and expression through telling a story using English Language. Through the Competition, we expect that all the participants can improve their speaking skills in English Language.

A.    Definition of Story Telling Competition

  Storytelling is the art of using language, vocalization, and/or physical movement and gesture to reveal the elements and images of a story to a specific, live audience. A central, unique aspect of storytelling is its reliance on the audience to develop specific visual imagery and detail to complete the story.

  Story Telling Competition is a competition in which participants using their abilities to use language, vocalization, and physical movement and gesture to reveal or interpret the elements and images of a story to a specific, live audience, so the audience can have a visual imagery and detail to complete and co-create the story.

B.   Theme, TimeandVanue

  1. The Theme : Indonesian Legend ( you can choose one of the Indonesian Legend) for example AndeAndeLumut, BawangPutihBawangMerah, JakaTarub, Timun Mas, RoroMendut, AjiSaka, Dewi Sri, MalinKundang, RaraJonggrang, Sangkuriang, Sri Tanjung, etc.
  2. Time   : The story telling Competition will be held on Saturday, October 28, 2017
  3. Vanue : ‘Dance room’ of  Prambanan Senior high School

 

C. Competition Rules and Regulation

  1. The capacity of this Story Telling Competition participants are 21 students. Every class may appoint 1 student to join The Story Telling Competition
  2. Each participant will have to come 15 minutes before the competition starts.
  3. The participant(s) will be disqualified if he/she doesn’t show up until 3 times calling without any reasonable permission. Participant will be called three times in a row based on their order of perform. If at the last call, he/she doesn’t show up without reasonable permission from the committee, he/she will be disqualified.
  4. Each participant must stay at the competition venue until the competition ends, and must remain silent when another participant delivers his/her story, unless permitted by the committee.
  5. The applause can be given only at the beginning and at the end of story.
  6. Every communication device must turn silent at the competition venue.
  7. Recording device are allowed within the competition venue, as long as they do not disturb the other participants when delivering their story
  8. Don’t take photos using flash, as it will distract the participant’s focus.
  9. None of the participants are allowed to read any story from text or keynote when delivering the story.
  10. Participants may use any of the equipment that follow their story (props or costumes).
  11. Props or costumes as follows:
    1. Participants may use any of the equipment that follows their story.
    2. The participants’ equipment may not consist any harmful material or sharp objects.
    3. Participants are not allowed to bring properties that littering the venue such as liquids or powders.
  12. The participant submitthree extra copies of printed out story that will be used to the committees (any English teachers)two daysbefore competition.(on 8-1/2” by 11” white paper, 1.5spaced, in Times New Roman 12 point font)
  13. Participants will have 5 to 7 minutes for the presentation of the story.
  14. Every rule must be followed, disqualification is necessary for any participant who violated the rule.
  15. The score margin is between 0 – 100.
  16. The judges’ decision is final and no correspondence pertaining to the judging process will be reconsidered.

D.    Scoring Criteria

a. Content (Story is delivered in logical order and is appropriate to the theme.)

b. Pronunciation (Articulation and Intonation)

c. Fluency (Pace, Voice Quality, Vocal Expression)

d. Performance (Confidence, Gesture, Mimicry)

 

b. English Song

VIGARA ENGLISH SONG FESTIVAL 2017

Competition Rules and Regulation

  1. Every class may appoint 1 group of 3 – 5 students to join The English Song Competition
  2. The duration of each performance is between 5 – 10 minutes
  3. The contestants wear school uniform during their performance.
  4. The contestants are free to choose any song to perform ( the song should be slow song)

But the participants must submit3 copies of the printed Song and the name of the original singer to the committee (any English Teachers).

  1. The contestants should bring their own instruments that are needed.
  2. Each group will have to come 15 minutes before the competition starts.
  3. The participants will be disqualified if he/she doesn’t show up until 3 times calling without any reasonable permission. Participant will be called three times in a row based on their order of perform. If at the last call, he/she doesn’t show up without reasonable permission from the committee, he/she will be disqualified.
  4. Each participant must stay at the competition venue until the competition ends, and must remain silent when another participantsperform their song, unless permitted by the committee.
  5. The applause can be given only at the beginning and at the end of story.
  6. Every communication device must turn silent at the competition venue.
  7. Recording device are allowed within the competition venue, as long as they do not disturb the other participants when perform their Song
  8. Don’t take photos using flash, as it will distract the participant’s focus.
  9. Every rule must be followed, disqualification is necessary for any participant who violated the rule.
  10. The score margin is between 0 – 100.
  11. The judges’ decision is final and no correspondence pertaining to the judging process will be reconsidered.

 

Scoring Criteria

  1. The harmony between vocal and music.
  2. Artistic, how the performance can amuse the audience.
  3. The creativity how the contestant do improvisation.
  4. Articulation, the clearness of the pronunciations.

c.Wall Magazine

VIGARA WALL MAGAZINE COMPETITION 2017

  1. The participants are teams consisting of 3-5 students from each class
  2. Each team will have to compete to design the most attractive and informative wall magazine that are relevant to the theme “ Improving the Language skills to unite the  Indonesian diversity”
  3. Participants are required to execute the work on the spot
  4. Time allotted for making wall magazine is maximum 5 hours
  5. Each team should be able to finish on time. The magazines are going to be put on displays regardless of whether it has been completed or halfway through it
  6. Give Title for your wall magazines
  7. The committee will provide the stereo foam, the color HVS and the participants are allowed to bring others thing needed.
  8. Attractiveness, creativity, content, relevancy to the theme, and  layout-property will be the criteria for evaluation.
  1. Bahasa Jawa
  1. Membaca cerkak

Jumlah peserta: setiap kelas mengirimkan perwakilan 1 orang laki-laki/perempuan

Peserta lomba membaca cerkak tidak diperbolehkan mengikuti lomba-lomba lain.

Peserta membaca cerkak yang disediakan panitia, membacakan judul dan nama pengarang terlebih dahulu.

Judul cerkak: Korupsi dening Rahudin

Tempat: XI IPA 3

Criteria penilaian: artikulasi/ kejelasan suara, irama intonasi, gesture, ekspresi, mimic, pernapasan, penghayatan isi.

 

  1. Membaca geguritan

Jumlah peserta: setiap kelas mengirimkan perwakilan 1 orang laki-laki/perempuan

Peserta lomba membaca geguritan tidak diperbolehkan mengikuti lomba-lomba lain.

Peserta tidak boleh menambahkan, dalam bentuk nyanyian dan atau mengulang larik/bait tertentu, atau mengurangi kata dalam geguritan yang dibacakan.

Peserta membacageguritan yang disediakan panitia

Peserta membacakan judul dan nama geguritan terlebih dahulu

Judul geguritan: Aja Kok-Ijoli Warisanku dening R. Bambang Nursinggih

Tempat: Kelas XIIPA 3

Kriteria penilaian : artikulasi, irama dan intonasi, gesture, ekspresi, mimic, pernapasan, penghayatan isi

  1. Menulis cerkak

Petunjuk teknis

  1. Peserta membawa dan menggunakan laptop
  2. Ditulis dengan format folio (21,5×33 cm), 1 spasi, font cambria 11, dituliskan judul cerkak disertakan nama penulis dan kelas.
  3. Jumlah halaman minimal 2 halaman
  4. Cerita tidak boleh
    1. Beraroma penistaan dan diskriminasi SARA
    2. Menjiplak dari media apa pun
    3. Mengcopypaste yang dibuat sebelumnya
  5. Cerkak akan dicek pengawas di ruangan, jika melanggar nomor 4 akan digugurkan
  6. Tema ditentukan ketika lomba berlangsung agar bersifat original, namun gambaran tema yang mungkin dipilih adalah
    1. Ekologi dan pelestarian lingkungan
    2. Nilai luhur bahasa, sastra, dan budaya Jawa
    3. Semangat hidup dalam keberagaman/ kebinekaan
    4. Setelah selesai, hasil karya dikumpulkan/ dikopikan soft file ke pengawas. Format penamaan file: judul cerkak_penulis_kellas
    5. Cerkak akan dipublikasikan internal di SMA N 1 Prambanan

Kriteria penilaian

  1. Memenuhi unsure intrinsic dan ekstrinsik
  2. Orisinilitas dan keunikan cerkak
  3. Penggunaan tata bahasa (paramasastra) yang baik dan benar dalam penulisan cerkak, missal penggunaan tanda akhir kalimat, ujaran langsung
  4. Mengutamakan unsure konflik batin para tokoh disesuaikan tema
  5. Adanya unsure kejutan dalam cerkak

           Jumlah peserta: setiap kelas mengirimkan perwakilan 1 orang laki-laki/perempuan

           Durasi: 120 menit, tempat: XI IPS 1

 

  1. Menulis geguritan
  1. Peserta membawa dan menggunakan laptop
  2. Peserta menulis 2 geguritan hingga selesai
  3. Ditulis dengan format folio (21,5×33 cm), 1 spasi, font cambria 11, dituliskan judul geguritan disertakan nama penulis dan kelas.
  4. Jumlah halaman menyesuaikan kebutuhan penulis
  5. Geguritan tidak boleh
    1. Beraroma penistaan dan diskriminasi SARA
    2. Menjiplak dari media apa pun
    3. Mengcopypaste yang dibuat sebelumnya
  6. Geguritan akan dicek pengawas di ruangan, jika melanggar nomor 5 akan digugurkan
  7. Tema ditentukan ketika lomba berlangsung agar bersifat original, namun gambaran tema yang mungkin dipilih adalah

                        a.Ekologi dan pelestarian lingkungan

                        b.Nilai luhur bahasa, sastra, dan budaya Jawa

                        c.Semangat hidup dalam keberagaman/ kebinekaan

8. Setelah selesai, hasil karya dikumpulkan/ dikopikan soft file ke pengawas. Format penamaan file: judul geguritan_penulis_kelas

9. Geguritan  akan dipublikasikan internal di SMA N 1 Prambanan

Kriteria penilaian

  1. Penulisan kata atau kode kebahasaan dalam geguritan yang merujuk pada tata bahasa
  2. Kesesuaian dengan tema
  3. Keutuhan atau keselarasan dari awal sampai akhir
  4. Diksi
  5. Gaya bahasa (lelewa basa, purwakanthi, bebasan, metaphor dll)
  6. Kedalaman geguritan (wirasa)

Hadiah Istimewa Larasati Indah pada Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2017

Bangsa Indonesia memeringai Hari Kesaktian Pancasila pada hari Minggu, 1 Oktober 2017. Seluruh warga SMA Negeri 1 Prambanan pun turut memeringatinya dengan melaksanakan upacara bendera di halaman upacara Sekolah. Upacara yang dipimpin bapak Darwito, S.Pd selaku kepala sekolah berlangsung dengan tertib dan lancar.

Hari Kesaktian Pancasila lebih berkaitan dengan peristiwa G30S/PKI yang terjadi 30 September 1965 karena terjadi insiden yang dinamakan Gerakan 30 September (G30S).Pancasila merupakan ideologi yang paling cocok untuk bangsa Indonesia dan juga sudah tidak bisa ditawar lagi.  Pada hari itu, enam Jenderal dan 1 Kapten  serta beberapa orang lainnya dibunuh oleh oknum-oknum yang digambarkan pemerintah sebagai upaya kudeta dan berupaya mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis.Sudah sepatutnya generasi penerus bangsa dapat meneruskan semangat dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Namun ada yang berbeda pada upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila kali ini. Seorang siswa mengharumkan almamater dengan prestasi yang diraihnya. Ia adalah Larasati Indah, memberikan hadiah istimewa kepada SMA N 1 Prambanan setelah berhasil meraih juara 3 kelas B putri dalam Kejuaraan Asia Tenggara Open Pencak Silat SMP dan SMA Sederajat Perebutan Piala Menpora RI Ke-3 Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. Semangat dan rasa percaya diri yang kuat menjadi modal utama gadis yang sekarang duduk di kelas X IPA 4 ini. Ia mengatakan cukup puas dengan hasil yang telah diperoleh.

Dalam rangka memperingati Dies Natalis Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta yang Ke-62 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pencak Silat Tapak Suci Dewantara UST menyelenggarakan “DEWANTARA CHAMPIONSHIP” pencak silat antar pelajar SMP dan SLTA/sederajat Perebutan “Piala Menpora RI Ke-3” tahun 2017. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu-Rabu, tanggal 26-30 September 2017 di Grahawana Bhaktiasa Jl. Kenari No. 01 Yogyakarta.

Kegiatan yang bertemakan “Membangun Karakter Generasi Bangsa Melalui Pencak Silat”tersebut diharapkan mampu memberikan konstribusi olahraga pencak silat yang sesungguhnya. Selain itu juga meningkatkan kecintaan terhadap budaya bangsa sehingga dapat membakar jiwa semangat patriotisme, nasionalisme, religiuskultural dan humanistic yang melandasi profesionalisme dalam intelektual dan moralitas generasi penerus bangsa khususnya kaum pelajar dalam menghadapi tantangan globalisasi.

 

Damainya Pesta Demokrasi Pemilihan Ketua OSIS di SMA Negeri 1 Prambanan Sleman Tahun 2017/ 2018

Keluarga besar SMA Negeri 1 Prambanan Sleman memberikan hak suaranya pada pemilihan ketua OSIS periode 2017/ 2018 yang dilaksanakan di laboratorium biologi (29/9). Pemilihan ketua OSIS ini dilakukan secara langsung. Hal ini bertujuan untuk mengajarkan siswa tata cara demokrasi sehingga mereka bisa terlibat langsung dalam proses pemilihan OSIS. Kandidat calon ketua OSIS ada tiga yang sebelumnya mereka melakukan orasi dan penyampainan visi dan misi pada hari Senin, 25 September 2018, yang akan menjadi tolok ukur peserta didik untuk memilih calon ketua yang terbaik. Visi misi yang disampaikan ketika orasi sebagai berikut.

1.Hafidz Nur Ozi kelas XI IPA 2 (Calon nomor 1)

Visi

(1)Menjadikan peserta didik yang didasari dengan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

(2)Menjadikan OSIS SMA Negeri 1 Prambanan menjadi suatu organisasi yang bermutu dan berkualitas

(3)Menjadikan siswa SMA Negeri 1 Prambanan menjadi siswa yang lebih disiplin, berprestasi, kreatif dan berakhlak

Misi

(1)Menumbuhkembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

(2)Meningkatkan kembali kesadaran siswa mengenai pentingnya menjaga lingkungan sekolah

(3)Bisa memperlihatkan sikap karakter masing-masing peserta didik

(4)Memperbaiki program kerja OSIS yang masih belum sukses

(5)Menjaga dan mengharumkan nama baik SMA N 1 Prambanan

(6)Menjadikan OSIS sebagai contoh teladan

(7)Menumbuhkan rasa kekeluargaan antar siswa.

2.Muhammad Dody Krisnanda kelas X IPA 2 (Calon nomor 2)

Visi

Menjadikan SMA N 1 Prambanan berprestasi, kreatif, inovatif, aktif dalam semua bidang positif yang berlandaskan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

3.Nurmalita Sari Husnah Arifah kelas X IPA 4 (Calon nomor 3)

Visi

Menjadikan OSIS SMA Negeri 1 Prambanan menjadi organisasi yang bertanggung jawab, tangguh dalam IMTAQ dan IPTEK, berkualitas dan aktif di segala bidang.

Misi

  1. Menjadikan organisasi OSIS sebagai wadah aspirasi bagi warga SMA N1 Prambanan
  2. Mengadakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan bimbingan karakter
  3. Mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan kepedulian terhadap lingkungan sekolah maupun sekitar
  4. Mengadakan seminar tentang bimbingan karakter terhadap bulliying dan diskriminasi terhadap teman.
  5. Melanjutkan berbagai kegiatan positif OSIS tahun lalu yang belum terlaksana

Proses demokrasi dalam pemilihan calon Ketua OSIS SMA Negeri 1 Prambanan pertama kali diarahkan oleh Ferdiansyah selaku panitia. Setiap kelas secara bergantian memberikan hak suaranya menuju tempat pemilihan suara di laboratorium biologi. Petugas di tempat pemilihan suara adalah anggota OSIS dan panitia yang sebelumnya telah mempersiapkan segala sesuatu untuk pemilihan OSIS. Acara dimulai  pukul 07.30-11.00. Semua petugas sudah ada di tempat pemilihan suara, lalu melakukan persiapan. Petugas sudah menyediakan tiga bilik untuk mencoblos/ memilih calon ketua OSIS. Kemudian Ferdiansyah, selaku petugas memberikan penjelasan tentang cara memberikan suara, kondisi surat suara, dan detail teknisnya. Proses pemilihan ini pertama pemilih berbaris, mengisi presensi dan mendapat surat suara lalu langsung masuk ke bilik suara untuk mencoblos. Satu persatu pelajar memasuki TPS. Setiap pelajar diinstruksikan mengambil kertas suara dari panitia. Kertas suara tersebut berisi gambar tiga pasangan calon pemimpin OSIS yaitu Hafidz Nur Ozi (nomor 1), Muhammad Dody Krisnanda (nomor 2), dan Nurmalita Sari Husnah Arifah (nomor 3). Setelah itu, pemilih memasukkan surat suara ke dalam kotak suara dengan arahan petugas. Selanjutnya, mereka mencelupkan jari ke tinta biru sebagai tanda telah memberikan hak suara.

Pemungutan suara dilanjutkan dengan penghitungan suara oleh OSIS dan panitia disaksikan pelajar yang bertugas menjadi saksi dan bapak Wasi Suharsana, S.Pd sebagai pembina OSIS dan Kesiswaan. Saksi dari Hafidz Nur Ozi sebagai calon nomor 1 adalah Andara dan Aditya. Saksi dari Muhammad Dody sebagai calon nomor 2 yaitu Nurlita, dan saksi dari Nurmalita Sari Husnah Arifah sebagai calon nomor 3 adalah Ria Selvy. Petugas perhitungan suara yang berperan sebagai pembuka surat suara sembari melihat kondisi surat suara apakah sah atau tidak adalah Maulana Kangko. Pencatat hasil suara yaitu Anugrah Lintang dan Nanda Cindy. Hasil dari perhitungan pemilihan Ketua OSIS 2017/ 1018 menunjukkan bahwa Hafidz Nur Ozi kelas XI IPA 2 sebagai ketua umum, Muhammad Dody Krisnanda sebagai Ketua 1, dan Nurmalita Sari Husnah Arifah kelas X IPA 4 sebagai Ketua 2.

Bapak H. Darwito, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Prambanan mendukung pemilihan ketua OSIS. Beliau menyampaikan bahwa pemilihan ketua OSIS ini sebagai sarana memperkenalkan siswa untuk belajar demokrasi terutama bagi peserta didik yang belum pernah melaksanakannya. Melalui pemilihan ini, siswa diharapkan belajar  memilih calon pemimpin yang sesuai dengan pilihannya yang dapat bertanggung jawab. Maulana Kangko Wicaksono selaku ketua OSIS tahun 2016/ 2017 dan ketua panitia menyampaikan bahwa pemilihan Ketua OSIS berjalan dengan lancar dan tertib. Ia juga berharap semoga ketua OSIS tahun 2017/2018 menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, membawa VIGARA menjadi lebih baik.

Memaknai Sejarah dengan Nonton Bareng Film G30S/ PKI Di SMA Negeri 1 Prambanan Sleman tahun 2017/ 2018

Pada hari Sabtu, 30 September 2017 Koramil Prambanan bekerja sama dengan SMA Negeri 1 Prambanan Sleman melakukan nonton bareng film pengkhianatan G30S/ PKI yang bertempat di GOR VIGARA. Seluruh keluarga besar SMA, baik peserta didik maupun guru bersama jajaran Koramil Prambanan menyaksikan film ini. Seluruh peserta didik dengan arahan wali kelas masuk GOR dengan tertib. Sebelum menyaksikan pemutaran film ini, Komandan Koramil Prambanan mengatakan bahwa kegiatan nonton bareng film ini bertujuan untuk mengetahui penggalan sejarah Indonesia yang pernah terjadi. Beliau berpesan supaya semua peserta didik ketika menyaksikan dapat memaknai mana adegan yang bersikap nasionalisme dan adegan yang kejam jangan sampai ditiru.

Peristiwa G30S PKI menjadi malapetaka dan tragedi berdarah bagi Indonesia. Mereka melakukan penculikan, penyiksaan, dan pembunuhan terhadap enam perwira tinggi. Para perwira angkatan darat tersebut disiksa selanjutnya dibunuh dan dimasukan ke Lubang Buaya. Dalam film ini terlihat ketujuh korban dan TNI Angkatan Darat yaitu Letnan Jenderal Ahmad Yani yang menjabat sebagal Menteri I Panglima Angkatan Darat (Menpangad), Mayor Jenderal R.Soeprapto yang menjabat sebagai Deputi II Pangad, Mayor Jenderal Haryono Mas Tirtodarmo yang menjabat sebagai Deputi Ill Pangad, Mayor Jenderal Suwondo Parman yang menjabat sebagai Asisten I Pangad, Brigadir Jenderal Donald Izacus Panjaitan (Asisten IV Pangad), Brigadir Jenderal Soetoyo Siswomihardjo (lnspektur Kehakiman loditur), Letnan Satu Piere Andreas Tendean (Ajudan Jenderal A.H. Nasution). Ketika terjadi penculikan tersebut, Jenderal A.H. Nasution berhasil menyelamatkan diri, tetapi putrinya Ade Irma Suryani menjadi korban sasaran tembak.

Walaupun pemutaran film G30SPKI ini menyita waktu sekitar 3,5 jam semua peserta didik terlihat tetap tertib duduk di barisan masing-masing. Mereka tidak hanya menyaksikan film itu tetapi juga membuat resume film tersebut. Menurut pernyataan Novaria kelas X ia belum pernah menyaksikan film G30S/PKI. “Begitu kejamnya perilaku komunis dan tidak manusiawi, semoga Indonesia terhindar dari sikap komunis”, tuturnya.

Dengan menyaksikan film pengkhianatan G30SPKI semoga seluruh peserta didik dapat memaknai sejarah dan selalu menumbuhkan sikap nasionalisme. Semoga para pejuang dan pahlawan Indonesia mendapat derajat yang tinggi dan Indonesia tetap dapat mempertahankan NKRI.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gelar Pengajian 1 Muharram 1439 Hijriyah Di SMA Negeri 1 Prambanan Tahun 2017/ 2018

Dalam rangka memeringati tahun baru Islam 1 Muharram 1439 Hijriyah, ROHIS SMA Negeri 1 Prambanan menyelenggarakan pengajian yang di hadiri oleh peserta didik kelas X, XI, XII, bapak ibu guru dan karyawan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 September 2017 pukul 10.30-11.40 tepatnya setelah pemutaran film G30S/PKI di GOR VIGARA. Pengajian ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah, menambah jiwa korohanian, menjalin silaturahmi, memberi ketenangan hati ketika menghadapi pekan penilaian harian (PPH), selalu berdzikir kepada Allah dan bersalawat kepada Nabi Muhammad.

Pengajian ini dibuka oleh pembawa acara Alfian Afiesta Tama dan Ria Selvy Nugraheny dengan mengusung tema “Mahabbatul Muharram (Kecintaan pada Muharram)”. Selanjutnya pembacaan tilawah dan sari tilawah oleh Atika Kumala Sari dan Dias Wahyu. Acara inti pengajian disampaikan oleh ustadz Arif Mansyur. Sejarah tahun baru Islam atau tahun baru Hijriyah diawali dengan peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Sedangkan bagi umat Islam, peringatan ini merupakan momen untuk hijrah dengan melakukan perubahan menjadi pribadi yang lebih baik. Maka hijrah yang akan kita jalani yaitu perpindahan dari kufur menuju iman, peningkatan mutu diri dari segi spiritual dan intelektual, serta meningkatkan semangat dan kesungguhan dalam beribadah kepada Allah SWT.

Ustadz Arif Mansur dalam tausiyahnya dengan  penuh semangat berpesan agar seluruh peserta didik berusaha menjadi orang yang beruntung, sesuai pada ayat Al Maidah ayat 11. Maka sebaiknya semua diharapkan untuk (1) shalat khusyuk; (2) jangan melakukan perbuatan yang sia-sia; (3) selalu mengeluarkan zakat dengan ikhlas; (4) tidak mengumbar aurat, selalu menjaga aib orang lain atau saudara; (5) menjaga amanah; dan (6) menjaga shalatnya.

Peringatan tahun baru Islam ini akan menjadi momen hijrah atau perpindahan dari kurang baik menjadi lebih baik. Selain itu juga dapat menjadi pengingat agar senantiasa dapat mengevaluasi diri menjadi lebih baik dengan menjauhi larangan dan menjalankan perintah Allah dengan kesungguhan hati.