Aksi Vigara Menghijaukan Lingkungan

      Vigara adalah sekolah yang berwawasan lingkungan. Warga sekolah diharapkan dapat menjaga kelestarian lingkungan sekolah. Walaupun sekolah sudah terdapat pohon yang tumbuh rindang, SMA N 1 Prambanan berupaya memanfaatkan lahan yang masih luas. Maka sekolah mengupayakan dengan melaksanakan aksi penghijauan. Upaya penghijauan dilakukan dengan menanam pohon dan tanaman hias di lingkungan sekolah. Perlu kita ketahui bahwa pohon merupakan pendamping hidup kita. Dalam pohon terdapat oksigen yang melimpah dan dapat menjaga air. Oksigen dan air merupakan kebutuhan manusia. Fungsi pohon menyerap gas CO2 maupun gas beracun.

   ‎   Upaya menghijaukan sekolah tidak hanya dilakukan peserta didik tetapi semua warga sekolah antusias dan mendukung aksi ini. Keterlibatan penanaman tanaman di kawasan sekolah membentuk empati yang tinggi kepada peserta didik dan warga sekolah. SMA N 1 Prambanan ingin mengajarkan peserta didik mencintai lingkungan dan menjadi sekolah nyaman dan asri. Sekolah memberikan bibit 20 untuk perkelas. Bahkan pihak sekolah telah menyiapkan sekitar 2000 tanaman untuk ditanam di kawasan sekolah. Tidak hanya itu, kesadaran peserta didik sangat tinggi. Mereka juga menyumbangkan tanaman untuk sekolah sehingga tanaman yang ada disekolah beragam. Ada tanaman buah, sayur, dan hias.

Peserta didik di SMA N 1 Prambanan juga berupaya memperindah halaman kelas dengan membuat taman. Beragam bentuk penataan taman dikelas mempercantik suasana SMA N 1 Prambanan. Taman hias yang dibuat tak hanya berisikan tanaman hias tetapi banyak juga tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari ataupun untuk pengobatan. Kreativitas siswa sangat terlihat jelas. Mulai dari memanfaatkan barang bekas maupun menggunakan batu hias yang tidak masuk kriteria jual sehingga didapat secara gratis dari  pengusaha batu hias untuk mempercantik taman. Panasnya suasana di siang hari tertolong oleh rindangnya lingkungan sekolah. Pohon-pohon yang tumbuh dan beberapa tanaman hias membuat suasana disekolah menjadi sejuk. Aksi menghijaukan sekolah membuat SMA N 1 Prambanan menjadi  indah dipandang dan asri untuk dinikmati.

Salsabila/ X IPS 3

Sekolah Berwawasan Lingkungan

Sekolah berbasis lingkungan adalah sekolah yang menerapkan nilai cinta dan peduli lingkungan pada sekolahnya serta mewujudkan warga sekolah bertanggung jawab terhadap lingkungan. Sekolah menjadi tempat yang baik dan ideal, dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan menuju cita-cita pembangunan. Ada beberapa cara untuk mewujudkan sekolah bersasis lingkungan tersebut. Pertama, partisipatif  yaitu warga sekolah ikut mewujudkan sekolah ramah lingkungan. Tanpa adanya partisipatif dari seluruh warga sekolah, tujuan untuk mewujudkan sekolah ramah lingkungan tidak akan tercapai. Kedua, berkelanjutan yaitu pembangunan yang berkelanjutan untuk mewujudkan sekolah yang berbasis lingkungan. Tidak hanya pembangunan pada saat itu saja tetapi terus berlanjut untuk kedepannya.

SMA Negeri 1 Prambanan merupakan sekolah berwawasan lingkungan. Hal ini sesuai visi SMA N 1 Prambanan yaitu “Unggul dalam Mutu, Berwawasan lingkungan, Tangguh Bencana, Berkepribadian, dan Taqwa”. Hal ini didukung dengan tujuan yang telah dicanangkan yaitu membina warga sekolah agar selalu melestarikan lingkungan hidup, pencegahan pencemaran lingkungan, dan pencegahan kerusakan lingkungan hidup; terciptanya lingkungan sekolah yang dapat menunjang proses pembelajaran; dan terjalin kerja sama antar warga sekolah serta masyarakat demi terwujudnya lingkungan yang “ bersinar terang “ (bersih, indah, asri, rindang, tertib, aman, nyaman, dan tenang).

Sesuai tujuan yang telah dicanangkan, SMA N 1 Prambanan telah melakukan pembenahan terhadap lingkungan sekolah. Beberapa upaya yang telah dilakukan yaitu melakukan aktivitas dengan bergeser pada ramah lingkungan. Kerja sama dilakukan pihak sekolah dengan koperasi dan kantin sekolah untuk meminimalisir plastik. Hal ini dilakukan dengan cara beralih menggunakan daun atau kertas untuk tempat makan berat, bahkan untuk tempat snak menggunakan tempat makan. Minuman yang dijualpun tidak lagi minuman kemasan plastik tetapi minuman buatan sendiri dengan menggunakan gelas. Selain itu setiap kelas disediakan air minum menggunakan galon kran, hal ini bertujuan untuk menghemat listrik. Upaya yang dilakukan tersebut juga mendapat dukungan dari peserta didik dan wali murid.

SMA N 1 Prambanan juga berusaha menjaga kebersihan lingkungan. Hal ini didukung dengan adanya piket dan penyediaan tempat sampah di setiap kelas. selain itu kegiatan yang diselenggarakan adalah Jumat bersih dengan melibatkan semua warga sekolah. Hal ini dilakukan di halaman kelas masing-masing serta lingkungan sekolah. Perlu diketahui bahwa kawasan SMA N 1 Prambanan terdapat sungai yang membentang membelah kawasan sekolah. Hal ini mendapat keuntungan yang lebih karena air sungai yang ada dapat digunakan sebagai pengairan. Namun yang menjadi masalah ketika sungai terdapat beberapa sampah yang terhenti di kawasan sungai sekolah. Akhirnya masalah ini perlu mendapat perhatian yang khusus. Tindakan yang dilakukan warga sekolah adalah membersihkan sampah yang berada di sungai.

Untuk mendukung lingkungan sekolah yang asri juga indah, SMA N 1 Prambanan melakukan kegiatan penghijauan yang bertujuan untuk menciptakan udara bersih yang dapat menunjang proses pembelajaran. Ada sekitar 2000 bibit tanaman di tanam di kawasan sekolah. Tanaman ini diperoleh dari sekolah bahkan dengan kesadaran peserta didik membawa dari rumah. Halaman kelas juga diperindah dengan taman sesuai kreasi masing-masing kelas. Ditambah lagi ketika HUT VIGARA, sekolah mengadakan kegiatan menanam pohon yang dilakukan oleh ketua komite, Kapolres, dan Kepala Desa Madurejo. SMA Negeri  Prambanan juga menyediakan media mural, dengan tujuan menghindari vandalisme. Dengan media ini peserta didik dapat menyalurkan kreativitasnya.

Pembelajaran yang dilaksanakan di SMA N 1 Prambanan juga berupaya berwawasan lingkungan. Contoh sebagian yang terlihat adalah PKWU, kimia, biologi, dan fisika. Hal ini berupaya menggunakan media yang ramah lingkungan seperti materi elektrolit dan non elektrolit menggunakan baterai bekas dan botol bekas untuk tabung. Ditambah lagi untuk menekan limbah larutan kimia, larutan yang digunakan menggunakan larutan alami contoh air jeruk (asam). Tidak kalah penting pembelajaran fisika juga ditekan untuk menghemat air dan listrik, mematikan setelah tidak digunakan. Lebih menarik lagi pembelajaran PKWU, peserta didik berkreasi membuat karya dengan memanfaatkan daur ulang sampah.

Sekarang mari kita berfikir sejenak, mau melestarikan lingkungan atau sebaliknya? SMA N 1 Prambanan telah berupaya berbenah secara bertahap untuk menekan permasalahan lingkungan. Ayo ubahlah nasib bumi kita untuk kedepannya. Jangan hanya diam meratapi derita, kita harus bergerak dengan melestarian dan pemberdayaan lingkungan. Seperti yang telah di lakukan SMA N 1 Prambanan, meski hanya melakukan perubahan di lingkungan sekolah tetapi sangat bermanfaat bagi lingkungan.

Jihan Cindy Rachmawati dan Zian Fitri Rahmalia/ XI IPA 3

Pembelajaran PKWU Berbasis Lingkungan di SMA N 1 Prambanan Tahun 2018

Prambanan– Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di SMA N 1 Prambanan terasa menyenangkan dan berbeda. Ibu Luluk Linawati, S.Pd dan Ibu Rizky Paramita, S.Pd selaku guru prakarya di SMA N 1 Prambanan menyampaikan bahwa salah satu pembelajaran berbasis lingkungan mengangkat konsep pemanfaatan limbah sampah menjadi benda bernilai seni dan ekonomis. Tujuan pembelajaran ini diharapkan peserta didik berani dan mampu memecahkan masalah lingkungan tentang keberadaan sampah  dalam kehidupan, sebagai contoh memanfaatkan kemasan minyak goreng, botol plastik, kemasan plastik, dan kardus.

Tidak asing lagi bahwa sampah plastik merupakan penyumbang besar terhadap masalah lingkungan. Salah satu yang dapat kita lakukan untuk mengurangi volume sampah plastik adalah memanfaatkan bekas bungkus minyak goreng untuk polybag/ pot tanaman. Hal ini dilakukan peserta didik kelas X IPA 2 dengan menanam kacang tanah dengan memanfaatkan bungkus minyak goreng. Lahan depan laboratorium biologi termasuk luas, maka tanaman dengan bungkus minyak goreng mereka letakkan di depan laboratorium biologi.

Beberapa kemasan makanan dan minuman dari plastik juga hadir di sekitar kita. Hal ini menimbulkan masalah jika kemasan ini tetap dibiarkan saja. Peserta didik SMA N 1 Prambanan menyulap kemasan plastik ini menjadi beberapa kerajinan. Pemanfaatan bungkus kopi disulap menjadi kerajinan tas. Langkah yang dilakukan peserta didik yaitu menyiapkan bungkus kopi, mencuci bersih, memotong menjadi dua bagian (2cm), lipat 1 cm ke dalam pada ujung atas dan bawah hingga lebarnya 2 cm, anyam keempat lipatan membentuk baling-baling, gabungkan baling-baling yang sudah terbentuk satu persatu dan buat sudut vertikal agar bisa dianyam ke arah atas, siapkan tali tas dan jahit. Kerajinan tas ini dapat dilihat di etalase kerajinan daur ulang di hall SMA N 1 Prambanan. Selain itu beberapa siswa juga memanfaatkan kardus bekas untuk dibuat kerajinan tempat lampu. Hal ini bisa dilakukan sesuai kreasi, salah satu kerajinan yang telah dibuat dengan memotong kardus 2 cm sejumlah 10, bentuk persegi, tata, pasang lampu dan kabel. Sebelum VIGARA berbenah, minuman kemasan plastik masih dikonsumsi oleh peserta didik. Namun dengan niat dan kerja sama yang kuat untuk memecahkan masalah sampah, SMA N 1 Prambanan mampu berbenah menuju sekolah berwawasan lingkungan dengan mengupayakan beberapa botol yang masih ada digunakan sebagai media tanam, hal ini terlihat di beberapa depan kelas. Pembelajaran PKWU yang telah dilakukan tersebut membuktikan bahwa pembelajaran yang dilakukan di SMA N 1 Prambanan tidak hanya belajar pada teori saja, tetapi peserta didik mampu mengimplementasikan di kehidupan dengan menghasilkan karya yang bernilai jual serta mencetak peserta didik yang peduli lingkungan serta berjiwa kewirausahaan.